Share

Pindah ke Desa

"Eh enggak Neng, Bibi teh gak mau kalau begitu mah, gak enak atuh Neng, lagipula kalau Bibi tinggal di sini cuma berdua takut Bibi malah gak bisa ngurus rumah ini," tolak Bi Mae.

Asmi menggeleng pelan, "Bibi teh gak usah pikirin soal itu, kalau Bibi mau tinggal di sini gak apa-apa nanti untuk biaya perawatannya teh tetep akan Asmi jamin."

"Duh enggak, enggak usah Neng, Bibi mah mau tinggal di warung aja kalau Neng udah pindah mah," tolak Bi Mae lagi.

"Beneran? Warung mah sempit loh, Bi."

"Gak apa-apa Neng, yang penting muat buat tidur berdua."

Karena Bi Mae maksa gak mau tinggal di rumah ini selepas kami pindah, jadi ya udah, mau gimana lagi? Akhirnya setelah berkemas 3 hari itu kami langsung pindah dan rumah ini kami kosongkan.

Aliran air dan listrik juga kami matikan saja, karena percuma, buat apa juga?

"Apa gak sebaiknya kita teh telepon Kak Alfa dulu, A? Masa mau langsung pergi gitu aja," ucap Asmi saat kami sudah siap berangkat.

"Ya udah bentar, Aa telepon, mau pamitan."

Cepat k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status