Share

83. Calon Menantu Tak Dianggap

Rasa kecewa begitu kental mewarnai wajah Jaka. Si Gemblung seakan tahu kalau majikannya lagi galau, maka ia berlari sekencang-kencangnya untuk segera mencapai tujuan. Keterlambatan adalah kematian bagi Gentong Ketawa dan kawan-kawan.

Tapi untuk sampai ke istana kerajaan Timur butuh empat hari perjalanan tanpa istirahat, dan itu tidak mungkin.

Jaka masih berada di Hutan Gerimis padahal sudah lewat tengah malam. Jalur perdagangan umum yang merupakan wilayah tak bertuan masih jauh. Di sepanjang jalan itu banyak penginapan dan ramai oleh rombongan saudagar dari berbagai negeri.

Jaka terpaksa berhenti dan beristirahat di bawah pohon besar dan rindang sehingga terlindung dari hujan gerimis yang tidak biasanya turun lewat tengah malam.

"Ini dinner untukmu, Gemblung," kata Jaka sambil menyodorkan beberapa potong pizza dengan toping organ intim kuda betina, dan lemonade satu panci penuh. "Selamat menikmati hidangan."

"Yang Mulia tidak makan?" tan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status