Share

Bab 103

Hilman bergeming, dalam keheningan yang dia ciptakan. Tidak ada candaan lagi dari bibirnya, wajah yang biasanya riang, kini diam membisu. Pucat pasi, tidak ada warna legamnya bola mata yang dia miliki.

"Na," sapa ibu.

Tubuhku seakan tidak mampu, untuk bergerak. Kenyataan ini sangat menyakitiku, bagaimana bisa dia pergi seenaknya saja. Tidak memperdulikanku, bahkan membiarkan anak-anaknya sedirian.

"Yang sabar, ya, Yumna. Doakan agar suamimu diterima dengan baik di sisinya dan mendapatkan tempat yang layak, ikhlaskan dia agar jalannya lapang," Bapak merangkul pundakku dengan sangat erat.

"Dia jahat padaku, Pak. Bisa kembalikan dia, aku tidak ingin dia pergi. Bagai mana aku tanpanya," lirihku. "Bang, bangun! Kasian anak-anak, aku selalu bergantung padamu. Bahkan saat aku masih menjadi istri Mas Attar. Bang, bangun!" Aku hanya bisa meratap.

Tubuhku sudah tidak berdaya, tenagaku seolah-olah pergi menghilang. Aku hanya bisa tergugu dan meringkuk, menatap tubuh di depanku yang terbujur kak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Novi Fitriani Syafri
kq lma up ny thor??
goodnovel comment avatar
Roro Kidul
kapan up kak ... udah 2 mggu ni kak
goodnovel comment avatar
Roro Kidul
kok gak di up lagi kak ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status