Aku akui sungguh tubuh anakmu yang mempunyai garis keturunan Raja Kraton sangat luar biasa... Tubuh nya sangat kuat hingga dia tetap bertahan hidup meski racunku terus menerus aku berikan kepadanya..
Jika saja manusia biasa pasti tidak akan selamat.. Pasti dia akan mati jika meminum racunku walau hanya setetes..
Sungguh sangat luar biasa, anakmu hanya bernafas lemah saat terkena racunku.. Jika saja aku punya waktu 2 hari lagi. Pasti anakmu akan mati di tanganku...
Lalu aku akan membunuh istri mu. Sungguh Dewa berpihak padamu yang muncul saat itu..
"Dasar brengsekk.. Cukup sudah ocehanmu.. Aku akan mengirim mu ke Neraka dan segera mengeluarkan racun pada anakku..!!"
"Apa kau seyakin itu Burhan, racun yang ku berikan berusia 200 tahun dan racun itu sudah menjadi darah daging pada anakmu."
Anak mu pasti akan mati cepat atau lambat, setidaknya anak mu tidak akan melewati usia 18 tahun jika kau tidak dapat menyembuhkan nya..
"Sudah cukup ocehan mu sialan..."
Burhan mengangkat tanggannya ke atas kemudian berseru...
"Pusaka Harimau Putih..."
Wusshhh..
Cahaya putih menyilaukan pun muncul di tangannya dan berangsung menjadi seberkas cahaya berbentuk pedang dengan gagang putih serta pangkal pedang berbentuk kepala Harimau..
Burhan pun mengayunkan pedangnya ke arah Siluman Ular yang berjarak 10 meter dari Burhan...
"Pergilah ke Neraka bersama kerabatmu yang telah lama binasa..!"
Wussshh wushh..
7 sinar putih muncul dari biasan pedangnya.. Cahaya itu berangsur menjadi lebih besar dan berbentuk menjadi 7 harimau ganas yang memancarkan aura kematiaannn...
Auuummm...
7 harimau itu mengeluarkan suara yang menakutkan dan Siluman Ular itupun pucat ketakutann..
"Jangan,, jangan bunuh ak..."
Sebelum kalimatnya selesai 7 harimau itu mencabik tubuh nya.. Menjadi 7 bagian.
1 menerkam kepalanya, 2 di bagian tangan, 2 di bagian kaki dan 2 bagian lagi menerkam bagian badannya menjadi dua bagian.. Harimau itu memakan mangsa nya hingga tak bersisa meski setetes darah pun bersih di lahap harimau itu..
Setelah selesai ke 7 harimau itu pun menghilang menjadi cahaya putih lalu lenyap bersama sosok harimau itu.
Burhan pun menghela nafasnya karna masih hawatir dengan kondisi Rian yang keracunan saat ini. Lalu dia mengangkat pedangnya kelangit dan
Wusshhh...
Berkas cahaya menyinari pedang harimau putih lalu segera menghilang...
Burhan lalu membalikkan badannya dan segera melesat kembali ke rumah untuk melihat kondisi Rian saat ini...
"Semoga saja semua belum terlambat..." Gumannya dalam hati..
Setibanya Burhan di rumah,, mata nya berkaca - kaca melihat kondisi anaknya yang pucat dan bibirnya kebiruan..
Nafasnya pendek, dadanya naik turun.. lalu Burhan bertanya kepada istrinya yang juga menangis saat menggendong Rian...
"Istriku, kenapa semua ini bisa terjadi..?"
Apa kau tidak memakai kalung pemberian ku tempo hari...?
"Maafkan aku Burhan, aku lalai.. Saat itu sehabis mandi aku mendengar anak kita menangis.."
Aku langsung mendekatinya tanpa berfikir untuk memakai kalung itu..
Aku tak sadarkan diri, yang aku ingat terakhir kalinya aku sedang menggendong anak kita...
"Sudah lah istriku, semua sudah terjadi.."
"Lalu di mana kalung itu, tolong ambilkan untukku dan ambilkan juga segelas air putih beserta sendok kecil." Aku akan berusaha mengobati anak kita..
"Baiklah Burhan, tunggu sebentar aku akan mengambilkan kalung itu juga air minum yang kau minta.."
Dira pun bergegas mengambil kalung tersebut di lemari dan air putih permintaan Burhan, segera setelah itu Dira memberikan semua kepada suaminya..
Burhan mengambil Liontin Batu Giok Naga dan langsung merendamkannya ke segelas air..
Perlahan air itu berubah kehijauan, lalu Burhan memberikan air tersebut perlahan ke mulut anaknya Rian setetes demi setetes dengan bantuan sendok teh.
