Share

Bab 31. Giliran Saya Mengurus Embak

"Mbak Nisa ...."

Aku kerjapkan mataku. Ternyata aku ketiduran ketika menidurkan Dwi. Entah, sebenarnya dari beberapa hari ini badan ini lemas. Kepalaku tidak sakit, tetapi sesekali pusing seperti ruangan berputar.

Bik Sari menepuk pelan lenganku. Wajahnya terlihat kawatir.

"Mbak Nisa, tangannya panas sekali. Tidak biasanya Mbak Nisa tidur lama," ucapnya kemudian berpindah tangannya memegang keningku. "Mbak Nisa sakit!" teriaknya.

Aku menggeleng dan berusaha duduk, tetapi kepala ini terasa berputar, dan kembali berbaring.

"Saya tidak apa-apa, sebentar saja sembuh. Tolong belikan obat flu saja, Bik. Kalau ada penambah darah," ucapku sambil menyodorkan dompetku.

"Tidak ke dokter saja?" Aku menjawab dengan gelengan lemah. Aku tidak mau menyusahkan keluarga ini hanya karena sakit biasa ini.

Bik Sari segera keluar dari kamarku.

Belum lama Bik Sari ke luar, dikembali lagi dan menyerahkan dompetku.

"Mbak Nisa, kata Mas Bowo tidak boleh beli obat sembarangan. Bahaya! Mbak Nisa diajak M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status