Pria itu terus meracau. Shanina berdeham. "Tuan, ini tehmu. Minumlah selagi hangat." Pria itu tidak menggubrisnya. Jakun pria itu naik turun, dari garis leher hingga turun ke dada bidangnya yang terbuka akibat kancing yang terlepas, mampu mendistraksi pikiran Shanina. "Tuan, minumlah ini agar kau lekas pulih. Um, kalau begitu aku pergi dulu." Shanina belum mengambil langkah. Ia ragu. Bagaimana jika perkataan Kaysen benar? Jika orang ini mati, yang jadi tersangka pertama adalah aku. Tapi... apa betul Theo akan mati secepat itu hanya karena hal remeh tersebut? Shanina menggelengkan kepalanya. Semakin cepat selesai, semakin baik. Ia berjalan menghampiri Theo, mengguncang pelan bahunya. "Permisi, tolong minum ini sebentar." "Hngh." "Ya Tuhan," keluh Shanina, berdecak pelan. "Aku lagi? yang harus melakukan semua ini?" gumamnya. Shanina menepuk-nepuk pipi Theo, agak kencang. Mata pria itu perlahan terbuka. "Hayley?" "Maaf." Shanina dengan k
Last Updated : 2025-11-26 Read more