"Bagaimana keadaan anak kita Burhan..?"Apa dia akan sembuh? apa racunnya bisa di keluarkan dari tubuh anak kita??"Dira... Racun ular ini sangat kuat, usia racun ini lebih dari 200 tahun."Liontin Giok Naga ini hanya akan membuat racunnya lebih lama bekerja di tubuh anak kita.."Jadi apa yang harus kita lakukan...? Apa anak kita akan mati??"Jika saja racun itu di berikan kepada manusia biasa, pastilah akan segera mati bagi orang yang terkena racun ini.Syukurnya tidak terhadap anak kita. Karna garis keturunan leluhurku banyak membantu kekebalan tubuh anak kita.Siluman ular itu berkata sebelum kematiannya kepadaku bahwa anak kita tidak akan selamat sampai batas usia 18 tahun, jika racun itu tidak di keluarkan..Syukurnya ada Liontin Giok Naga.Ini sangat membantu dan dapat membuat racun ini lebih lama bekerja.."Lalu apa anak kita masih bisa di selamatkan Burhan..?""Masih ad satu cara dan aku yakin anak
Aku akan menempatkan pengawal lebih banyak disana.."Terima kasih Burhan, semoga kelak anak kita akan sembuh." Dan sebelum tanaman itu berbuah aku akan menjaga anak kita sepenuh jiwaku.."Itu pasti Dira.. Oh ya Dira setelah ini di masa depan kelak, rendamlah Liontin Giok Naga ini seperti yang aku lakukan saat Rian sakit dan beri dia minum airnya, terutama saat kamis malam. Karna saat itulah racunnya akan sangat menyiksa anak kita.."Setiap malam itu akan menjadi malam yang panjang untukmu istriku, semoga kau bisa tabah dan kuat menghadapi kondisi anak kita.."Aku akan sepenuh hati menjaga anak kita, meskipun setiap malam hal itu terjadi aku tidak akan pernah mengeluh."*"Seperti itulah kejadian yang menimpa kakak mu saat kecil nya dulu.""Setiap Mama mengingat kejadian itu Mama sangat sedih.""Sudahlah Maa.. Semua sudah terjadi.. Kakak pasti akan sembuh.." Indah pun membujuk Mamanya yang sedih agar bisa menenangkan diri.
Rianpun pergi mandi dan setelah mandi langsung ke dapur dan untuk menyiapkan sarapan. Sebelum menuju dapur Rian membangunkan Indah adiknya untuk bersiap - siap ke sekolah..Rian menyiapkan beberapa menu makanan di meja makan.. Nasi goreng, sosis telur gulung, tempe dan ikan teri sambal.. Beberapa irisan buah timun di meja di lenkapi buah - buah segar. Juga minuman berupa susu coklat hangat untuk Indah, kopi susu untuk dirinya...Rian segera memanggil Indah untuk segera sarapan agar bisa langsung berangkat bersama.."Indah... Ayo cepat, sarapannya sudah siap...""Ia kak bentar.. Ini dah mau selesaii.."Dasar anak cewek.. Jika sudah berdandan pasti lama banget.. Hufftt... Rian mengupat dalah hati..Rian juga menyiapkan sarapan untuk mamanya dengan menu yang sama, hanya saja minuman Mamanya susu putih hangat... Lalu Rian segera membawa sarapan tersebut ke kamar Mamanya dan segera meletakkan makanan tersebut ke meja di samping tempat tidur
"Kau kan tau kakak udah mau lulus kuliah, kamu juga udah mau lulus SMA. Jadi kamu juga harus giat belajarnya, jangan malas - malasan.""Ia.. Ia kakak ku yang bawel..""Aku pasti lulus kok... Aku kan selalu juara kelas.. Jadi sudah sepatutnya aku lulus.""Mulai deh besar kepalanya kumat." Hadehhh...Ha ha ha ha.."Becanda kak, aku pasti rajin belajar kok. Gak akan mengecewakan keluarga kita."Tak berapa lama scuter mereka pun tiba di depan gerbang sekolah Indah..."Ya sudah turun sana, semangat belajarnya ya.""Ok kak. Makasiii.. Hati - hati dijalan ya."Rian pun melaju ke kampusnya dengan scuter matic nya. Setiba di kampus dia memarkirkan motornya lalu masuk ke kampus mengikiti study sperti biasa.Saat pelajaran telah selesai Rian lalu mengambil hanphone nya untuk menghubungi Niza.Niza adalah pacarnya yang sudah 4 tahun lamanya. Saat itu Niza adalah murid pindahan dari Ibu Kota Karta Negara..
