Share

Bab 37—Terpaksa.

Paginya Sanaya yang masih tertidur pulas di ranjang menggeliat dan merasa terganggu dengan aroma wangi masakan yang menyeruak ke dalam kamar. Kedua matanya terbuka perlahan, lalu mengerjap berkali-kali guna menyesuaikan dengan cahaya matahari yang masuk lewat celah jendela. Cukup menyilaukan dan....

"Astaga!" Sanaya sontak terlonjak dan bangkit dari tidurnya. Memindai seluruh ruangan yang sudah dipenuhi oleh cahaya matahari. Maniknya tertuju pada jam digital yang ada di dinding. "Jam tujuh? Di—" Sanaya menoleh ke samping, dia kira Dilan masih tertidur, tetapi ternyata di sisinya sudah tidak ada siapa pun.

Melompat dari ranjang, Sanaya gegas beranjak keluar dari kamar. Aroma masakan kembali tercium di hidungnya begitu tiba di depan pintu.

"Dilan?" Sanaya memanggil sang empunya rumah, dan dia pun mendapati Dilan tengah berada di dapur menghadap di depan kompor. "Dilan, kok, kamu gak bangunin saya, sih?" tanyanya mendekat ke Dilan, memilih tidak bertanya apa yang sedang pemuda itu laku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status