Share

Ketahuan memperhatikannya

-Jangan sebut aku perempuan sejati jika hidup hanya berkalang lelaki. Tapi bukan berarti aku tidak butuh lelaki untuk kucintai.- Pramoedya Ananta Toer

Selera humor Pak Affar itu buruk!

Mengapa? Karena dia mengajakku bermain pacu jantung. Sudah tahu aku sedang sakit tapi dia dengan tidak senonohnya berkata jika laporan keuangan yang kukerjakan mengalami masalah. Padahal sejauh ini aku selalu teliti dan detail mengerjakannya.

Tetapi ujung-ujungnya ia tertawa geli meningkahi kegugupanku yang menurutnya lucu. Andai ia adalah teman satu levelku, sudah pasti akan kuguyur dengan air kencing kerbau agar tidak melucu dengan cara yang menyebalkan.

"Kamu kena prank." Ucapnya dengan senyum tertahan yang menurutku sangat menyebalkan.

Aku tertawa hambar. "Tidak pak. Saya sudah menduga."

"Saya kemari karena tadi habis cek kadar kolesterol di lab."

'Oooh.... Cek kolesterol. Emang udah mulai penyakitan ya?' Kesalku dalam hati dengan tetap menguarkan senyum palsu.

"Karena hasilnya masih lama,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status