Share

173. SESAK DALAM DADA

Zahra merasa hatinya kian teriris. Kini pria yang telah membuatnya jatuh cinta tak mau menyentuhnya lagi walau hanya sekedar menghapus air mata.

“Ayo. Ambil sapu tangan ini dan hapuslah air matamu. Jangan sampai perpisahan kita menyisakan kesedihan di hatimu.” Elang masih mengulurkan sapu tangan.

“Tidak usah. Terima kasih.” Zahra menghapus air mata dengan jemarinya.

“Apa setelah kita resmi bercerai, kau akan menikah dengan Budi?”

“Itu bukan urusanmu lagi!” jawab Zahra dengan ketus.

“Oke. Sorry.”

“Apa hanya itu yang ingin kau sampaikan?” tanya Zahra kepada suaminya. Tatapan matanya lurus ke depan. Tak sedikitpun menatap ke arah suaminya. Bukan karena tak ingin memandangnya, tetapi karena takut untuk jatuh cinta lagi dan membuatnya sulit untuk pergi darinya.

“Iya. Hanya itu,” jawab Elang singkat.

“Sekarang aku yang akan bertanya kepadamu. Kenapa kau masih mentransfer uang bulanan untukku. Bukankah sudah jelas kalau sebentar lagi kita akan bercerai?” tanya Zahra dengan datar.

Elang menar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Umi Haina Umi Haina
bukn istri cerdas pura2 bodo...TPI istri bego yg bnar2 tolol...
goodnovel comment avatar
Maryani Dwiastuti
kasih pelajaran itu Zahra, dia sdh melakukan kesalahan besar sbgai istri. salut elang sdh bisa menerima kenyataan.
goodnovel comment avatar
Ratu Diiana
ZAHRA PEAK ... DIA YANG GUGAT CERAI , DIA JUGA YANG NYESAL BEGO BIN TOLOL
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status