Share

20

***

“Aw!” Liza mengaduh karena tak sengaja menabrak Gilang pagi ini.

“Mabok, po? Untung gelasku nggak jatuh.” Ucap Gilang sambil mengangkat gelasnya tinggi-tinggi.

Liza mengusap dahinya, kemudian menggosok-gosok matanya.

“Kenapa? Bulu mata jatuh? Jangan digosok-gosok gitu dong, elah.”

Gilang memegang tangan Liza, menjauhkannya dari mata gadis itu, lalu meniupnya perlahan.

“Apaan sih main sembur-sembur aja!”

“Daripada matanya digosok-gosok gitu.”

“Aku bukannya kelilipan gegara bulu mata.”

Liza menyadari kalau dia sudah tidak begitu menjaga jarak dengan kakaknya. Tinggal serumah selama beberapa bulan ditambah fakta bahwa mereka berdua adalah saudara di dunia ini, membuat Liza terpaksa harus beradaptasi.

“Terus? Masih pusing?”

Liza mengangguk perlahan, kemudian berbalik dan menuju dispenser untuk mengambil segelas air.

&

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status