Share

Manusia Yang Bebas

Ciuman itu membakar jiwa, menimbulkan sensasi gemuruh pada hati. Pada saat kuluman mereka semakin kuat, ia tidak bisa mencegah darah tersebut masuk ke tenggorokannya. Waktu tidak membuatkannya pilihan, semua berakhir jauh seperti yang Azhara inginkan. Bibir hangat itu kini terlepas dari bibirnya. Perlahan, wajah gadis itu menjadi jelas. Zhura mengusap pelan bibir bawah Azhara yang basah akibat darah dan saliva.

"Sekarang kau adalah manusia bebas."

Azhara mematung. Rasa pahit manis tertinggal di lidah saat pemuda itu menerima kesadarannya. Ia terlonjak melihat tubuh Zhura yang rapuh jatuh menyatu dengan salju. Azhara lantas berlutut, pandangannya menatap darah yang keluar bak sungai dari tangan itu. Dengan kalut Azhara merobek jubahnya menjadi secarik kain panjang. Pemuda itu kemudian menahan lengan Zhura dengan hati-hati.

Gadis itu menangkis lilitan kain perbannya, "Maaf, karena tidak sopan. Aku tahu kau terkejut. Tapi semuanya sudah selesai."

"Kau akan baik-baik saja." Azhara mengaba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status