Share

7. Mantan Tunangan

Penulis: Lolitta
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-04 14:15:44

Karena kelelahan dan juga waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, Jonathan dan Kalisa langsung tidur dengan pulas hingga subuh menjelang. 

Dering alarm pada ponsel yang membangunkan Kalisa, dengan cepat Kalisa menyambar ponselnya dan langsung mematikan alarmnya.

“Kenapa cepat sekali sudah subuh?” Ucap Kalisa dan menoleh kesamping dan melihat Jonathan yang masih berlatih pulas.

“Sebenarnya kamu itu sangat tampan dan masuk dalam tipe lelaki yang aku suka dari segi ketampanan. Akan tetapi mengapa sikapmu sangat dingin sekali,” ujar Kalisa kemudian bangun dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Jonathan yang sebenarnya sudah bangun ketika mendengar bunyi alarm hanya pura-pura tidur saja. Bahkan dirinya sempat kaget ketika mendengar perkataan Kalisa tadi.

Kalis yang baru selesai menunaikan sholat subuh langsung melipat mukenanya dan menyimpan kembali di kopernya.

“Hari ini kita akan pergi kemana?” Ucapkan Kalisa yang kembali tiduran disebelah Jonathan.

“Terserah kamu mau pergi kemana,” jawab Jonathan sambil membalas Chat dari Robert.

“Mmm, ngomong-ngomong aku harus memanggil kamu apa?” Ucap Kalisa kemudian memiringkan posisi tidurnya ke arah Jonathan. “Kalau dipanggil abang, nanti dikira tukang bakso. Panggil kakak tapi rasanya gak enak banget kedengarannya. Bagaimana kalau aku memanggil Mas Nathan saja?"

“Terserah kamu,” jawab Jonathan kemudian dia berusaha menggapai kursi rodanya.

“Mau kemana?” Tanya Kalisa.

“Kamar Mandi, kenapa? Mau ikut?” ujar Jonatan iseng.

“Memang boleh?” Jawab Kalisa yang membalas keisengan Jonathan.

“Dalam mimpi,” jawab Jonathan sambil menjalankan kursi rodanya menuju kamar mandi.

“Ck, memang apa salahnya jika aku ikut ke kamar mandi? Toh kita sudah sah menjadi suami istri ini,” gerutu Kalisa. 

Sekilas bibir Jonathan senyum miring mendengar gerutuan Kalisa. “Kurasa aku harus sedikit membuka diriku untuk gadis barbar ini untuk kedepannya. Akan tetapi sebelum itu, aku harus menguji kesetiaan dan juga ketulusan hatinya terlebih dahulu,” lirih Jonathan.

Kalisa yang mulai lapar mulai berjalan lalu-lalang dan membuat Jonathan yang baru saja keluar dari menjadi heran.

“Aku sudah sangat lapar menunggumu terlalu lama di kamar mandi. Dan aku sangat ingin makan yang ada pada gambar ini,” ucap Kalisa sambil menunjukkan sebuah hidangan yang terlihat nikmat dalam ponselnya.

“Memangnya kamu tau tempat yang jualannya itu? 

“Tentu saja tau jika kita mengikuti petunjuk arah mengarahkan,” ucap Kalisa antusias dan langsung mengambil tas tangannya. “Ayo kita pergi sekarang, aku sudah sangat lapar.

“Aku ambil dompet dan ponselku dulu," ujar Jonathan.

“Oyeh! Teriakan Kalisa kegirangan layaknya anak kecil yang mendapatkan mainan baru.

Sepanjang jalan menuju restoran yang akan mereka tuju, Kalisa bersenandung ria dirinya sangat indah sepanjang waktu berjalan-jalan dengan suaminya. Sedangkan Jonathan hanya diam memperhatikan tingkah laku isterinya yang kepemimpinannya aneh.

“Ayo,” sapa pegawai resto dengan ramah. Kalisa hanya membalas dengan senyum manisnya.

Kalisa yang sudah tak sabar langsung membuka menu makanannya. "Saya pesan ayam betutu, sate lilit dan minumnya Jus alpukat. Kamu mau makan apa, Mas?

"Terserah kamu saja," jawab Jonathan seperti biasa dengan gaya datar dan juga cuek.

