Daftar Sinonim Inggris Apa Yang Memperjelas Blame Artinya?

2025-09-16 20:50:51 149

4 Answers

Owen
Owen
2025-09-17 03:25:11
Ada kalanya satu kata mengubah suasana; 'blame' punya banyak wajah.

Kalau dilihat secara sederhana, sinonim untuk 'blame' bisa dibagi menurut fungsi kata (verb vs noun) dan kadar emosinya. Untuk bentuk kata kerja yang paling umum ada 'accuse' (menuduh), 'fault' (menyalahkan), 'blame' sendiri, 'hold responsible' (menganggap bertanggung jawab), 'charge' (menyalahkan secara formal), dan 'impute' atau 'ascribe' (lebih formal, menyatakan asal-usul atau sebab). Untuk bentuk nomina, padanan yang sering dipakai adalah 'fault', 'responsibility', 'culpability', 'guilt', atau 'accusation'.

Ada juga frasa yang bergaya percakapan seperti 'pin on' (menimpakan pada), 'lay the blame on' (menyalahkan), dan 'set the blame' yang sering dipakai untuk menyatakan tindakan menyalahkan secara eksplisit. Intinya, pilih kata sesuai konteks: pakai 'accuse' saat ada tuduhan langsung, pakai 'fault' kalau ingin menekankan kekurangan, dan pakai 'culpability' kalau mau suaranya lebih formal atau legal. Aku sering pakai contoh sederhana dalam chat: "Don't blame me" bisa diganti jadi "Don't hold me responsible" untuk nuansa yang lebih netral. Itu bikin percakapan terasa lebih pas menurut konteks. Aku suka melihat bagaimana pilihan kata kecil ini mengubah tone obrolan, dan semoga belahan sinonim tadi membantu kamu menemukan nuansa yang tepat.
Daniel
Daniel
2025-09-21 15:39:57
Aku suka menyederhanakan daftar sinonim untuk orang yang butuh cepat: untuk kata kerja gunakan 'accuse', 'fault', 'blame', 'criticize', 'condemn', 'reproach', 'charge', 'implicate', 'incriminate', dan frasa seperti 'lay the blame on' atau 'pin on'. Untuk kata benda cocok pakai 'fault', 'guilt', 'culpability', 'responsibility', atau 'accusation'.

Perlu diingat, bukan semua sinonim identik: 'accuse' sering berkonotasi tuduhan langsung, 'fault' lebih ke menemukan kesalahan, 'condemn' dan 'denounce' membawa muatan moral yang kuat, sedangkan 'attribute'/'ascribe' bersifat lebih netral dan menjelaskan penyebab. Aku biasanya memilih berdasarkan seberapa kuat rasa menyalahkan yang mau disampaikan—itu yang bikin kalimat terasa pas.
Leila
Leila
2025-09-22 00:44:14
Bayangkan aku sedang nge-discuss soal dialog game: pemilihan kata buat 'blame' bisa ngubah karakter banget. Dalam situasi emosional, pilih kata seperti 'accuse', 'reproach', atau 'condemn' karena ketiganya memberi kesan kuat dan sering bikin interaksi terasa tegang. Untuk momen yang lebih subtle, 'fault', 'find fault with', atau 'criticize' cocok dipakai — itu lebih ke mengkritik daripada menuduh langsung. Dalam konteks cerita atau lore, istilah formal seperti 'implicate', 'incriminate', atau 'attribute' sering dipakai untuk sisi misteri atau investigasi.

Selain itu, gunakan frasa phrasal untuk variasi: 'pin the blame on', 'lay the blame on', atau 'take the blame' (yang terakhir menunjukkan menerima tanggung jawab). Perhatikan juga apakah kamu butuh suara aktif atau pasif: "They blamed her" terasa langsung, sementara "She was blamed" memberi efek tak berdaya. Kalau sedang menulis dialog, aku sering coba beberapa opsi dan dengarkan ritme kalimatnya—pilihan kata kecil ini sering bikin perbedaan besar pada karakter dan suasana.
Penelope
Penelope
2025-09-22 14:36:16
Begini, aku kalau menjelaskan kepada teman yang suka debat, biasanya kupecah sinonim 'blame' menurut intensitasnya. Untuk nada ringan dan informal ada 'fault' atau 'to blame', contohnya "He's at fault" — simpel dan sering dipakai. Kalau mau nada yang lebih menuduh pakai 'accuse' atau 'charge', yang memberi kesan tindakan resmi atau tuduhan kuat. Untuk bahasa yang netral dan agak formal cocok pakai 'hold responsible' atau 'attribute'/'ascribe' saat menyambungkan sebab.

