Share

16. We Need to Talk

"Aku hanya ingin ke toilet" setelah mengatakan itu, Jonathan berhenti beberapa detik untuk meraba tubuhku mulai ujung kepala ke ujung kaki dengan tatapannya yang, haruskah itu ku bilang panas? Atau dia hanya menakutiku saja?  Kemudian sebelum benar-benar melangkah ke toilet, pria brengsek itu meninggalkan senyum miringnya yang berhasil membuatku keder. Aku sedikit takut, apakah malam ini dia akan memangsaku.

"Ughh, dia itu..." Aku menghembuskan nafasku yang memburu, percampuran antara takut, kesal, dan gemes. Koq dia makin sering memperhatikanku ya, sungguh dia sudah tidak menganggap ku anak-anak. Terus kalau Dia benar-benar menyukaiku bagaimana donk? Apa dia akhirnya mau menceraikan ku seperti seharusnya. Ah mana mungkin, bukannya tiga hari lalu dia bilang saling mencintai dengan wanita Jepang itu?

"Wa, aku nggak enak lama-lama di sini, berasa jadi obat nyamuk. Kayaknya voltase suamimu lagi naik-naik ke puncak gunu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status