Nah loh
“Aku dengar kamu mencariku? Demikian, aku kemari untuk bertemu.” Mendengar suara yang berkumandang dari balik pintu, Hansen pun langsung bisa menebak, ‘Seorang wanita.’ Pria itu pun langsung melirik foto di atas meja. ‘Target Evelyn Grey?’ “Buka pintunya,” titah wanita di balik pintu itu, terdengar sangat dingin. “Jangan bertindak bodoh dengan melepaskan tembakan.” Mendengar ucapan sang wanita, jantung Hansen berdetak semakin cepat. Dia tidak menyangka wanita tersebut tahu posisinya dengan begitu pasti. Hal tersebut menandakan bahwa wanita itu sangat berpengalaman … dan berbahaya. Hansen melihat sang bawahan melirik ke arahnya, secara tidak langsung bertanya mengenai apa yang harus dilakukan. Akhirnya, pria itu pun menganggukkan kepalanya, memberikan isyarat untuk membuka pintu. Saat bawahan Hansen baru saja memutar kenop pintu, daun pintu malah terbanting terbuka disertai dengan dentuman keras. Alhasil, sang bawahan malang itu pun menabrak tembok dengan kencang dan merosot ke lan
“Setelah menyingkirkan sang penyihir, Hansel dan Gretel pun pulang ke rumah orang tuanya dengan membawa banyak harta. Tamat.” Suara buku ditutup pun terdengar, sepenuhnya mengakhiri dongeng malam tersebut. Evelyn melihat sosok Lili yang sudah tidur dengan lelap. Dia pun mengusap kepala putrinya itu dengan lembut. “Sudah begitu besar, tapi masih suka dibacakan dongeng tidur,” gumamnya sembari tertawa kecil. “Mom,” panggil Liam yang terbaring di ranjangnya. Wajah bocah tersebut masih terlihat segar. “Kenapa Hansel dan Gretel memilih untuk kembali ke rumah orang tua mereka, bahkan dengan membawa banyak harta?” tanya Liam dengan kening berkerut. “Tidakkah mereka ingat bahwa ayah dan ibu mereka berusaha membuang mereka di hutan?” Mendengar pertanyaan putranya, Evelyn pun tersenyum. Dia sudah terbiasa dengan pertanyaan Liam yang begitu kritis. “Kalau kamu di posisi Hansel, apa kamu tidak akan kembali?” tanya Evelyn, sukses membuat Liam menunjukkan ekspresi berpikir keras. “Andai kata Mam
“Lagi pula, aku tidak berniat menyembunyikannya darimu.” Ucapan Evelyn membuat Adam menaikkan alis kanannya. Amarah yang tadi sempat terpancar dari pandangannya seketika berkurang, digantikan dengan kebingungan mendalam. “Dan, kamu berharap aku percaya semudah itu?” balas Adam, masih berusaha untuk terlihat marah. Dia ingin tahu kebenarannya. Apakah Evelyn sengaja mengatakan hal tersebut untuk menghindari masalah … atau memang karena wanita itu tidak berniat menyembunyikan apa pun darinya? Namun, kalau memang benar wanita ini tidak berniat menyembunyikan apa pun, lalu kenapa tidak memberi tahu perihal niatnya? Evelyn membalas lurus tatapan Adam, tidak sedikit pun terlihat gentar. “Kalau aku sungguh berniat menyembunyikannya, aku tidak akan pergi dengan sopirmu dan Rena. Aku akan mencari cara untuk keluar dari rumah sendiri, terlebih lagi ketika mengetahui ada begitu banyak pengawal yang mengikuti dari jauh.” Di saat Evelyn mengatakan hal tersebut, pandangan Adam sepenuhnya diseli
“Aku meminta Hansen Blood untuk menyelidiki keberadaan ibuku … karena hanya dengan demikian aku bisa sepenuhnya menjatuhkan Helen Grace Smith.”Pernyataan Evelyn membuat Adam terdiam, menatap wanita di hadapannya dengan pandangan dalam. Seisi ruangan itu pun diselimuti ketegangan mendalam.Bagaimana Evelyn tahu ibunya masih hidup? Dari mana dia bahkan memiliki keberanian untuk mengunjungi Hansen Blood, sang pemimpin Pentagram Merah? Kenapa bukan bertanya pada Dominic? Selain itu, apa yang membuat wanita tersebut yakin bahwa sang ibu bisa membantu menjatuhkan Helen?!Semua pertanyaan itu berputar di benak Adam. Namun, pria tersebut memilih untuk diam, memberikan panggung untuk Evelyn berbicara.“Perihal bagaimana aku tahu bahwa Ibu masih hidup, aku masih belum bisa menjelaskan sekarang,” ujar Evelyn dengan pandangan terarah pada lantai, khawatir dirinya akan luluh kalau melihat ekspresi di wajah Adam. “Namun, kamu harus tahu bahwa kenyataan tersebut kuketahui saat Dominic mengakui diri
