Delia terus menyanyikan lagu tersebut dengan penuh kebahagiaan yang di tujukan untuk Rian.Mata Delia tak lepas terus memandangi Rian, tak perduli dengan pengunjung yang begitu ramai dan Delia juga tak perduli saat ini salah satu televisi telah menyiarkan dirinya yang sedang bernyanyi.Bagi Delia mendapatkan cinta Rian adalah suatu anugrah dan kebahagiaan yang begitu sempurna.Rian adalah pria yang sangat baik, jujur dan setia, semua wanita pasti akan berusaha mengejarnya. Apa lagi jika mereka tau bahwa Rian adalah anak orang terkaya di negeri ini.Delia hanya mencintai Rian dengan tulus, cinta pada pandangan pertama dengan pria sempurna yang berakhlak baik.Saat beberapa bait lagu hampir selesai di nyanyikan Delia, Delia segera turun dari panggung yang saat ini masih bernyanyi dan menuju dimana Rian berada.Sorak sorai semakin menjadi-jadi melihat Delia menunjukkan perasaannya pada Rian.Kamera televisi yang sedang melakukan tayangan live steaming juga tidak luput merekam Delia yang
Setelah selesai bernyanyi, keduanya kembali ke meja mereka. Delia tersenyum sangat bahagia karna akhirnya ketulusan cintanya di terima Rian. Saat turun dari panggung Delia menggandeng lengan Rian dengan erat. Delia tak perduli meski semua mata tertuju padanya dan kamera masih merekam keduanya saat turun dari panggung. Setelah mereka duduk kembali ke meja mereka, Agus sang pemilik Restoran tersebut langsung menghampiri mereka sembari bertepuk tangan. Prok prok prok "Bagus, sungguh penampilan yang sangat sensational." "Kalian berdua sungguh pasangan yang sangat serasi." "Ahhh, om Agus bisa aja, makasi om untuk pujiannya." Mata Agus tertuju pada Rian. "Anak muda, tak ku sangka pria yang selama ini bersama nona Delia mempunyai suara yang sangat indah" "Jangankan semua tamu yang hadir dan para penonton yang ada di layar kaca mengagumi kalian. Bahkan semua makhluk terkagum dengan suara indah kalian berdua. Seluruh alam terasa damai saat mendengarkan kalian bernyanyi." Rian tertaw
Desi teman kerja Rian menunggu Rian dengan sabar di loby kantor, setibanya Rian di loby kantor, Desi langsung berlari menghampiri Rian."Rian, aku sudah menunggumu sejak tadi.""Ada apa Desi, apa ada masalah?""Tidak-tidak, aku melihat kau di acara live streaming yang di siarkan di Televisi. Sungguh suaramu sangat bagus.""Seluruh teman kantor melihatmu dan Delia bernyanyi, kemampuan mu bernyanyi sangat baik. Banyak yang memuji kalian namun banyak pula pria yang menyukai nona Delia kesal denganmu."Rian terdiam karna dia lupa bahwa saat ia bernyanyi bersama Delia di siarkan secara langsung di salah satu stasiun Televisi.Kini Rian menyadari akan konsekwensi yang ia dapati. Bukan hanya ia menjadi terkenal karna suaranya, namun ia juga terkenal karna menjadikan Delia pacarnya."Kau tidak perlu memikirkan pria yang iri padamu. Kau sangat pantas bersama Nona Delia."Rian hanya mengangguk pasrah, mereka berdua masuk ke dalam ruangan kantor mereka.Setibanya Rian di sana sebagian bertepuk t
"Rian, kau harus membantu ku. Bukankah kita di tugaskan untuk mendapatkan kontrak bersama." "Tentu Desi, aku pasti akan membantu mu. Kau adalah karyawati yang sangat baik, aku pasti akan membantu mu untuk mendapatkan kontrak dari Perusahaan Sky Dragon yang terkenal itu." Desi menatap Rian dengan wajah yang penuh harap. "Makasi Rian, aku yakin jika kita berusaha pasti akan membuahkan hasil." Rian mengangguk mendengar ucapan Desi. "Itu pasti." * Setelah semua urusan Delia telah selesai, Delia segera kembali ke rumah Rian. Saat Delia mengucapkan salam dan masuk ke rumah, Delia kaget melihat kedua sosok Ibu dan anak yang berada di ruang tamu. "Ta-Tante, Indah.." Delia kaget karna keduanya mempunyai pandangan dan wajah yang serius. "Duduk..!" Dira menyuruh Delia duduk dengan suara yang cukup kuat dan tatapan serius. "Ba-baik Tante aku akan duduk." Delia segera duduk dengan wajah pucat, Delia gemetaran karna baru kali ini melihat Tante Dira sangat serius. "A-ada apa tante, ap
