Share

Dua Puluh Lima

*****HAPPY_READING*****

Keesokan harinya, Devan sudah bangun pagi-pagi sekali. Dia mencoba menghubungi handphone Chika, tapi tetap tak aktif.

Indah sudah berada di meja makan, dia melihat Devan keluar dari kamarnya.

"Kak, sarapan dulu," ucap Indah.

"Nanti aja."

"Tapi, Kak, jangan sampe peurt Kakak kosong."

"Gapapa Ndah," ucap Devan.

"Aku ikut," kata Indah langsung bangkit dan mengikuti Kakaknya dari belakang.

Lalu, mereka pergi ke toko milik Chika. Devan berharap, kalau Chika ada disana. Indah pun sama, dia ikut membantu Devan untuk kembali bersama Chika. Indah hanya ingin kebahagiaan Devan dan Chika.

"Menurut kamu, Oma akan maafin Kakak gak?" tanya Devan.

"Oma baik, pasti dia akan maafin Kakak. Oma hanya sedang emosi saja."

"Baiklah, Kakak janji, Kakak akan mencintai dan membuat bahagia Chika, kamu dan Oma," ucap Devan membuat hati Indah lega dan senang.

'Akhirnya, Kak Devan sudah menc

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status