Saat aku bicara, Vicky sudah berhasil dilumpuhkan dan ditekan ke lantai oleh Rendy, tak bisa bergerak sedikitpun.“Rendy, jangan sampai membahayakan nyawa.”Mendengar itu, Rendy menjawab, “Iya,” tapi tetap tidak mau melepaskannya.“Kalau begitu, kita serahkan ke kantor polisi. Laporkan dia atas kasus pelecehan.”Aku membungkuk sedikit, “Aku mau bicara dengannya, kamu tunggu di sana saja.”Rendy ingin menolak, tapi melihat sikapku yang tegas, akhirnya dia melepaskannya dengan enggan.Begitu Rendy pergi, Vicky langsung mencengkeram ujung celanaku.“Semua itu salahku, maafkan aku. Kumohon pulanglah denganku. Aku janji akan hidup baik-baik denganmu. Aku akan pensiun dari dunia mafia, aku bersumpah nggak akan biarkan kamu terluka lagi.”Vicky bicara sangat cepat, seolah takut aku pergi lagi.Aku menatap matanya yang kini tidak ada kekejaman sedikitpun dan bertanya dengan bingung,“Kamu nggak mencintaiku, kamu membenciku, kamu bahkan berharap aku mati saja. Lalu kenapa sekarang malah ingin a
Ler mais