"Dira apa kau baik - baik saja?"
"Burhan.. Aku sangat lemas, ada apa denganku..? Bagai mana anak kita? Apa dia baik- baik saja..?"
"Rebahan lah dahulu.. Tubuhmu sangat lelah Dira.. Aku akan meletakkan anak kita di sampingmu..."
Aku masih ad urusan dengan Siluman Ular yang merasukimu..
"Apa katamu.. Jadi aku kerasukan Siluman Ular..?"
"Ia Dira.. Tunggulah disini dan jaga anak kita.."
"Baiklah Burhan, berhati - hatilah kamu menghadapinya."
*
Saat Siluma Ular itu terbang melesat dari tubuh Dira... Ia terbatuk sembari mengeluarkan segumpal darah kental dari mulutnya.. Berwana merah kehitaman di sertai bau busuk yang menyengat..
"Dasar burhan bajingan. Tak kusangka dia kembali secepat ini.." Siluman Ular itu pun segera berlari saat Burhan lengah..
Aku harus kabur segera, jika tidak aku pasti akan mati di tangannya..
Wushhh,,,
ia menghilang di sertai asap hitam mengepul di tempat ia tergeletak sebelumnya..
Burhan segera berbalik dan langsung segera mengejar Siluman Ular itu...
"Mau kabur kemana kau dasar Siluman Ular biadab...!"
Wushhh,,,
Burhan pun melesat secepat kilat untuk mengejar Siluman Ular dan meninggalkan seberkas cahaya putih saat dia menghilang..
Wushh..
Akhirnya Burhan dapat mengejar Siluman Ular itu dan dia berada tepat di belakang Siluman Ular...
Hmmm, kau mau coba kabur dariku setelah kau menyakiti keluargaku haaa...!!
Burhan mengepalkan beberapa pukulan ke udara dan bias putih berbentuk tinju pun melesat di belakang pundak Siluman Ular itu....
Wushhh,, wusshhh, wusshh
Sinar putih berbentuk tinju pun melesat..
Buk, buk, buk..
Aaaahhhh,,,
Siluman Ular itu berteriak terkena pukulan tenaga dalam Burhan..
Brakkk..
Dia terjatuh ke tanah di sertai bunyi retakan tulang rusuk yang patah krna tekanan gelombang tenaga dalam Burhan..
Gedebukk..
Siluman Ular itu terjatuh dan langsung terbatuk berulang kali di ikuti darah kental yang keluar dari mulutnya...
Uhuk. Uhuk..
"Dasar Burhan sialan..!!" Siluman Ular itupun langsung mengupat kata - kata kasar.
"Mau lari kemana kau dasar Nenek peot.. Beraninya kau menyakiti keluargaku saat aku tidak berada bersama mereka.."
Apa kau tau konsekuensi yang akan kau hadapi haaa...!!
Kemusnahan lah yang akan kau terima...!!
Ha.. Ha.. Ha..
"Burhan.. Kalaupun aku tidak mengusik mu dan keluargamu.. Banyak dari makhluk bunyian lain yang akan mengusik kehidupan dari keturunan Raja Kraton.."
Karna leluhurmu telah banyak memusnahkan dari kalangan kami.. Hingga dendam kami tidak akan hilang sampai semua keturunannya mati..!
Dan sekali lagi pada 100 tahun lalu kalian semua membantai kami yang berada di sekitaran hutan kabut. Karna keluargamu takut kami mengusik kediaman kalian..
Sungguh seluruh leluhur mu sangat kejam Burhan. Hinga kami yang selamat pergi menjauh dari sekitaran hutan kabut.
Kalian tau kami tak bisa menandingi kekuatan kalian. Dan tidak bisa membalas dendam.
Kami sudah menganggap permusuhan di antara leluhur kita adalah sebuah kesialan dan sudah mulai melupakannya. Tapi kami tetap kalian bantai...
Hah.. Kau fikir aku tak tau semua.! Jika bukan karna Lembah Kabut di lindungi oleh pusaka kerajaan dan para pengawal gaib kerajaan yang berupa Naga dan Harimau Putih. Kalian pasti sudah lama menyerang desa kami...
Kalian pasti sangat ingin memusnahkan seluruh garis keturunan dsri Raja Kraton..!
Jangan lagi kau bersilat lidah Nenek Peot...!
Ha. Ha. Ha..
