Short
Tiga Tahun Menjadi Tameng Kekasih Bos Mafia

Tiga Tahun Menjadi Tameng Kekasih Bos Mafia

By:  LianaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10Chapters
497views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Aku adalah orang yang dipilih langsung oleh bos mafia, Vicky untuk menjadi tameng bagi gadis kecil yang dia cintai. Memasuki tahun ketiga pernikahan kami, aku sudah delapan kali diculik oleh musuh-musuhnya. Kali ini, Vicky datang membawa orang-orang untuk menyelamatkanku. Negosiasi bahkan belum berlangsung lima menit, telepon gadis itu pun masuk. “Kak Vicky, aku kalah main jujur atau tantangan. Aku harus mencium pria yang ada di sini, tapi aku ingin menyimpan ciuman pertamaku untukmu.” “Kamu bisa datang mencariku sekarang?” Tanpa ragu sedikit pun, Vicky pergi. Di saat yang sama, sebilah pisau menembus perut bagian bawahku dan darah merembes ke mana-mana. Seperti tujuh kali sebelumnya, anak buahnya menyelesaikan masalah dengan uang, lalu membawaku ke rumah sakit. Di dalam rumah sakit, aku mendengar mereka menebak-nebak apakah aku bisa hidup sampai gadis itu lebih mandiri. Mereka tertawa terbahak-bahak, hanya aku yang menangis. Misi menyelamatkan bos mafia gagal, aku akan segera dimusnahkan oleh sistem. Vicky, aku tak akan bisa hidup sampai hari itu.

View More

Chapter 1

Bab 1

Dokter menghela napas pelan di dekat telingaku.

“Nona Tira, keguguran kamu sebelumnya sudah menyebabkan kerusakan pada rahim. Kali ini lukanya tepat di area yang sama.”

“Sepertinya… kamu nggak akan bisa hamil lagi ke depannya.”

Aku menatap langit-langit. Suaraku terdengar seolah datang dari tempat yang sangat jauh.

“Iya, nggak apa-apa.”

Setelah dokter pergi, aku mendengar sistem juga ikut menghela napas.

“Misi gagal, kamu akan dimusnahkan.”

“Apakah ingin mengulang misi dan terus menyelamatkannya?”

Aku menggeleng, “Musnahkan saja.”

“Baik, prosedur penghapusan dimulai. Kamu masih punya waktu 72 jam terakhir.”

Aku memejamkan mata. Sekeliling terasa sunyi luar biasa.

Namun entah kenapa, aku malah membuka siaran langsung Vera.

Hari ini dia sedang siaran langsung melukis di vila pegunungan yang dibelikan Vicky untuknya.

Gadis itu mengenakan kemeja pria yang kebesaran, rambutnya dicepol, sedang sibuk mencampur cat di depan kanvas.”

Di layar, pipinya terlihat merona, senyumannya polos dan manis.

“Bajunya… ini punya pacarku. Bajuku sendiri sudah nggak bisa dipakai lagi.”

“Iya… memang agak berlebihan tadi malam.”

Saat mengatakan itu, dia malu-malu menoleh ke arah seseorang di luar kamera.

Lalu bergumam pelan, “Aku juga nggak menyangka ciuman pertama dan malam pertamaku bisa terjadi di hari yang sama….”

Suara pria yang rendah dan lembut terdengar, “Maaf, aku akan lebih pelan lain kali.”

Kolom komentar siaran langsung langsung meledak.

[Akhirnya Vera berhasil mendapatkan sang idola! Tolong sering-sering update kehidupan pacaran dong!]

“Agak susah mau update kehidupan pacaran, pekerjaan pacarku cukup istimewa, dia nggak bisa muncul di kamera.”

Saat berbicara, lengan kemejanya terkena sedikit cat merah.

Vera hanya berseru, “Aduh,” dan jari-jari panjang pria itu terulur untuk membantunya menggulung lengan panjang.

Cincin buah persik kecil yang lucu di jari manisnya terlihat.

“Kotor juga nggak masalah.”

Wajah Vera semakin merona. Dia terkekeh, lalu tiba-tiba ditarik oleh pria itu.

Di luar layar, terdengar suara ciuman dan napas terengah-engah yang membuat orang berimajinasi liar.

Komentar terus bergulir cepat. Salah satunya berbunyi,

[Sepertinya aku mendengar suara bos mafia, si Vicky.]

Akhirnya pria itu berbicara dan suhu sekitar terasa turun drastis.

“Aku bukan dia.”

Seketika, siaran langsung itu terputus. Aku meletakkan ponselku dan kembali tidur nyenyak.

Dalam mimpi, aku teringat suatu kali sedang membersihkan rumah, tanpa sengaja membuat kemeja putihnya terkena debu.

Aku buru-buru meminta maaf, tapi dia tetap marah dan memarahiku karena berani menyentuh barang miliknya.

Kemeja putih itu dibuangnya seperti sampah. Sejak saat itu, aku tak pernah lagi melihat satu pun pakaiannya di rumah.

Di akhir mimpi, yang tersisa hanyalah punggung Vicky.

Sama seperti punggung yang kulihat selama tiga tahun terakhir, saat aku disiksa dan terluka, sementara dia bergegas pergi demi Vera.

Aku terbangun setengah sadar. Hal pertama yang kulihat adalah sebuah cincin bergambar buah persik.

Pandangan mataku naik, terlihat Vera sudah mengganti pakaian kaus pendek dan celana jeans yang sederhana.

Dia tersenyum ceria sambil meminum sup ayam dari termos.

Dengan wajah penuh rasa bersalah, pembantu berkata, “Nyonya, maafkan aku. Aku hanya menyiapkan satu porsi makanan dan kebetulan Nona Vera juga suka sup ayam.”

“Aduh, aku malah menghabiskan semuanya. Kak Tira, maaf ya.”

Seolah baru sadar bahwa itu adalah makanan bergizi untukku yang sedang sakit, mata Vera langsung berkaca-kaca.
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

No Comments
10 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status