Share

Bab 29

Pandu menatap heran wajah Angkasa yang kini begitu sedih. Ia menepuk bahu cowok itu. "Kenapa? Cerita saja, jangan dipendam sendiri." ucap Pandu menenangkan, tapi Angkasa menatapnya sekilas lalu menunduk lagi. Sangat berat apabila harus menjauhi geng Elang.

Virgo yang baru datang pun tak mencampuri Pandu, sudah jelas tak bertegur sapa dan berubah masih saja di kancah¹.

Tak digubris, Pandu mulai mengobrol dengan Virgo, jangan dicuekin terlalu lama kalau dia masih cemburu. "Gimana acara sepak bola yang lo tonton kemarin malam?"

Virgo mengangguk. "Baik, 42 bro. Lo sih diajak begadang malah sibuk ngerjain tugas, tenang saja Ndu, gue contekin kok." goda Virgo, tak seperti biasanya Pandu mau diajak kumpul dirumahnya, terutama menonton sepak bola. Pandu juga terlalu sibuk dengan toko rotinya, membantu ibunya membuat adonan kue dan mengantarkan pesanannya.

"Kapan-kapan saja, gak asik kalau nontonnya cuma kita berdua." sindir Pandu dan menoleh pada Angkasa. Vi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status