"Mas, mas Nathan," panggil Kalisa dengan nada suara kesal dengan jawaban dari suaminya. 

Jonathan membocorkan Kalisa yang mengembangkan kedua pipinya dan menunjukkan wajah kesal. 

“Bisa gak sih Mas, kalau lagi bicara sama aku itu gak usah pake nada datar dan juga dingin? Terus terang aku gak suka banget dengarnya. Aku ini sekarang isteri kamu loh, Mas. Jadi jangan samakan aku dengan orang lain yang biasa kamu lakukan seperti itu,” protes Kalisa panjang lebar dan hanya ditanggapi Jonathan dengan anggukan kepala dan semakin membuat Kalisa kesal.

“Jadi mau pesan apa, Mbak?” Ucap pelayan resto yang sudah menunggu dan mendengarkan percakapan mereka berdua.

“Sama aja mbak dengan pesanan saya tadi,” jawab Kalisa yang pada akhinya memilih mengalah. sadar jika tidak akan menonton itu suaminya bisa luluh setelah menerima perlakuan tidak dikenakan dari keluarga mantan calon istrinya.

Setelah mendapat jawaban dari Kalisa, pelayan resto itu langsung pergi meninggalkan suami istri dengan suasana yang tidak nyaman. Bahkan saat makanan yang pesan sudah datang mereka masih diam dan canggung tanpa ada yang berinisiatif untuk membuka pembicaraan mereka.

Kalisa menikmati makanan yang ia pesan tanpa niat untuk berbicara dengan suaminya yang juga tengah menikmati makannya.

'Dasar suami datar dan juga dingin, gak berperasaan banget sih jadi orang. Kalau saja aku gak inget dengan nasehat Mama, sudah aku maki-maki dia,” gerutu Kalisa dalam hati.

“Aku pergi ke toilet sebentar, Mas,” ujar Kalisa.

“Iya,” jawab Jonathan singkat.

'Lihatlah cara dia ngejawabnya. Singkat padat dan irit suara,” lagi-lagi Kalisa menggerutu dalam hati.

Jonathan yang melihat Kalisa menuju toilet langsung mengambil ponselnya dan menghubungi Robert karena ada sesuatu yang sangat penting yang harus dia perintahkan pada sepupunya itu.

[“halo, ada dimana kamu,” ]tanya Jonathan saat Robert mengakat panggilannya.

[“Kantor Lah, emang dimana lagi, Jo? Bagaimana malam pertama kalian? Apakah sudah pecah duren dan menanam benihnya?” ] ucap Robert.

[“gak ada duren dan gak ada tebar benih juga. Oh ya, kamu lakukan yang sudah kita atur untuk menjatuhkan anak perusahaan bajingan itu.”] Ucap Jonathan to the point.

["Oke. ngomong-ngomong kenapa kamu gak pecah duren? Apa kamu lupa pesanan mertua dan juga orang tua kamu, untuk memberi merek cucu yang unyu dan menggemaskan seperti kalian berdua?"] Ucap Robert yang kekeh menayakan masalah belah duren.

["sialan kamu Robert. Hal itu mungkin tidak akan pernah terjadi, apa. kamu lupa bagaimana kondisiku saat ini?'] 

Robert hanya diam tak menanggapi ucapan Jonathan barusan, dia tau jika sepupunya itu masih dalam suasana kalut dengan kondisi fisik yang tengah dialaminya.

[“Akan tetapi aku berharap hubungan kalian bisa menjadi pondasi untuk kamu melangkah menuju masa depan yang jauh lebih baik lagi, Jo.]

[“Aku tau dan akan aku usahakan seperti apa yang kamu dan juga orang tuaku katakan. Akan tetapi itu semua harus bergantung dengannya juga, jika dia menerima aku sebagai suaminya dengan tulus, maka aku juga akan memperlakukannya dengan tulus.]

[“aku rasa dia cukup tulus menerima pernikahan ini, Jonathan.]

[“Dari mana kamu tahu jika dia tulus menerima pernikahan ini, Robert? Sudahlah, aku tutup teleponnya. Aku malas membahasnya] 

[“oke, Bay.] ucap Robert dan mematikan sambungan telponnya.

“Apakah ini benar kamu, Jonathan?” Ucap perempuan yang berdiri tak jauh dari tempat Jonathan duduk.

