Share

Bab 108.

"Menurut lo, gue harus ngomong gimana sama Aya?" melirik sejenak Tito malah menghela napas panjang.

"Untuk sekarang gue nggak bisa mikir," jawabnya seraya mendongak menatap langit-langit rumah Dafa.

Dafa memiringkan tubuhnya, menatap Tito lekat dengan kerutan di kening. "Kenapa lagi?" tanya Dafa.

"Lo berantem lagi sama adik gue?" Tito menoleh cepat lalu menggeleng kuat.

"Nggak lah! masa baru baikkan, marahan lagi." sentak Tito tak suka.

Kekehan kecil keluar dari mulut Dafa. "Terus ada apa lagi?"

"Lo tau nggak, tadi waktu gue ngajak Syifa nonton di mall. Gue ketemu lagi sama dia." kata Tito yang enggan menyebutkan nama perempuan itu.

"Oh iya? kenapa lo ketemu dia selalu sama Syifa."

"Nah itu dia! makannya gue kesal, ini pasti suatu saat nanti gue ketemu lagi. Dan lo tau tadi dia ngapain?!" Dafa menggeleng pelan. "Dia bersujud di hadapan gue, sambil mohon-mohon. Gila, mana banyak orang yang lihat, untung aja Syifa nggak lihat," ujar Tito jengkel.

"Kayaknya dia bakal sering temuin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status