Dante tidak tersenyum, apalagi menyeringai. Ia melangkah mendekat, menatap Vera dengan tajam. Ia menunduk, menarik tengkuk Vera dan membisikkan sesuatu yang membuat Vera tersadar bahwa hidupnya tidak akan pernah sama lagi. “Karena kemarin aku melihatmu bicara dengan pria lain di parkiran, Vera. Dan saat itu juga, aku sadar ... aku lebih baik menghancurkan dunia daripada melihatmu disentuh orang lain.” Vera menelan ludah. Tidak langsung menjawab. Dadanya terasa mengeras, bukan oleh rasa takut, melainkan kesadaran yang dingin dan tajam. Kalimat itu bukan ancaman kosong. Dante tidak sedang cemburu seperti pria kebanyakan. Pria ini sedang mengklaim. Dan itu jauh lebih berbahaya. Ia pernah menduga sejak pertama kali menandatangani kontrak itu, pria seperti Dante tampak tidak mengenal batas setengah-setengah. Namun ia hanya tidak menyangka titik itu datang secepat, apalagi sampai segila ini. Perlahan, Vera menarik napas, menegakkan bahunya. Tatapannya kembali naik, bertabrakan
Última atualização : 2025-12-19 Ler mais