Jonathan mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah sumber suara seorang wanita yang sangat dikenalnya dan bahkan dulu iya sangat stres, jika sehari saja tidak mendengar suara itu. 

“Ternyata benar kamu. Apa yang kamu lakukan disini? Apakah yang dibilang Kikan benar, jika kamu mengikuti aku yang sedang berlibur kesini?” Tuduh wanita itu.

Jonathan diam dan melihat wanita yang berdiri di hadapannya dengan wajah datar dan dingin.

“Kamu harus tau dan harus sadar jika kita tidak bisa bersama, Jonathan. Jadi aku mohon, biarkan aku bahagia dan jangan mengusik aku lagi. Aku tidak bisa hidup dengan keadaanmu yang seperti ini,” ucap wanita pelan yang malah terdengar mengejek .

“Maksud kamu apa?” Ucapkan Jonathan dingin.

“Jangan pura-pura gak tau, Jonathan. Kamu sengaja datang kembali dan bahkan kamu mengikuti aku dan kekasihku yang sedang makan disini bukan?!” Ucapkan wanita itu dengan percaya diri dan dengan suara keras.

“Apakah menurutmu kamu layak untuk aku ikuti?' Ucap Jonathan Datar.

“Lalu apa yang kamu lakukan sekarang? Kamu harus sadar dengan keadaanmu yang bahkan tidak bisa mengambil baju sendiri di lemari!” ucap wanita yang kini malah tersulut emosi.

Jonathan hanya diam mendengar ocehan dan hinaan yang dilontarkan wanita yang pernah mengisi hati itu.

“Lalu kenapa jika dia tidak bisa mengambil baju sendiri di lemari? Apakah hal itu mengganggu Anda, Nona?” Ucap Kalisa yang ternyata sudah berdiri tepat di belakang wanita itu yang tak lain adalah Jessica mantan tunangan Jonathan.

Jessica menoleh ke belakang dan menatap Kalisa bingung karena dirinya tidak tahu jika Jonathan sekarang menikah.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (22)
goodnovel comment avatar
Joke Pattipawae Sapulete
bagus ceritanya tapi lagi" koin
goodnovel comment avatar
Hasnani Vian
bagus ceritax,tpi knpa ujung2x pake koin lagi,bayar lagi
goodnovel comment avatar
Seri Bulan Harahap
bagus sih ceritanya tapi mahal.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Menikah Dengan Pria Cacat   Apakah Kalisa Akan Melahirkan?

    Jonathan melihat istrinya yang berbalik dan menunjukan wajah yang penuh harap dan sangat menantikan jawabannya. Melihat suaminya yang malah terlihat bingung dan tak kunjung menjawab membuat Kalisa mengerti kemudian menghela nafas berat dan menyimpulkan jika suaminya masih belum menemukan nama untuk si kembar yang sebentar lagi akan segera lahir. “Sudah aku duga jika Mas Nathan masih belum menemukan nama untuk si kembarkan?” ujar Kalisa dengan nada kecewa dan memejamkan matanya untuk menutupi kekecewaannya serta kesedihannya. Mendengar nada suara kecewa dari istrinya membuat Jonathan menjadi tak tega.“Sebenarnya aku sudah menemukan nama untuk si kembar, akan tetapi aku masih ragu apakah nama itu akan cocok dan juga bagus untuk mereka nanti,” ujar Jonathan ragu.“Benarkah kamu sudah menemukan nama untuk mereka? Coba katakan padaku nama apa yang sudah Mas buat untuk si kembar?” ucap Kalisa yang kembali ceria lagi dan mengusap lembut wajah suaminya.Jonathan menelan ludahn

