Share

Yang mendebarkan hati

-Hanya karena dia menunjukkan kemarahannya padaku, bukan berarti aku harus membalasnya dengan cara yang sama.- Audrey

Lunch is my favorite part of the work day.

Aku, Anjar, dan beberapa staf divisi keuangan yang lain menuju aula untuk menyambut manajer SHE yang baru. Bisik-bisik tentang sosoknya sudah beredar luas ketika aku off job selama seminggu.

Bayanganku dia adalah pria berumur lima puluh tahun, gendut, beruban, keriput, dan angkuh. Karena begitulah biasanya tampang para direksi disini.

Aula kantor Antara Karya tidak bisa dikatakan sederhana, karena interiornya dihias dengan well-balanced furniture. Membuat siapapun yang berada di aula merasa takjub dan nyaman. Furnitur ergonomis, pencahayaan strategis, dan tempat duduk nyaman.

Meja meeting memanjang, boss chair berkelas untuk para manajer. Sedang para staff duduk i sliding seat. Fasilitas yang jauh berbeda.

Old habits always die hard.

Sudah rahasia umum jika kantor Antara Karya sangat menjunjung tinggi batas antara
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Windi Sumarni
lajut terus
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status