Share

Chapter 109

*

Martin yang berjalan ke arah pintu dengan tubuh lemas dsn berusaha untuk tetap kuat. Ini semua adalah kesalahannya. Dia menyadarinya itu. Cinta yang dia inginkan adalah cinta yang akan menjatuhkannya ke dalam api.

Dia membuka pintu yang sudah rusak itu, karena melihat pintunya yang rusak sesegera dia menelpon seorang tukang untuk memperbaikinya. Lalau dia masuk ke dalam rumah. Dia mengarah ke kamar Andira yang hanya tertutup setengah. Raisi sudah ada di sana, dia bercakap dengan Andira. "Raisi menunggunya di dalam kamar?" tanya Martin sendiri dengan suara kecil.

Dia membukanya lebar, pintu itu dan melihat Andira dan Raisi menoleh ke arahnya. "Apa yang kau lakukan di kamar seorang pembantu?" tanya Martin, tatapannya langsung mengarah pada Raisi.

"Kenapa Papa menguping di depan pintu kamar seorang pembantu?" Raisi bertanya balik, dan berdiri dari duduknya.

"Saya ingin bertemu dengan Andira. Saya lapar, saya ingin dimasakkan sesuatu," jawab Martin dengan santai namun terdengar teg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status