Waduh.. Waduh..."Makin nempel aja nih putri manja kita. Kamu makin cantik Niza. Sungguh Rian sangat beruntung mendapatkan kamu sebagai calon istrinya."Niza pun tersenyum tersipu malu, wajah cantiknya memerah. "Ahh kak Ramli bisa saja, aku emang sudah cantik dari sana nya. Jadi tidak usah di pungkiri lagi kalau aku cantik."Niza pun tertawa kecil dengan candaannya sendiri.Rian dan Ramli saling menoleh dan tertawa bersama karna sikap lugu Niza.Wk wk wk wk.."Ayo kita masuk." Rian pun mengajak ke duanya masuk ke perpustakaan tersebut.Saat mereka masuk, Ramli menoleh ke Rian dan berkata."Saudara ku, kau harus membantu ku agar bisa lulus tahun ini bersama mu. Jika aku tidak lulus aku tak tahu bagaimana membantu keluargaku untuk mencari nafkah dan kehidupan yang lebih layak."Kamu tau aku kuliah agar bisa mendapatkan pekerjaan lebih layak. Dan bisa membantu keluarga ku yang miskin.Untuk biaya kuliah d
"Ainun sakit???? Sakit apa dia?""Dia terkena asam lambung, sekarang Ainun sudah membaik setelah di rawat di rumah sakit selama 2 hari.""Kenapa kau tidak memberi tau ku dari awal! Syukurnya dia sudah lebih baik. Tapi Ram kenapa kau murung? Apa ad masalah lain?""Sebenarnya...""Sebenarnya apa, katakanlah semoga aku bisa membantumu.""Sebenarnya saat Ainun sakit, Ibu ku memakai uang sewa kontrakan untuk membayar biaya rumah sakit. Tadi pagi yang punya kontrakan datang dan menegur Ibu ku." Semoga beberapa hari ini orderan ramai agar aku bisa membantu Ibu ku."Ternyata seperti itu, semoga saja semua berjalan sesuai rencana mu.""Sepertinya beberapa hari ini kau sangat sibuk dan sangat lelah. Aku yakin selama beberapa hari ini makan pun kau lupa, jangan sampai kau sakit Ram.""Aku slalu mengisi perutku walau hanya sepotong roti, itu sudah lebih dari cukup.""Baiklah, hari ini aku yang traktir. Aku akan memesan makanan
Rian segera ke kasir dan membayar semua makanan menggunakan kartu Bank miliknya.. Beberapa bungkusan makanan pun telah siap dan Rian memberikan makanan itu kepada Ramli."Ini Ram kamu pegang makanannya, setelah ini aku ingin membelikan beberapa buah segar untuk Ainun.""Ini sudah lebih dari cukup, tidak perlu membeli yang lain.""Ainun sakit, sudah sewajarnya aku membelikan buah - buahan untuknya. Kamu pergilah pulang dahulu. Aku akan menyusul mu.""Baiklah jika itu mau mu, aku akan memberitahu Ibu ku kau akan datang."Mereka pun berpisah dan Rian segera membelikan beberapa buah segar untuk Ainun.Setelah selesai Rian segera singgah ke Bank untuk mengambil uang tunai sebesar 5 Juta yang di taruh di amplop coklat dan di selipkan di balik jacket kulitnya..Scuter maticnya pun melaju ke rumah Ramli.. Setibanya di sana.."Permisi Tante.."Rian pun segera ke pintu yang terbuka dan memanggil Ibunya Ramli yang menunggunya
"Tante lupa Rian, sungguh tante sangat prihatin kepada mu. Kau dan keluarga mu sangat baik namun Dewa menguji kalian.. Semoga kau tabah Rian.""Ia Tante, terimakasih untuk perhatian tante, Rian pamit pulang Tan.""Ia nak, hati - hati di jalan, salam dengan mama ya."Rian pun menghidupkan motor maticnya dan segera menuju rumahnya. Setibanya di rumah ia merendamkan Liontin Batu Giok Naga ke dalam air minum, lalu pergi mandi.Saat hari mulai gelap, Rian mengambil air yang telah berubah warna menjadi kehijauan dan langsung meminumnya sebagian, dia pun beristirahat di ranjangnya..Dira mengamati kondisi anak nya sepanjang malam seperti biasa. Saat air rendaman Liontin Giok itu habis Dira selalu mengulangi hal tersebut dan air minum yang berwarna kehijauan tidak pernah kosong dari gelas yang berada di samping tempat tidur Rian.*Ke esokan harinya, saat dia berada di kampus Rian menghubungi Niza.."Niza kamu dimana?""Aku seda