Share

4. Senyum Jahil Anisa

Tepat jam 5 subuh Silvi membangunkan Kalisa dan juga Desi yang masih tidur pulas. “Kalisa, Desi, ayo bangun. Ini udah subuh loh, cepetan bangun dan ambil air wudhu untuk sholat subuh sebelum waktunya habis.

“Mmm, bentar lagi, Mah,” jawab Kalisa yang masih enggan untuk bangun. Sedangkan Desi langsung bangun dan duduk, akan tetapi matanya masih terpejam dan enggan untuk dibuka.

“Jangan ditunda-tunda lagi, buruan bangun dan cepat bersihkan iler kalian berdua itu. Apa kalian lupa, jika akad nikahnya akan dimulai jam 10? Dan sebelum itu Kalisa harus di Make up terlebih dulu supaya enak di lihatnya,” Ujar ibunya Kalisa.

Mendengar kata akad nikah seketika membuat Kalisa dan Desi membuka matanya dan melihat ke arah Silvi yang masih mengenakan mukena karena habis menjalankan sholat subuh. Perlahan Desi turun dari kasur menuju kamar mandi dan diikuti Kalisa di belakangnya.

Silvi menggelengkan kepalanya melihat tingkah dua gadis perawan yang terlihat malas menuju kamar mandi.

Setelah menjalankan shalat subuh Kalisa dan Desi turun kebawah, mereka berdua menjadi bengong ketika melihat ruang tamu yang nampak kosong karena beberapa barang dan juga sofa dipindahkan ke halaman belakang.

"Kalian berdua kenapa berdiri disana dan bengong kayak sapi ompong gitu sih?” ucap Mila ibunya Desi yang heran melihat anaknya dan calon penggantin bengong melihat area ruang tamu yang sudah kosong.

"Loh, Mama kok udah datang jam segini?” Ujar Desi ketika melihat ibunya yang sudah datang.

"Memang Mama sengaja datang lebih pagi dari tukang rias pengantinnya. Tapi ngomong-ngomong kalian berdua udah pada mandi belum?

Kalisa dan Desi Bukannya menjawab mereka malah saling melihat dan malah cengengesan. 

“Hmm, dilihat dari gelagat kalian pasti belum pada mandi. Pergi naik keatas lagi dan langsung mandi sana,” ujar ibunya Desi.

Dengan langkah berat mereka berdua naik keatas lagi dari pada kena omel yang membuat telinga panas.

“Mandinya jangan lama-lama! soalnya tukang riasnya bentar lagi datang dan langsung mau ngerias wajah kalian berdua biar keliatan kinclong dan gak butek kayak biasanya!” Teriak ibunya Desi.

“Aku kira cuman nyokapku aja yang bawel tingkat tinggi, ternyata tante Mila juga bawel ya,” ujar Kalisa dan diangguk Desi.

Tak lama setelah Kalisa dan Desi selesai mandi, mbak Indah sang perias pengantin datang dan langsung memulai memoles wajah Kalisa.

“Kalisa, kamu gak pernah pake make up ya sebelumnya?” ucap mbak Indah.

“Pake kok. Tapi cuman bedak padat dan lipglos saja,” jawab Kalisa polos.

“Pantesan beda,’ ujar Mbak Indah sambil melanjutkan merias wajah Kalisa.

“Beda apanya mbak?” Ucap Kalisa penasaran.

“Nanti juga kamu akan tau hasilnya, bener gak Desi?” Ujar Mbak Indah yang membuat Kalisa semakin penasaran. Sedangkan Desi hanya mengamuk dan sibuk merekam Kalisa yang sedang dirias.

Sedangkan ditempat lain tepatnya di kediaman keluarga Rahendra tak kalah sibuknya dengan kediaman keluarga Riyadi.

Nampak Nana dan Anisa yang tengah sibuk berdandan, sedangkan para orang tua tengah sibuk mengecek barang bawaan yang akan diserahkan kepada calon mempelai dan calon besan mereka.

Robert yang sudah rapi keluar dari kamarnya dan langsung mengetuk kamar milik Jonathan sebelum masuk.

Jonathan yang tengah merapikan penampilannya melihat kearah Robert yang berjalan menghampirinya.

“Wow, keren juga kamu memakai jas pilihan dua kurcaci itu,” ucap Robert.

"Hmm," Guman Jonathan.

“Apakah kamu sudah hafal kata-kata ijab kabulnya? Jangan sampai kamu mengulang nanti, bisa hilang harga diri sang CEO Elektro kita, jika kamu sampai mengulang nanti," ucap Robert.

“Kita lihat saja nanti gak usah banyak omong,” ujar Jonathan kemudian menjalankan kursi rodanya keluar dari kamar.

Robert tersenyum melihat sepupunya yang terlihat mulai bangkit dari keterpurukan semenjak mengalami kecelakaan. Dia sangat berharap setelah Jonathan menikah dia bisa melihat sepupunya kembali menjadi sosok Jonathan yang tangguh dan berkharisma seperti dulu sebelum kecelakaan itu terjadi.

“Anisa, Nana! Mau sampai kapan kalian berdua dandan dari tadi masih juga belum selesai?” Teriak Firda.

“Iya ini udah selesai, Mah,” jawab Nana yang tengah menuruni tangga bersama Anisa di belakangnya.

