“Kopinya, Mas Azzam, maaf cuma ada minum saja.” Zahra keluar sambil membawakan teh untuk Azzam. Dia masih mengenakan pakaian kantor tadi, tapi sudah berganti jilbab bergo instan agar lebih nyaman. Wanita itu duduk di dekat Rika dan Riko yang sedang asyik bermain lego. Sejak bercerai, Ammar menjadi royal sekali dengan kedua anak mereka. Setiap datang, pasti ada saja yang dibawakan. Mungkin itu caranya menebus waktu yang tidak bisa dia habisnya dengan buah hatinya.“Terima kasih, Mbak Zahra, enak anget-anget perut.” Azzam mengulas senyum dan langsung menyeruput teh. Dia menghabiskan isi gelas hingga setengah dan meletakkannya kembali. “Masya Allah, memang pas betul racikan tangan Mbak Zahra ini di lidahku.”Zahra berdehem pelan mendengar ucapan Azzam. Dia melirik ke arah Ammar yang menyibukkan diri dengan membantu Rika membuat kincir besar dari susunan lego. “Itu kopi sachet instan, Mas Azzam, memang sudah enak dari sana rasanya.”“Oh iya, kopi instan saja enak betul bikinan Mbak Zahr
Last Updated : 2025-11-16 Read more