Share

BAB 2

"Bukankah ayahmu sedang mengembangkan papan selancar itu?"

Anaxtra mengakat bahunya, "Tapi belum ada kemajuan sampai sekarang."

"Sebenarnya papan selancar itu peninggalan kakekku, dalam catatan kakek, dia pernah berencana memodifikasi dengan menambahkan sensor yang berfungsi pengendalian jarak terhadap suatu benda, selain mencegah tabrakan, sensor itu berfungsi menjadikan benda apapun sebagai pijakan."

"Jadi nantinya tidak hanya bertumpu pada grafitasi bumi, dengan katalain, meski menaiki tembok yang tinggi, selama bisa menahan keseimbangan, papan selancar akan tetap terbang berdasarkan jarak pada tembok itu, bukan lagi berdasar grafitasi bumi."

"Namun sayang, ayahku samapai saat ini belum bisa mengaplikasikannya ke dalam papan selancar itu."

"Berapa lama ayahmu akan menyelesaikannya," tanya Peter lagi masih penasaran.

"Entahlah," kata Anaxtra seraya berdiri. Lalu sebelum dia berlari dengan cepat, dia kembali berkata.

"Sebentar lagi gelap, mari kita pulang!" tepat ketika Anaxtra mengakhiri kalimatnya, tubuhnya sudah melompat jauh kedepan, lalu segera menghilang dibalik pepohonan.

"Hai...tunggu aku!" kata Peter sambil mengikuti ke arah perginya Anaxtra.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status