  • Menikah Dengan Pria Cacat   Meluapkan Hasrat Masing-Masing

    Kesal karena ucapannya dipotong begitu saja disaat dirinya ingin meluapkan kegelisahannya semenjak menonton serial tv yang saat ini tengah naik daun. Dengan tak berperasaan Kalisa menggigit jari telunjuk suaminya yang ditempelkan pada bibirnya.“Argh!” erang Jonathan dan tangan satunya mengepal kuat untuk menahan rasa sakit pada jari telunjuknya akibat perbuatan istrinya.Mawar yang menyaksikannya hanya bergidik ngeri melihat putranya yang sedang kesakitan. ‘Aduh kasihan benar kamu Jonathan. Semoga kamu bisa menjadi lebih sabar lagi menghadapi sikap Kalisa yang mudah marah semenjak mengandung buah hatimu,” batin Mawar yang menatap iba putranya yang sedang menahan sakit pada jarinya akibat gigitan dari menantunya.Kalisa bukannya merasa bersalah melihat suaminya yang kesakitan dengan mimik muka memerah sambil mengibas-ngibaskan tangannya. Dia malah cuek dan hendak berdiri dari

  • Menikah Dengan Pria Cacat   Kalisa Menjadi Baper & Jonatan Menjadi Korbanya

    Perlahan mata mata sipit yang sudah tertutup kini sudah terbuka dan langsung mendapati sosok Dimas yang tengah menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Bulu lentik yang sudah lama tidak bergerak mengikuti kelopak matanya kini bergerak naik turun. Baik Nana dan juga Dimas hanya diam dan saling melihat tanpa mengucapkan sepatah kata.Nana yang melihat wajah khawatir Dimas menjadi menarik sudut bibir tipisnya dengan sorot mata seolah-seolah mengatakan jika dirinya baik-baik saja.Firda yang merasa heran dengan sikap Dimas yang tak biasanya tidak menjawabnya saat diajak bicara akhirnya memutuskan mendekatinya. ‘Sebenarnya apa yang terjadi dengan mereka berdua sih? Yang satunya berlari keluar dan yang satunya lagi hanya berdiri dan menatap serius ke arah Nana,” batin Firda kemudian menoleh ke putrinya.Terkejut sudah pasti saat melihat anak bungsunya yang sudah lama tidak membuka matanya kini sudah membuk

  • Menikah Dengan Pria Cacat   Melepas Status Jomblo Angkut

    “Apa kau tidak punya mulut untuk menjawab pertanyaanku, Dimas? Asalkan tau saja ya, sebenarnya aku sangat muak setiap akhir pekan selalu melihat wajah cuek dan sangat menjengkelkan darimu,” ucap Robert dengan ketus.“Ini anak udah dewasa tapi sifat dan pemikirannya masih saja seperti anak kecil. Pantas saja Desi selalu menolakmu karena sifat kekanak-kanakan mu ini,” ucap Firda dan menjewer telinga putranya.“Aw …. Sakit ini telingaku, Mah,” ucap Robert sambil memegangi telinga yang masih saja dijewer oleh mamanya.Dimas yang melihat Robert mendapat jeweran dari mamanya menjadi tersenyum puas kemudian dia menoleh pada sosok Nana yang masih tetap betah memejamkan matanya selama tujuh bulan lebih. Rasa rindu ingin melihat mata hitam berbinar yang selalu ditunjukkan oleh Nana dan juga senyum manis nan menggoda menghiasi bibir tipisnya.‘Cepatl

  • Menikah Dengan Pria Cacat   Anak Dari Si Pelakor!

    Sebelum menjawab pertanyaan dari mantan suaminya Santi menarik nafas dan membuangnya perlahan. “Aku pikir kamu sudah melupakan Zian dan juga Rian karena sebentar lagi akan mendapatkan anak dari rahim wanita lain,” ucap Santi dingin dan terdengar tajam. Mendengar penuturan mantan istrinya membuat Jefry terkejut. Karena selama delapan tahun menjalani rumah tangga dengannya, ini pertama kalinya dia mendengar Santi berkata dingin dan juga terdengar tajam. “Mana mungkin aku melupakan mereka, Santi? Mau bagaimanapun mereka berdua darah dagingku dan aku tidak akan pernah melupakan mereka walaupun aku sudah memiliki anak lagi dari Serli. Bahkan aku berharap di masa depan mereka bisa rukun walaupun tidak tinggal satu rumah dan berbeda ibu,” ujar Jefry. “Baguslah jika kamu tidak akan pernah melupakan mereka. Selama istrimu tidak mengacau dan membuat kerusuhan di rumahku lagi, aku akan menutupi dan mengatakan pada anak-ana j

