Share

Bab 115

Rein membuka matanya dan langsung tertuju pada Shinta yang masih terbaring. Jam pada pergelangan tangannya nenunjukkan pukul enam pagi. Perlahan dia bangkit mendekati ranjang. Punggung tangannya yang kokoh ditempelkan pada dahi wanita yang masih memakai hijabnya itu.

"Demam ....," gumamnya.

Shinta mengerjapkan matanya merasakan sesuatu yang hangat menempel di keningnya.

"Rein, tolong antar aku ke kamarku!" lirih Shinta dengan suara yang mulai serak.

"Baiklah. Ayo!" Rein membungkuk hendak menggendong Shinta.

"Ja-jangan, Aku bisa berjalan!" Shinta menahan kedua tangan Rein yang hendak mengangkat tubuhnya.

Akhirnya Rein membantu Shinta untuk berdiri dan memapahnya keluar kamar. Dia mengerti. Shinta pasti tidak akan nyaman berada di kamarnya terus.

Debaran demi debaran mereka rasakan saat ini. Tubuh mereka sangat dekat bahkan saling bersentuhan. Tak ada yang sanggup berbicara hingga Shinta sampai ke kamarnya. Mereka sibuk menahan rasa yang tak menentu serta detak jantung yang semak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Luna
raka cemen...
goodnovel comment avatar
mahardika0231
lama2 ko jijik ya sm karakter raka, serakah
goodnovel comment avatar
Pejuang Sukses
maira kenapa masih mau sama raka? kenapa gak sama rein ajaa. benci raka, mudahnya tergoda hingga berkali² melakukan itu tanpa memikirkan perasaan anak isterinya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status