"Aku puas setelah meracuni anak mu, walau aku akan segera mati di tanganmu"
"Ma,, sepertinya hari ini Mama masak lebih banyak?' "Tentu saja mama masak lebih banyak dan enak, hari ini bukannya hari spesial untuk keluarga kita.!" "Hari spesial apa ma,?" Rian menatap Mamanya dengan tatapan penuh tanya. "Hemmm, apa kau tidak ingin memberi tau Mama dan Adik mu Indah hal spesial itu?" "Apa kau ingin menyembunyikannya dari keluarga mu sendiri." Rian menundukkan kepalanya dengan penuh keheranan. Tak lama kemudian Delia menghampiri meja dengan pipi yang memerah. Rian menoleh Delia yang segera duduk di sampingnya dengan tingkah pemalu dan pipi memerah. "Ini dia calon menantu dari keluarga Prayoga sudah bergabung di meja makan." Rian tersentak dan langsung menoleh ke Dira Mamanya dengan wajah yang ikutan memerah. "Ahh tante jangan terlalu berlebihan tante." Delia menundukkan kepalanya dengan tingkah yang begitu imut. Rian semakin terdiam dan ternyata hubungan mereka telah di ketahui oleh Mama dan adiknya. Rian tak menyangka Mamanya sangat mendukung hubunga
"Rian, kau harus membantu ku. Bukankah kita di tugaskan untuk mendapatkan kontrak bersama." "Tentu Desi, aku pasti akan membantu mu. Kau adalah karyawati yang sangat baik, aku pasti akan membantu mu untuk mendapatkan kontrak dari Perusahaan Sky Dragon yang terkenal itu." Desi menatap Rian dengan wajah yang penuh harap. "Makasi Rian, aku yakin jika kita berusaha pasti akan membuahkan hasil." Rian mengangguk mendengar ucapan Desi. "Itu pasti." * Setelah semua urusan Delia telah selesai, Delia segera kembali ke rumah Rian. Saat Delia mengucapkan salam dan masuk ke rumah, Delia kaget melihat kedua sosok Ibu dan anak yang berada di ruang tamu. "Ta-Tante, Indah.." Delia kaget karna keduanya mempunyai pandangan dan wajah yang serius. "Duduk..!" Dira menyuruh Delia duduk dengan suara yang cukup kuat dan tatapan serius. "Ba-baik Tante aku akan duduk." Delia segera duduk dengan wajah pucat, Delia gemetaran karna baru kali ini melihat Tante Dira sangat serius. "A-ada apa tante, ap
Desi teman kerja Rian menunggu Rian dengan sabar di loby kantor, setibanya Rian di loby kantor, Desi langsung berlari menghampiri Rian."Rian, aku sudah menunggumu sejak tadi.""Ada apa Desi, apa ada masalah?""Tidak-tidak, aku melihat kau di acara live streaming yang di siarkan di Televisi. Sungguh suaramu sangat bagus.""Seluruh teman kantor melihatmu dan Delia bernyanyi, kemampuan mu bernyanyi sangat baik. Banyak yang memuji kalian namun banyak pula pria yang menyukai nona Delia kesal denganmu."Rian terdiam karna dia lupa bahwa saat ia bernyanyi bersama Delia di siarkan secara langsung di salah satu stasiun Televisi.Kini Rian menyadari akan konsekwensi yang ia dapati. Bukan hanya ia menjadi terkenal karna suaranya, namun ia juga terkenal karna menjadikan Delia pacarnya."Kau tidak perlu memikirkan pria yang iri padamu. Kau sangat pantas bersama Nona Delia."Rian hanya mengangguk pasrah, mereka berdua masuk ke dalam ruangan kantor mereka.Setibanya Rian di sana sebagian bertepuk t
Setelah selesai bernyanyi, keduanya kembali ke meja mereka. Delia tersenyum sangat bahagia karna akhirnya ketulusan cintanya di terima Rian. Saat turun dari panggung Delia menggandeng lengan Rian dengan erat. Delia tak perduli meski semua mata tertuju padanya dan kamera masih merekam keduanya saat turun dari panggung. Setelah mereka duduk kembali ke meja mereka, Agus sang pemilik Restoran tersebut langsung menghampiri mereka sembari bertepuk tangan. Prok prok prok "Bagus, sungguh penampilan yang sangat sensational." "Kalian berdua sungguh pasangan yang sangat serasi." "Ahhh, om Agus bisa aja, makasi om untuk pujiannya." Mata Agus tertuju pada Rian. "Anak muda, tak ku sangka pria yang selama ini bersama nona Delia mempunyai suara yang sangat indah" "Jangankan semua tamu yang hadir dan para penonton yang ada di layar kaca mengagumi kalian. Bahkan semua makhluk terkagum dengan suara indah kalian berdua. Seluruh alam terasa damai saat mendengarkan kalian bernyanyi." Rian tertaw
Delia terus menyanyikan lagu tersebut dengan penuh kebahagiaan yang di tujukan untuk Rian.Mata Delia tak lepas terus memandangi Rian, tak perduli dengan pengunjung yang begitu ramai dan Delia juga tak perduli saat ini salah satu televisi telah menyiarkan dirinya yang sedang bernyanyi.Bagi Delia mendapatkan cinta Rian adalah suatu anugrah dan kebahagiaan yang begitu sempurna.Rian adalah pria yang sangat baik, jujur dan setia, semua wanita pasti akan berusaha mengejarnya. Apa lagi jika mereka tau bahwa Rian adalah anak orang terkaya di negeri ini.Delia hanya mencintai Rian dengan tulus, cinta pada pandangan pertama dengan pria sempurna yang berakhlak baik.Saat beberapa bait lagu hampir selesai di nyanyikan Delia, Delia segera turun dari panggung yang saat ini masih bernyanyi dan menuju dimana Rian berada.Sorak sorai semakin menjadi-jadi melihat Delia menunjukkan perasaannya pada Rian.Kamera televisi yang sedang melakukan tayangan live steaming juga tidak luput merekam Delia yang
Saat mendengar dari sosial media bahwa Delia ingin bernyanyi lagi di salah satu Cafe di kota pesisir. Kabar tersebut terdengar oleh salah satu stasiun televisi dan langsung segera pergi ke Royal Cafe.Saat wartawan hadir di Royal Cafe kru langsung segera menemui Agus sang pemilik Cafe untuk meminta izin meliput acara di Cafenya.Penyiar juga berkata dengan Agus pria paruh baya pemilik Royal Cafe bahwa jika mereka menyiarkan saat Delia bernyanyi akan membuat Cafenya juga menjadi terkenal karna pernah di hadiri Delia dan bernyanyi di Cafenya.Dengan senang hati Agus bersedia memberi izin pada para penyiar dan kru stasiun Televisi menyiarkan Delia bernyanyi secara live.Penyiar langsung berada di depan Royal Cafe dan mulai meliput. Para pengunjung yang berada di area parkiran juga semakin bersemangat karna ada kru Televisi yang hadir di Royal Cafe."Para pemirsa yang terhormat, beberapa saat lalu kota pesisir kita di hadirkan seorang bidadari yang bersuara emas. Dan baru-baru ini semua s