Share

Bab 2

Sementara itu, di hotel tempat resepsi yang dituju oleh Radhis dan Rachel, beberapa orang  sedang membicarakan persiapan acara pertunangan siang ini.

"Bagaimana persiapannya?" Xion Wish seorang wanita tua yang berusia sekitar 84 tahun bertanya pada Marot Wish; anak tertuanya; kakak dari ayah mertua Radhis. Xion Wish, dalam acara pertunangan ini tentu saja menggantikan posisi suami Xion Wish setelah suaminya meninggal untuk menjadi kepala keluarga Wish.

“Aku mau acara hari ini berjalan dengan lancar, jangan membuat keluarga kita malu!” Lanjutnya kemudian “Mana keluarga adikmu? Apa mereka belum datang?”

“Belum, bu.”Jawab Marot.

“Mereka selalu saja membuat ku marah,” tambah nenek Xion kemudian.

Bersamaan dengan itu, sebuah mobil mazda 3 neo datang dan lanjut parkir di ikuti beberapa orang yang keluar dari dalamnya.

“Ibu maaf kami terlambat, mohon jangan tersinggung.” Dere dengan membungkuk meyakinkan nyonya Wish, lalu menyapa kakak tertuanya Marot.

“Kakak pertama, apa kabar?” 

“Hmm.” Marot hanya mengangguk sedikit sekenannya.

“Kenapa pecundang ini kau ajak kesini?” Ucap Marot sambil memandang hina terhadap Radhis lalu melirik ke Dere.

“Maaf kak, bagaimanapun juga aku butuh dia untuk mengemudi kesini karena aku tak mau lelah agar tetap terlihat segar di acara pertunangan Sea ini,” jawab Dere yang tak kalah menghina pandangannya ke arah Radhis.

Sea adalah anak dari Marot Wish.

Radhis hanya diam dan menunduk karena dia sendiri sebenarnya adalah orang yang sangat bersahaja, sabar dan tekun, karena itulah  dulu kakek Wish sangat menghargai Radhis dan begitu mempercayainya.

“Aku berharap menantumu tidak membuatku malu nanti, Dere”, ucap nyonya Wish.

“Iya Bu, aku yang akan menjamin, aku akan mengawasi pecundang ini, kalau perlu akan ku usir dia dari pesta pertunangan Sea ini kalau sampai dia membuat malu” ucap Dere sambil membungkuk di depan ibunya, dan itu membuat nyonya Wish tersenyum.

“Bagus.” Ucap nenek Xion seraya berbalik badan, berjalan ke dalam dan di ikuti oleh anak dan cucunya.

Mereka semua kini berkumpul di suatu ruangan aula hotel dengan beberapa meja bundar dan semua para tamu undangan juga sudah berkumpul disana.

Keluarga Wish adalah salah satu keluarga menengah keatas dengan pendapatan perusahaan hampir 28,3 juta dolar per tahun.

Sebenarnya itu tak ada seperseratus dari pendapatan keluarga tingkat atas di wilayah pusat seperti di Motherland, tempat para raksasa bisnis berkumpul. Namun hanya ada dua keluarga yang paling kuat yaitu Keluarga Zond dan Keluarga Esfor.

Dibandingkan dengan Esfor, keluarga Zond jauh lebih kuat, dengan penghasilan hampir ratusan triliun dolar penghasilan setiap tahunnya. Sesuatu yang tak mungkin dihitung oleh orang kelas menengah apalagi orang kelas bawah. Hampir seluruh wilayah di Motherland berada dibawah kekuasaan Keluarga Zond apalagi untuk Auckland yang lebih kecil..

Bagi orang Auckland, untuk menjadi pembantu keluarga di Motherland itu hanyal;ah sebuah mimpi yang hampir tidak mungkin terwujud, apalagi menjadi bagian dari keluarga Zond. Bayangkan! untuk untuk menjadi kepala asisten rumah tangga saja, keluarga Zond memberikan 30.000 dolar per bulan. itu adalah 10x lipat dari angak pendapatan karyawan tingkat bawah di Auckland ini menunjukan betapa besar dan kaya nya keluarga Zond dari Moland tapi tentu saja, kriteria yang mereka minta adalah SDM yang benar benar diatas rata-rata.

Keluarga Wish termasuk keluarga Tingkat menengah atas di Auckland, maka dari itu pada hari ini banyak keluarga keluarga se-kasta lain yang ikut hadir untuk memberikan selamat kepada nyonya Xion Wish.

Di salah satu meja, Rachel, Dere, Tania nampak duduk, sedangkan Radhis berdiri di samping mereka sudah seperti seorang pesuruh.

“Radhis duduklah!” Pinta Rachel. 

Namun, permintaan Rachel langsung di sela oleh Ibunya, "Sudah, biarkan saja dia berdiri!”

“Tapi Bu,” ucap Rachel yang kemudian tak dilanjutkan karena ibunya sudah memelototinya.

“Radhis, sepertinya lebih baik kamu tunggu di luar saja!” Ucap Ayah Rachel menginterupsi Radhis agar dia mau menurut dan keluar dari acara.

“Baik Ayah, aku akan keluar.” jawab R****h dengan sedikit membungkukan badan.

(*) Moland: sebutan dari Motherland adalah daerah terbesar di seberang pulau Auckland

Komen (16)
goodnovel comment avatar
Stefanus Ludji
sip cerita menarik author
goodnovel comment avatar
Putri Bungsu
lanjut Thor .seruu
goodnovel comment avatar
Isfa
bulet ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status