Share

Darah tinggi

Bapak jatuh tergeletak di lantai, cepat aku berlari ke arah Bapak. Membiarkan koperku terletak begitu saja.

"Pak, Bapak!" Aku histeris.

Bapak mencoba mengangkat tangannya, lalu dilambaikan padaku. Seolah mengatakan jangan bantu. Bapak bangkit. Bapak kesusahan untuk bangkit, tubuhnya seperti kaku.

"Ya Allah, Pak!" Ibu datang. Dia langsung histeris melihat keadaan Bapak.

Ibu juga berusaha membantu Bapak bangkit, tapi Bapak juga melambaikan tangan, melarang Ibu menolongnya. Tapi Ibu abai, dia tetap membantu Bapak untuk duduk. Aku juga tak tinggal diam, Kubantu Ibu untuk mendudukkan Bapak. Sementara aku lupa akan hal yang baru terjadi pada kami.

Aku sangat cemas dengan keadaan Bapak. Bapak mendadak kehilangan suaranya. Bapak berusaha bicara, tapi suaranya seakan tertahan di lehernya.

"Kenapa Bapak?" Mas Bima baru datang, entah darimana, aku tak peduli tentang itu.

"Bim, tolong panggil Dokter Toto," titah Ibu.

Mas Bima langsung cepat pergi menuruti titah Ibu. Aku dan Ibu berusaha meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
bapakmu si tua bangka g berguna. g mungkin si bima dan ibumu baru sekali melakukannya. baru sekali ketahuan iya. jhn menye2 dan bodohlah. naru setahun nikah aja udah kayak gitu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status