“Emangnya yang lainnya udah pada kumpul apa tante?” Ucap Anisa.

“Sudah, tinggal nunggu calon pengantinnya saja,” jawab Firda.

Tak lama setelah itu Jonathan dan Robert keluar dari lift dan langsung menyapa keluarga mereka yang sudah menunggu di ruang keluarga.

“Astaga! Aku tidak menyangka jika jas itu akan nampak keren dipakai oleh kak Jo,” seru Nana dan langsung menghampiri Jonathan.

“Apa kamu lupa jika kakakmu itu akan tetap terlihat tampan memakai apa pun dan dalam kondisi apapun juga, Nana?” Ujar Sella ibunya Anisa yang berdiri tak jauh dari mereka.

“Aku jadi iri dengan kakak ipar yang akan mempunyai suami tampan seperti kak Jo. Mudah-mudahan kelak aku juga akan mendapatkan suami tampan dan juga baik seperti Kak Jo,” celoteh Nana dan langsung mendapatkan respon tak terduga dari Anisa.

“Menghayal aja kamu ini, Nana kerjaannya. Sekolah aja dulu yang bener, gak usah mikirnya yang begituan terlebih dulu. Lagian nihya, sebelum kamu menikah seharusnya Robert dulu yang menikah. Betulkan tante apa yang aku bilang?” Ujar Anisa dan spontan mendapatkan tatapan tajam dari Robert. Sedangkan Anisa yang mendapatkan tatapan tajam malah tersenyum jahil dan menjulurkan lidahnya keluar tanda dia puas mengerjai Robert.

“Iya bener, apa yang kamu omongan itu, Anisa. Mungkin tante juga nanti akan segera mendesak dia untuk segera menikah setelah ini,” jawab Firda santai.

“Ayolah, Mah. Kenapa Mama harus mendengarkan omongan gak jelas dari si bawel Anisa itu sih?” ucap Robert.

“Apanya yang gak jelas? Apa yang dibilang Anisa itu bener 100% kok. Atau Jangan-jangan  kamu masih tetap jomblo sampai sekarang, Robert?” Ucap Firda curiga pada putra sulungnya.

“Lah memangnya kenapa jika aku masih jomblo? Apakah itu salah, Mah?” Jawab Robert.

“Ya tentu saja salah. Kalau kamu sampai sekarang aja masih jomblo, lantas kapan Mama akan segera punya menantunya dan juga punya cucunya?

Anisa semakin tersenyum senang melihat Robert gelagapan dan kesusahan menjawab perkataan ibunya. Sedangkan saudara yang lainnya hanya tertawa melihat ekspresi Robert yang terlihat menegang.

‘Dasar Anisa sialan. Lihat aja kamu, pasti aku bakal balas nanti,” gerutu Robert dalam hati.

“Sudah cukup bercandanya, sebaiknya kita berangkat sekarang takut telat dan kena macet dijalan nanti,” ucap Silvi dan alhasil menyelamatkan Robert dari suasana yang begitu mencekam kan baginya.

“Iya benar itu. Apakah kamu sudah siap Jonathan?” Ucap Mawar lembut kepada putra semata wayangnya.

“Aku siap dari tadi, Mah,” jawab Jonathan.

Mereka pun segera berangkat menuju kediaman Kalisa. Sepanjang jalan menuju kediaman calon istrinya Jonathan hanya diam dan menatap ke arah jendela. Dan hal itu pun tak luput dari perhatian Robert.

“Apakah kamu gugup, Jo?” Tanya Robert.

“Lumayan, mau bagaimanapun juga ini adalah awal bagiku untuk membuka lembaran baru dengan orang lain, dan orang itu akan menjadi istri sahku. Aku tidak menyangka jika dia menerima lamaran kami malam itu. Apakah menurutmu dia menerima lamaran itu karena dia merasa kasihan padaku karena aku seorang pria cacat?” Ucap Jonathan yang malah terdengar pilu bagi Robert.

“Aku rasa tidak begitu. Memang benar dia menerima lamaranmu dan bahkan dia masih tetap mau menikah denganmu walaupun dia tau jika kamu mempunyai kondisi seperti sekarang ini. Dan menurutku dia juga punya alasan yang kuat kenapa dia menerimamu. Kulihat dari data informasinya, dia gadis yang cukup baik. Ya, walaupun dia mempunyai sifat barbar, kasar dan juga ketus terhadap lelaki, aku yakin dia punya alasan yang kuat kenapa dia melakukan hal itu,” uca Robert pajang lebar.

“Entahlah, aku hanya berharap dia bisa membuat Mama dan Papa bahagia, itu sudah lebih dari cukup untukku,” ujar Jonathan.

“Lalu bagaimana denganmu? Apakah kamu akan menerima dia dengan tulus sebagai istrimu?” Tanya Robert dan berhasil membuat Jonathan bungkam tak bisa menjawab pertanyaan itu.

Sedangkan Robert juga tak memaksa Jonathan untuk menjawab pertayaannya itu.

Komen (4)
goodnovel comment avatar
Kenzo Nova Yandi
semoga bahagia nanti ny... ....
goodnovel comment avatar
Herlina Ina
membahgia kan org tua pasti blsn nya bahagia jg
goodnovel comment avatar
Nasmin Khana
pusing banget nih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status