  • Menikah Dengan Pria Cacat   Menghajar Hingga Babak Belur

    “Aku tidak menyangka jika istrinya Jonathan ternyata berhati dingin dan juga sombong sama seperti suaminya. Aku ingin melihat sampai dimana kalian berdua bisa bersikap sombong terus menerus seperti itu,” ucap Serli kemudian berjalan meninggalkan kediaman Rahendra dengan hati yang panas karena emosi menggebu-gebu yang menguasainya. Kalisa menjadi bengong mendengar perkataan Serli yang mengatainya berhati dingin dan juga sombong. “Kenapa aku merasa tidak suka mendengar perkataan wanita tadi? Dasar pelakor tak tau malu, berani-beraninya dia mengataiku wanita berhati dingin dan juga sombong! Lihat saja jika sampai aku bertemu lagi dengannya, pasti bakal aku hajar sampai babak belur tuh pelakor,” gerutu Kalisa yang tak terima dan merasa kesal. Jonathan yang berada di lantai dan melihat istrinya yang menggerutu menjadi tersenyum dan menggelengkan k

  • Menikah Dengan Pria Cacat   Senyum Jahil Kalisa

    Kalisa menelan saliva melihat suaminya yang memejamkan matanya dengan tangan bergerak maju-mundur mengocok juniornya. ‘Apakah ini yang dilakukan Mas Nathan jika sedang berlama-lama dikamar mandi dalam beberapa hari ini?” batin Kalisa. “Sstt oohh, Kalisa,” desis Jonathan sambil memanggil nama istrinya. Tak tahan melihat keseksian dan pesona roti sobek yang milik suaminya yang sangat menggoda, senyum jahil terukir indah di bibir ranum Kalisa dan berjalan mendekati suaminya yang masih belum menyadari kehadirannya. Jonathan terperanjat dan membuka matanya ketika istrinya dengan diam-diam mendekatinya dan memeluk dari belakang dengan tangan merabai perut sispeknya hingga turun ke pangkal dan memainkan dua bolanya. “Kenapa kamu melakukannya sendiri, Mas? Apakah aku udah tidak menarik lagi sampai kamu mastubasi dikamar mandi?” ucap Kalisa. Jonathan menelan saliva dan seluru

  • Menikah Dengan Pria Cacat   Bermain Solo Di Kamar Mandi

    Andrew membuka lebar paha istrinya dan mulai memasukan juniornya yang sudah siap untuk bertempur dan menyemburkan saus kental mayones kedalam rahim istrinya. Oohh…. Desis Andrew saat juniornya perlahan memasuki gua hangat dan licin milik istrinya yang selalu memberikannya kenikmatan dan juga kepuas. Mira menggigit bibirnya dan menikmati momen hangat saat junior suaminya memasuki area paling sensitifnya. “Aku menagih janjimu, Honey,” bisik Andrew kemudian mencium telinga istrinya dan sedikit memberi tiupan untuk membangkitkan gairah istrinya. ‘Memangnya aku punya janji apa dengan pria sinting ini? Perasaan aku tidak pernah menjanjikan apapun padanya,” pikir Mira. “Jangan menggigit bibirmu sendiri, Honey,” ucap Andrew kemudian melumat dengan lembut bibir istrinya dan kedua tangannya meremas gunung kembar. Aahh…. Suara desahan k

  • Menikah Dengan Pria Cacat   Malam Pertama Setelah Sah menjadi Suami Istri

    Anisa menyenggol Kalisa yang tak berkedip melihat dua orang yang berdiri tak jauh dari mereka. Sedangkan Andrew hanya melihat sekilas wanita yang memiliki mata biru cerah yang mirip dengannya akan tetapi itu bukan warna asli karena wanita itu menggunakan soflen sedangkan Andrew asli yang mewarisi dari papanya. “Kemarilah Abigail,” ucap Andrew pada adiknya dan menyuruh duduk disebelahnya. Wanita bule yang tak lain adalah keponakan dari ibu sambung Andrew pun mengikuti Abigail dan hendak duduk disebelahnya, namun sayang Anisa dengan cepat bergeser duduk disebelah Abigail. “Ternyata kamu udah besar ya, Abigail,” ucap Anisa berbasa-basi dan menguap lembut kepala Abigail. Melihat apa yang dilakukan Anisa tentu saja membuat Arsila geram dan mengepalkan tangan nya unt

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status