Share

37. WA Bang Roby

“Bukan main si Dani, Dek!” kelakar Bang Tamrin saat kami sampai di rumah. Senyumnya terus-terusan mengembang sejak tadi.

“Kenapa dia, Bang?” tanya Kak Fitri sambil membuka bungkusan sate.

“Ituuuuu, sejak dari rumah sakit tadi sering senyum-senyum sendiri! Kayak orang gila!” Wajah jenaka Bang Tamrin serasa ingin kutabok.

“Apaan sih, Bang!” protesku sambil pura-pura sibuk menatap layar ponsel.

“Lah, kepalanya habis terbentur paling?” sahut Kak Fitri asal.

“Iya kayaknya, terbentur sama si Kacamata!” ledek Bang Dani. Dia kemudian tertawa puas sambil meninggalkan ruangan menuju kamar mandi. Awas saja dia. Aku sampai salah tingkah dibuatnya.

“Maksud abangmu apa sih, Dan? Kakak gak ngerti!” Kak Fitri dan Adel tanpa basa basi menyantap sate yang tadi kubawa.

“Mana Dani tahu. Suami kakak tuh, konslet!” Aku menggendikkan bahu.

“Heh, kamu tuh! Ini satenya kok cuma tiga? Kan, kita berempat?” Duh, kakakku ini benar-benar banyak tanya.

“Kan, Dani gak makan, Kak,” jawabku.

“Lah, kok, malah dibeli?”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status