Share

Caraku Tentu Berbeda

Nahla tersenyum rasa lega menyerudup ke hatinya. Ia melihat jam dipergelangan tangan yang sudah menunjukan pukul tujuh malam. 

Namun, ada satu hal lagi yang menganjal dipikirannya. "Anin," gumamnya. 

Ia menghela napas gusar kenapa sepulang dari rumah sakit ia tidak langsung ke rumah neneknya. Nahla bangkit dari kursi tak lupa menghambiskan segelas susu yang sebelumnya sudah ia buat.

Kepalanya masih pusing karena efek donor darah. Nahla mengambil tas kecilnya dan segera pamit untuk pergi kembali.

Namun ...

"Nahla." Suara barinto mengagetkan Nahla.

"Mau kemana?" tanya Ayah menatap Nahla.

Nahla menoleh ia tersenyum kecil. "Ke mini market depan." Bohongnya.

"Boleh Ayah berbicara sebentar," pinta Ayah menatap Nahla.

Nahla melirik jam tangannya kemudian melirik  ayahnya. "Eum, sebentar," gumam Nahla. Ayah mengangguk senang, lalu mengajak Nahla untuk pergi ke taman depan.

Langit yang cerah ditaburi bintang

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status