Kalau berbicara tentang perasaan atau moral, kata seperti 'guilt' dan 'culpability' sering muncul sebagai kata benda; keduanya menekankan aspek kesalahan batin atau tanggung jawab moral. Aku sering menambahkan contoh singkat supaya teman lebih mudah paham: "They accused him of cheating" vs "They blamed the system" — yang pertama menunjuk orang, yang kedua menyasar keadaan. Cara ini membantu memilih sinonim yang pas buat nuansa obrolan.
View All Answers
Scan code to download App

Related Books

Lima Tahun yang Tiada Artinya
Lima Tahun yang Tiada Artinya
Kami sudah menikah selama lima tahun. Suamiku, Derrick, pergi dinas selama setengah tahun, lalu membawa pulang cinta pertamanya, Syifa. Syifa sudah hamil lebih dari tiga bulan dan Derrick bilang hidupnya tidak mudah, jadi akan tinggal di rumahku untuk sementara waktu. Aku menolak, tetapi Derrick malah memintaku untuk jangan bersikap tidak tahu diri. Nada bicaranya penuh rasa jijik, seolah-olah dia lupa vila ini adalah bagian dari mas kawinku. Selama ini, mereka sekeluarga menggunakan uangku. Kali ini, aku memutuskan untuk menghentikan semua sokongan hidup itu. Sambil tersenyum, aku menelepon asisten. "Segera buatkan aku surat perjanjian cerai. Seorang menantu pecundang saja berani terang-terangan membawa selingkuhan pulang ke rumah."
27 Chapters
DAFTAR BLOKIR
DAFTAR BLOKIR
Nomor yang selalu ada di daftar blokir aplikasi chatt milik suamiku, siapa sebenarnya wanita tersebut? Aku harus tahu apa hubungan suamiku dengan cara yang elegan tanpa merendahkan harga diriku sendiri.
10
30 Chapters
Apa Warna Hatimu?
Apa Warna Hatimu?
Kisah seorang wanita muda yang memiliki kemampuan istimewa melihat warna hati. Kisah cinta yang menemui banyak rintangan, terutama dari diri sendiri.
10
151 Chapters
Tak Apa Jadi Istri Kedua, yang Penting Soleha
Tak Apa Jadi Istri Kedua, yang Penting Soleha
Fika memang istri kedua, tapi dia sunguh yakin suaminya pasti akan tetap mencintai dia selamanya. "Aku 'kan lebih taat agama dibanding Mba Rina," ucapnya bangga, "ditambah lagi, aku lebih cantik!" Senyum pongah tampak di wajah istri kedua Ahmad itu!
10
55 Chapters
Apa Kamu Kurang Istri?
Apa Kamu Kurang Istri?
Dua minggu sebelum pernikahan, Felix Darmaji tiba-tiba menunda upacara pernikahan kami. Dia berkata, "Shifa bilang kalau hari itu adalah pameran lukisan pertamanya. Dia sendirian saat acara pembukaan nanti. Aku khawatir dia merasa ketakutan kalau nggak sanggup menghadapi situasi itu, jadi aku harus pergi untuk membantunya." "Kita berdua juga nggak memerlukan acara penuh formalitas seperti ini. Apa bedanya kalau kita menikah lebih cepat atau lebih lambat sehari?" lanjut Felix. Namun, ini adalah ketiga kalinya pria ini menunda tanggal pernikahan kami demi Shifa Adnan. Saat pertama kali, Felix mengatakan bahwa Shifa baru saja menjalani operasi. Wanita itu merindukan makanan dari kampung halamannya, jadi Felix tanpa ragu pergi ke luar negeri untuk merawatnya selama dua bulan. Saat kedua kalinya, Felix mengatakan bahwa Shifa ingin pergi ke pegunungan terpencil untuk melukis serta mencari inspirasi. Felix khawatir akan keselamatannya, jadi dia ikut bersama wanita itu. Ini adalah ketiga kalinya. Aku menutup telepon, menatap teman masa kecilku, Callen Harlan, yang sedang duduk di seberang dengan sikap santai. Dia sedang mengetuk lantai marmer dengan tongkat berhias zamrud di tangannya, membentuk irama yang teratur. "Apakah kamu masih mencari seorang istri?" tanyaku. Pada hari pernikahanku, Shifa yang tersenyum manis sedang mengangkat gelasnya, menunggu Felix untuk bersulang bersamanya. Namun, pria itu justru menatap siaran langsung pernikahan putra kesayangan Grup Harlan, pengembang properti terbesar di negara ini, dengan mata memerah.
10 Chapters
APA KABAR MANTAN ISTRIKU?
APA KABAR MANTAN ISTRIKU?
Meli---cinta pertamaku datang kembali setelah aku menikah dan sekantor denganku. Aku merekomendasikannya sebagai penebus rasa bersalah karena sudah meninggalkannya. Kehadiran Meli kerap membuat aku bertengkar juga dengan Hanum---istriku---wanita pilihan ibu, hingga akhrinya dia pergi setelah kata talak terucap membawa dua anakku. Aku kira, setelah dia pergi, aku akan akan bahagia. Namun, entah kenapa, Meli jadi tak menarik lagi. Aku hampir gila mencari Hanum dan keberadaan kedua anakku ditambah tekanan Ibu yang begitu menyayangi mereka. Akhirnya aku menemukannya, tetapi tak berapa lama, justru surat undangan yang kuterima. Hanumku akan menikah dan aku merasakan patah hati yang sesungguhnya.
10
42 Chapters

