Share

77. Nenek Seksi (1)

Dua nenek renta duduk kepayahan di jalan berkerikil, menghalangi langkah kuda yang menarik pedati raksasa. Mereka kelihatannya habis berlari jauh dan terkuras tenaganya.

Patih Mahameru menghampiri, dan berkata dengan sopan, "Maaf, Nek. Istirahatnya di tepi jalan. Kereta saya mau lewat."

Nenek berpakaian putih melotot marah, "Sabar sedikit, aku juga lagi buru-buru. Memangnya cuma kamu yang ada kepentingan?"

Patih Mahameru terkejut. Ia hapal betul dengan suara itu. Matanya mengamati secara seksama, dari ujung kaki sampai ujung rambut. Ada keanehan pada nenek renta itu. Rambutnya hitam legam seperti perempuan berusia muda, suaranya juga. Tubuhnya padat berisi. Kulitnya saja keriput membuat ia kelihatan seperti nenek renta.

"Kenapa kau melihatku dengan mata jelalatan begitu?" sergah nenek berpakaian serba putih. "Kau bergairah melihatku? Sungguh aneh!"

"Kau ... Gagak Betina?" tanya Patih Mahameru terbata.

"Ya," jawab nenek itu. "Dan nenek berbaju ungu di sampingku adalah Nyai Penghasut Bir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status