Share

Bab 110

"Kamu di sini?" tanyaku untuk memastikan dan lelaki itu mengangguk.

Aku kembali melirik Radit dan bertanya melalui gerakan kepala, dan Radit hanya mengedikkan bahunya saja. Aku tidak menyangka akan bertemu dengannya di tempat ini.

"Kamu sudah lama di sini, Mas?" tanyaku.

"Enggak lama setelah aku keluar dari penjara, aku membuka warung kecil-kecilan dan akhirnya bisa sedikit besar seperti sekarang ini," ujarnya dengan senyum manis yang dulu membuatku tergoda.

Mas Attar mengajakku dan Radit untuk duduk di kursi panjang yang tersedia di depan warung, lalu meminta maaf karena tadi sempat menghindari dariku. Katanya, bukan karena takut, tapi saat ini belum siap untuk bertemu. Apa lagi dia tahu, jika Aqila sedang mencarinya, kabar ini dia dapat dari tetangga yang tinggal di rumah lama kami.

"Kamu enggak tahu seberapa rindunya Aqila padamu?" tanyaku dengan nada kesal.

Bisa-bisanya dia bersembunyi dari anaknya sendiri, jika memang ada rasa malu, apakah bisa mengalahkan rasa rindu yang ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status