Related Questions

Bagaimana Blame Artinya Dijelaskan Dalam Lagu Terkenal?

4 Answers2025-08-23 14:57:18
Dalam banyak lagu terkenal, istilah 'blame' sering kali menjadi tema sentral yang menggambarkan perasaan sesal, penyesalan, atau bahkan pengkhianatan. Ambil contoh lagu 'Back to December' dari Taylor Swift. Di sini, ia mencurahkan emosinya tentang bagaimana ia merasa bersalah atas sebuah hubungan yang hancur. Liriknya menggambarkan kerinduan dan refleksi diri di mana dia mengakui kesalahan dan ingin memperbaiki kesalahan yang telah dibuat. Mendengar lagu ini, kita bisa merasakan bagaimana 'blame' tidak hanya terkait dengan kesalahan orang lain, tetapi juga dengan bagaimana kita menyalahkan diri sendiri atas tidak melindungi apa yang berharga. Setiap nada dan baitnya menciptakan atmosfer emosional yang bisa membuat siapa saja merenungkan hubungannya sendiri. Dalam konteks yang berbeda, lagu 'Sorry' oleh Justin Bieber juga menampilkan pemahaman mendalam tentang arti blame. Dia meminta maaf dengan penuh ketulusan, mengakui bahwa tindakan dan keputusan yang diambilnya telah menyebabkan kerugian bagi orang lain. Melalui liriknya, kita melihat bagaimana rasa bersalah menggerakkan seseorang untuk mencari pengampunan dan memperbaiki kesalahan yang telah terjadi. Ini menunjukkan bahwa blame bukan hanya tentang menyalahkan orang lain; kadang, itu juga tentang mengakui bahwa kita adalah bagian dari masalah dalam hubungan apa pun.

Bagaimana Fans Menjelaskan Blame Artinya Dengan Cara Kreatif?