"Ma,, sepertinya hari ini Mama masak lebih banyak?' "Tentu saja mama masak lebih banyak dan enak, hari ini bukannya hari spesial untuk keluarga kita.!" "Hari spesial apa ma,?" Rian menatap Mamanya dengan tatapan penuh tanya. "Hemmm, apa kau tidak ingin memberi tau Mama dan Adik mu Indah hal spesial itu?" "Apa kau ingin menyembunyikannya dari keluarga mu sendiri." Rian menundukkan kepalanya dengan penuh keheranan. Tak lama kemudian Delia menghampiri meja dengan pipi yang memerah. Rian menoleh Delia yang segera duduk di sampingnya dengan tingkah pemalu dan pipi memerah. "Ini dia calon menantu dari keluarga Prayoga sudah bergabung di meja makan." Rian tersentak dan langsung menoleh ke Dira Mamanya dengan wajah yang ikutan memerah. "Ahh tante jangan terlalu berlebihan tante." Delia menundukkan kepalanya dengan tingkah yang begitu imut. Rian semakin terdiam dan ternyata hubungan mereka telah di ketahui oleh Mama dan adiknya. Rian tak menyangka Mamanya sangat mendukung hubunga
Pada suatu malam di sebuah rumah sederhana, seorang Ibu menangis melihat kondisi anaknya yang sedang terbaring sakit. Dia tak sanggup melihat nafas anaknya yang pendek, dadanya naik turun saat bernafas. Sesekali terbatuk di ikuti seteguk darah segar berwarna merah kehitaman."Ma.. Kenapa setiap malam jum'at kondisi kakak seperti ini..?" Indah adik perempuan Rian bertanya pada Ibunya.Ibunya menangis lalu menjelaskan kepada Indah bahwasanya saat dulu kakakmu Rian berusia 1 bulan pada masa itu."Saat Ibu hendak menyusui kakak mu, Mama lupa memakai kalung pemberian Ayah mu."Kalung itu mempunyai ciri dengan tali berupa benang 7 warna dan di tengahnya ada kantungan hitam kecil yang di dalamnya ada sebuah batu liontin giok naga. Ibu menjelaskan semua kepada Indah dengan isak tangis.."Lalu apa hubungannya kalung itu dengan kondisi kakak saat ini Ma...?""Ada hubungannya Indah, kalung itu berupa jimat pelindung dari gangguan mistik. Sesunggu
"Dira apa kau baik - baik saja?""Burhan.. Aku sangat lemas, ada apa denganku..? Bagai mana anak kita? Apa dia baik- baik saja..?""Rebahan lah dahulu.. Tubuhmu sangat lelah Dira.. Aku akan meletakkan anak kita di sampingmu..."Aku masih ad urusan dengan Siluman Ular yang merasukimu.."Apa katamu.. Jadi aku kerasukan Siluman Ular..?""Ia Dira.. Tunggulah disini dan jaga anak kita..""Baiklah Burhan, berhati - hatilah kamu menghadapinya."*Saat Siluma Ular itu terbang melesat dari tubuh Dira... Ia terbatuk sembari mengeluarkan segumpal darah kental dari mulutnya.. Berwana merah kehitaman di sertai bau busuk yang menyengat.."Dasar burhan bajingan. Tak kusangka dia kembali secepat ini.." Siluman Ular itu pun segera berlari saat Burhan lengah..Aku harus kabur segera, jika tidak aku pasti akan mati di tangannya..Wushhh,,,ia menghilang di sertai asap hitam mengepul di tempat ia tergeletak sebelumnya..
Aku akui sungguh tubuh anakmu yang mempunyai garis keturunan Raja Kraton sangat luar biasa... Tubuh nya sangat kuat hingga dia tetap bertahan hidup meski racunku terus menerus aku berikan kepadanya..Jika saja manusia biasa pasti tidak akan selamat.. Pasti dia akan mati jika meminum racunku walau hanya setetes..Sungguh sangat luar biasa, anakmu hanya bernafas lemah saat terkena racunku.. Jika saja aku punya waktu 2 hari lagi. Pasti anakmu akan mati di tanganku...Lalu aku akan membunuh istri mu. Sungguh Dewa berpihak padamu yang muncul saat itu.."Dasar brengsekk.. Cukup sudah ocehanmu.. Aku akan mengirim mu ke Neraka dan segera mengeluarkan racun pada anakku..!!""Apa kau seyakin itu Burhan, racun yang ku berikan berusia 200 tahun dan racun itu sudah menjadi darah daging pada anakmu."Anak mu pasti akan mati cepat atau lambat, setidaknya anak mu tidak akan melewati usia 18 tahun jika kau tidak dapat menyembuhkan nya.."Sudah cukup o