Share

Bab 5

Felicia berjalan menuju ke ruangannya dan menyapa setiap orang yang kenal baik dengannya. Sesampainya di ruangan dia langsung meletakkan tas ransel miliknya dan mengulang kembali sedikit materi bahasa Inggris yang merupakan mata pelajaran favoritnya. Dia selalu bercita-cita ingin menjadi tour guide atau menjadi translator agar dapat menikmati indahnya luar negeri. Dia terus fokus belajar sambil bel pertanda mulai mata pelajaran ujian semester akhir untuk hari itu berbunyi.

Kring... Kring... Kring...

Terlihat banyak siswa- siswi yang masih tidak berada dalam ruangan seketika langsung tergesa- gesa menuju ruangan masing-masing, karena melihat pengawas yang mulai keluar ruang guru. Guru pengawas mulai memasuki ruangan yang telah ditentukan kepala sekolah sebelum ujian semester berlangsung. Saat ini pengawas yang menjaga kelasnya adalah 2 wanita guru  bahasa Inggris. Yang gendut dengan wajah seperti kepala sekolah di upin dan ipin adalah guru bahasa Inggris sejak Felicia kelas 8 hingga saat ini. Sedangkan yang satu adalah guru bahasa Inggris saat Felicia kelas 7.

Kedua guru pengawas mulai membagi soal dan lembar jawab serta absen kepada setiap siswa - siswi. Keadaan kelas mulai dipenuhi dengan suara berbisik meminta jawaban dari setiap siswa-siswi hanya Felicia yang mengerjakan dengan sunyi senyap karena semua tau bahwa Felicia adalah siswi favorit apalagi dalam bahasa Inggris. Dia terus mengerjakan dengan sunyi tanpa gangguan hingga tak terasa bel pun berbunyi dia segera merapikan alat tulisnya dan bergegas mengumpulkan lalu mengambil tas miliknya.

Kring... Kring... Kring...

Bel pertanda siswa-siswi telah diizinkan pulang berbunyi siswa-siswi mulai berhamburan menuju gerbang sekolah. Felicia melamun memikirkan siapakah pria yang kemarin bersama mamanya hingga lagi-lagi mamanya tak menjemputnya hari ini. Dia tersadar saat ada 2 temennya yang tak lain adalah Neil dan Kevin.

"Woy, cewek cantik kok ngelamun kemasukan baru tau rasa loe, Fel." ucap Neil menggoda Felicia.

"Masuk apa, kang cilok." ucap Kevin sambil menaik turunkan alisnya, sedangkan Felicia masih asik dengan dunianya.

"Kak Feli nggak pulang?" ucap Lutfi yang tidak sengaja lewat. Felicia yang baru tersadar dari lamunannya pun menyadari sejak kapan 3 pria ini dihadapannya ini berada disini.

"Sejak kapan kalian disini?" tanya Felicia sambil memasang wajah terkejut.

"Sejak loe berada di dunia sendiri." ucap Neil gemas mengapa bisa-bisanya ada wanita polos dan sederhana tapi selalu berganti-ganti pasangan seperti Felicia yang setiap berpacaran tidak pernah melakukan apa pun.

"Kenapa kalian kesini?" ucap Felicia sambil memainkan kakinya karena merasa canggung. 

"Gue cuma bilang tadi semeja gue bilang minta no loe dan akun i*******m loe." ucap Kevin sambil mengingat kembali kejadian saat sebelum bel pulang tadi.

"Loe kasih?" tanya Felicia dengan nada dingin dan terkesan datar.

"Iya gue kasih, sorry ya Fel." ucap Kevin merasa tidak enak langsung memberi tau tentang Felicia setelah bulan lalu Felicia dilabrak seseorang yang merupakan teman kelas sebelah.

"Ayolah Fel, loe masih kesel ya gue sama Kevin waktu kasih no loe ke cowok dulu itu." ucap Neil sambil mengingat beberapa bulan lalu yang hanya dibales gelengan kepala Felicia.

"Kak, sepertinya temen gue tertarik banget sama kakak." ucap Lutfi membantu agar Arkan segera dapat mendapatkan kakak kelasnya satu ini.

"Kak siapa nih yang loe maksud disini yang kakak ada 3 orang." ucap Kevin menggoda adik kelasnya ini.

"Kak Fel, maksud gue tentunya," ucap Lutfi menjelaskan.

"Nah gitu dong yang jelas jangan ambigu buat gue tebak loe belok." ucap Kevin membalas Lutfi.

"Belok mana Vin?" ucap Neil bertanya-tanya.

"Belok kanan terus lurus perempatan belok kiri, lurus lagi belok kiri lalu pertigaan belok kanan, kalau udah loe berdua Neil dan Kevin tanya planet Mars di mana kalian tinggal disitu aja ok? Bye gue mau pulang capek." ucap Felicia pamit kepada 3 cowok tadi.

"Jangan lupa bales chat Arkan ya." ucap Kevin dan Lutfi bersamaan yang dibalas anggukan kepala oleh Felicia karena lelah.

Felicia pun menuju ke tempat pemberhentian bus seberang sekolah lalu menunggu bus yang searah dengan rumahnya tidak lama setelah dia menyebrang jalan bus pun datang.

Dia duduk ditempat favoritnya belakang dan ujung dekat jendela. Saat ditengah jalan dia tidak sengaja melihat mamanya dan pria kemarin keluar dari tempat gaun pengantin tidak salah lagi pasti mamanya tidak pulang rumah seperti dulu karena pria ini.

Setelah sampai rumah Felicia segera membersihkan diri, menata buku untuk belajar dan mengistirahatkan diri, otak, dan hati sebentar. Felicia terlalu terlelap dalam tidurnya hingga tidak menyadari bahwa telah jam 6 sore dan mamanya belum pulang.

Setelah mengumpulkan nyawa dia segera turun untuk mengambil minum dan sekalian melihat mamanya apakah sudah pulang atau belum dan ternyata belum pulang. Dia kembali menuju ke kamarnya yang berada di atas untuk belajar dan lalu beristirahat. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status