“Aku takut bahwa salah satu dendam lama yang ingin ibuku selesaikan … sebenarnya berhubungan dengan Keluarga Dean.”“Keluarga Dean?” Adam mengulangi ucapan Evelyn dengan kening berkerut. “Kamu bermaksud untuk mengatakan, bahwa ibumu mungkin … berniat mencelakai keluargaku?”Adam teringat kenyataan bahwa hubungan Rosa dan Henry tidak disetujui oleh Noah. Hal tersebut berujung dengan wanita tersebut harus menikahi Lucas Grey. Demikian, kalau Rosa menganggap bahwa Noah adalah pemicu kehidupannya yang menyedihkan, itu sah-sah saja.Evelyn tersenyum tipis. “Akan tetapi, setelah kupikirkan lagi, hal itu tidak mungkin,” katanya. “Lagi pula, dia diketahui berhubungan dengan seseorang dari gedung utama. Dan, satu-satunya orang yang menghuni gedung utama adalah ….”Manik biru Adam berubah menjadi sedikit gelap. Kemudian, dia pun melanjutkan ucapan Evelyn, “Kakek.”Kepala Evelyn mengangguk. “Jikalau bukan Keluarga Dean, maka dendam terbesar seharusnya terarah kepada Keluarga Grey,” ucapnya. “Han
“Orang yang mengakibatkan kematian ibuku, bukankah itu … Keluarga Smith?”Ketika pertanyaan tersebut dilontarkan oleh Evelyn, tidak sedikit pun keterkejutan terlukis di wajah Noah. Alih-alih terkejut, pria itu hanya terdiam selama beberapa saat dan kemudian menghela napas.“Apa yang membuatmu berpikir demikian?” tanya Noah sebelum kemudian menggelengkan kepalanya. “Tidak,” ucapnya. “Jangan jawab karena aku pun tidak tahu apa-apa, percuma menjelaskan.”Adam bisa melihat bahwa Noah enggan untuk menjawab Evelyn. Namun, paling sering menghabiskan waktu dengan pria itu sejak kecil, dia pun tahu bahwa Noah menyembunyikan sesuatu.“Kakek, CCTV menangkap kedatangan seorang wanita ke kediamanmu di malam pertunangan kami,” ucap Adam dengan suara tenang. “Tidak ada lagi gunanya menyembunyikan mengenai Rosa.” Dia begitu terus-terang, mengejutkan Noah.Ekspresi Noah ketika mendengar ucapan Adam terlihat terkejut. Akan tetapi, dia dengan cepat menghela napas. “Karena kalian sudah tahu, maka tidak a
“Duri dalam … daging?” Evelyn mengulangi kalimat dari cerita Noah. “Kenapa … kenapa Keluarga Smith menganggap ibuku duri dalam daging?” tanya wanita itu dengan alis tertaut. “Apa yang mungkin pernah ibuku lakukan sehingga mereka menganggapnya seperti itu?!” Melihat Evelyn bereaksi begitu besar, Adam segera menggenggam tangan wanita itu. Dia mengelus punggung Evelyn, berusaha menenangkannya. “Evelyn, tenanglah,” ucap Adam. Dia melirik Noah yang sedang memasang wajah serius. “Aku yakin Kakek memiliki jawabannya.” Di saat ini, Noah pun bertanya, “Apa yang kalian ketahui mengenai Jack Smith?” “Jack Smith?” Adam mengulangi nama yang disebutkan Noah. “Ayah Rosa?” Dia melihat Noah menganggukkan kepala. Akan tetapi, jujur saja, selain rumor yang tersebar di seluruh Capitol tentang pria tersebut, Adam tidak tahu apa pun lagi. “Seorang penjudi dan pemain wanita. Karena hal itu, dia pun diusir dari Keluarga Smith.” Evelyn hanya terdiam. Dia sendiri pernah mendengar tentang hal tersebut. Tida
“Namun, saat mengetahui Henry berujung jatuh cinta dengan Rosa dan sang istri selalu membandingkan Helen dengan wanita itu, sisi gelap John kembali menyeruak dan dia memutuskan untuk menyingkirkan Rosa sebagai saingan putrinya.”Ucapan Henry membuat Adam mengernyitkan dahi. “Akan tetapi, Kakek tidak menyetujui niat ayahku untuk menikahi wanita itu.” Pria itu merasa sedikit bingung. “Orang-orang mengatakan bahwa Kakek menolak merestui mereka karena latar belakang wanita tersebut, apa benar?”Saat Noah ingin menjawab, mendadak ada sebuah suara yang menyela, “Tidak.”Semua orang menoleh ke satu arah, pada Evelyn yang mendadak bersuara. Terlihat wanita itu menatap kosong ke udara, memikirkan sesuatu.“Kakek bukan orang yang seperti itu,” ucap Evelyn, menggeser maniknya ke arah Noah. “Apa mungkin … ibuku mengatakan sesuatu?” tebaknya.Mendengar Evelyn menaruh kepercayaan begitu besar pada dirinya membuat Noah sedikit terkejut. Hal itu membuat pria tua itu tersenyum sembari bertanya, “Apa y