Share

Penebusan

"Berhenti!"

Zhura mengangkat ujung jubahnya, memberi sedikit ruang bagi kakinya untuk berlari. Di belakang, tiga orang besar berpakaian prajurit masih saja mengejarnya. Sejak berpisah dengan Erland, Zhura merasakan keanehan. Instingnya berkata dia sedang diikuti. Benar saja, orang-orang itu memasang wajah datar dan mata elang untuk mengekorinya. Ini menandakan bahwa pelariannya sudah tercium dan orang-orang itu pasti ditugaskan memburunya.

Zhura menunduk, bersembunyi di bawah meja yang terlihat seperti rongsokan di pinggir jalan. Orang-orang berpakaian hitam itu melewatinya. Mereka berlari lurus.. Jalanan sore desa yang berdebu membuat keadaan terlihat kabur. Angin salah satu pemantiknya. Zhura menekan laju jantung yang hampir meledakkan dada. Sudah sangat lama sejak ia berlari sekencang tadi, otot-otot kakinya kini terasa berkedut.

"Syukurlah, mereka pergi."

Gadis itu mengintip dari bawah meja sekali lagi, lalu keluar. Ditatapnya sekeliling dengan heran di wajahnya. Ia mungkin pelari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status