Share

BAB 3

Aku akui sungguh tubuh anakmu yang mempunyai garis keturunan Raja Kraton sangat luar biasa... Tubuh nya sangat kuat hingga dia tetap bertahan hidup meski racunku terus menerus aku berikan kepadanya..

Jika saja manusia biasa pasti tidak akan selamat.. Pasti dia akan mati jika meminum racunku walau hanya setetes..

Sungguh sangat luar biasa, anakmu hanya bernafas lemah saat terkena racunku.. Jika saja aku punya waktu 2 hari lagi. Pasti anakmu akan mati di tanganku...

Lalu aku akan membunuh istri mu. Sungguh Dewa berpihak padamu yang muncul saat itu..

"Dasar brengsekk.. Cukup sudah ocehanmu.. Aku akan mengirim mu ke Neraka dan segera mengeluarkan racun pada anakku..!!"

"Apa kau seyakin itu Burhan, racun yang ku berikan berusia 200 tahun dan racun itu sudah menjadi darah daging pada anakmu."

Anak mu pasti akan mati cepat atau lambat, setidaknya anak mu tidak akan melewati usia 18 tahun jika kau tidak dapat menyembuhkan nya..

"Sudah cukup ocehan mu sialan..."

Burhan mengangkat tanggannya ke atas kemudian berseru...

"Pusaka Harimau Putih..."

Wusshhh..

Cahaya putih menyilaukan pun muncul di tangannya dan berangsung menjadi seberkas cahaya berbentuk pedang dengan gagang putih serta pangkal pedang berbentuk kepala Harimau.. 

Burhan pun mengayunkan pedangnya ke arah Siluman Ular yang berjarak 10 meter dari Burhan...

"Pergilah ke Neraka bersama kerabatmu yang telah lama binasa..!"

Wussshh wushh..

7 sinar putih muncul dari biasan pedangnya.. Cahaya itu berangsur menjadi lebih besar dan berbentuk menjadi 7 harimau ganas yang memancarkan aura kematiaannn...

Auuummm... 

7 harimau itu mengeluarkan suara yang menakutkan dan Siluman Ular itupun pucat ketakutann..

"Jangan,, jangan bunuh ak..." 

Sebelum kalimatnya selesai 7 harimau itu mencabik tubuh nya.. Menjadi 7 bagian. 

1 menerkam kepalanya, 2 di bagian tangan, 2 di bagian kaki dan 2 bagian lagi menerkam bagian badannya menjadi dua bagian.. Harimau itu memakan mangsa nya hingga tak bersisa meski setetes darah pun bersih di lahap harimau itu..

Setelah selesai ke 7 harimau itu pun menghilang menjadi cahaya putih lalu lenyap bersama sosok harimau itu.

Burhan pun menghela nafasnya karna masih hawatir dengan kondisi Rian yang keracunan saat ini. Lalu dia mengangkat pedangnya kelangit dan

Wusshhh...

Berkas cahaya menyinari pedang harimau putih lalu segera menghilang...

Burhan lalu membalikkan badannya dan segera melesat kembali ke rumah untuk melihat kondisi Rian saat ini...

"Semoga saja semua belum terlambat..." Gumannya dalam hati..

Setibanya Burhan di rumah,, mata nya berkaca - kaca melihat kondisi anaknya yang pucat dan bibirnya kebiruan..

Nafasnya pendek, dadanya naik turun..  lalu Burhan bertanya kepada istrinya yang juga menangis saat menggendong Rian...

"Istriku, kenapa semua ini bisa terjadi..?"

Apa kau tidak memakai kalung pemberian ku tempo hari...?

"Maafkan aku Burhan, aku lalai.. Saat itu sehabis mandi aku mendengar anak kita menangis.."

Aku langsung mendekatinya tanpa berfikir untuk memakai kalung itu..

Aku tak sadarkan diri, yang aku ingat terakhir kalinya aku sedang menggendong anak kita...

"Sudah lah istriku, semua sudah terjadi.."

"Lalu di mana kalung itu, tolong ambilkan untukku dan ambilkan juga segelas air putih beserta sendok kecil." Aku akan berusaha mengobati anak kita..

"Baiklah Burhan, tunggu sebentar aku akan mengambilkan kalung itu juga air minum yang kau minta.."

Dira pun bergegas mengambil kalung tersebut di lemari dan air putih permintaan Burhan,  segera setelah itu Dira memberikan semua kepada suaminya..

Burhan mengambil Liontin Batu Giok  Naga dan langsung merendamkannya ke segelas air..

Perlahan air itu berubah kehijauan, lalu Burhan memberikan air tersebut perlahan ke mulut anaknya Rian setetes demi setetes dengan bantuan sendok teh.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Anjul Jainal
cerita asik jga menegangkan..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status