4 Answers2025-08-23 01:28:16
Ada banyak cara menyenangkan untuk menjelaskan arti ‘blame’ dalam konteks fandom! Misalnya, bayangkan kita semua ada di dunia ‘My Hero Academia’. Ketika ada kegagalan, pasti ada yang bilang, ‘Eh, itu kan karena All Might nggak ada!’ Penggunaan konteks adalah kunci, kan? Kita bisa menyentuh perasaan, seperti saat Villain yang terpuruk dituduh oleh hero. Ini mengundang diskusi kreatif, kuis trivia, atau bahkan meme memperlihatkan situasi di mana ‘blame’ bisa diterjemahkan secuil humor seperti ‘hayo siapa yang salah, kita atau plotnya?’ Dengan momen tersebut, para fans bisa berbagi pandangan dan mendalami mitos serta kepribadian karakter favorit saat mereka memberikan penjelasan. Bukan hanya itu, kita bisa menggunakan anime favorit kita untuk memahami ‘blame’. Misalnya, kalian ingat saat di serial ‘Attack on Titan’ ketika Eren dituduh setelah mengembalikan serangan terhadap Titan? Di sini, kita bisa menyoroti bagaimana semua orang, bahkan karakter utama, menghadapi tekanan dan asumsi dari orang lain. Ini bisa jadi wacana yang seru, membandingkan tanggung jawab pribadi dan kolektif dalam kisah-kisah yang kita cintai, membangkitkan diskusi mendalam antara penggemar.

Studi Etimologi Menjelaskan Blame Artinya Berasal Dari Mana?

4 Answers2025-09-16 09:58:34
Kalau ngomong soal asal-usul kata 'blame', aku selalu merasa tertarik melihat bagaimana kata sederhana bisa membawa sejarah panjang bahasa. Dalam bahasa Inggris tengah kata ini muncul sebagai 'blamen' atau 'blame' dengan makna menuduh atau mencela, dan jejaknya membawa kita ke bahasa Prancis Kuno, yaitu kata kerja 'blamer' yang berarti mempermalukan atau menegur. Kalau ditarik lebih jauh, banyak ahli etimologi menunjuk pada bentuk-bentuk Latin/Vulgar Latin seperti *blasphemare sebagai nenek moyangnya, yang pada gilirannya terkait dengan kata Yunani 'blasphemein' yang berarti 'berbicara buruk' atau 'menghina'. Dari makna awal yang berhubungan dengan berbicara jahat atau menghina, makna bergeser ke arah menuduh, menyalahkan, dan mengkritik — itulah perkembangan semantik yang menarik karena menunjukkan bagaimana tindakan bicara (menghina) berubah menjadi tindakan moral (menyalahkan). Jadi intinya, kata 'blame' yang kita pakai sekarang kemungkinan besar berakar dari tradisi kata-kata Yunani-Latin yang lewat Prancis Kuno, dengan pergeseran makna dari hinaan verbal ke konsep menyalahkan. Aku suka memikirkan gimana kata itu membawa lapisan-lapisan sejarah setiap kali kita mengucapkannya.

Aturan Tata Bahasa Menjelaskan Blame Artinya Kapan Dipakai?

4 Answers2025-09-16 07:52:14
Kalau disuruh jelasin 'blame' dari sisi penggunaan bahasa, aku bakal mulai dari fungsi dasarnya: kata ini paling sering dipakai untuk menyatakan siapa yang bertanggung jawab atas sesuatu yang buruk. Dalam bentuk kerja (verb), pola yang paling umum adalah 'blame someone for something' — misalnya: kita bilang "I blame him for the mistake" yang artinya menyalahkan dia karena kesalahan itu. Ada pula pola 'blame something on someone' ketika menyatakan bahwa sesuatu disebabkan oleh orang itu, contohnya: "She blamed the crash on bad weather." Secara tata bahasa, 'blame' adalah kata transitif saat dipakai sebagai kerja, jadi butuh objek (orang atau hal yang disalahkan). Di bentuk pasif sering muncul: 'was blamed for' atau 'is blamed on', contohnya: "He was blamed for the error." Sebagai kata benda, 'blame' dipakai untuk menyatakan rasa menyalahkan atau tanggung jawab, seperti dalam frasa 'take the blame' (mengambil kesalahan) atau 'place blame' (menaruh kesalahan pada orang lain). Ada juga idiom 'be to blame' yang berarti layak disalahkan: "She's to blame for the delay." Kalau mau lebih halus dalam bahasa sehari-hari, orang sering pakai alternatif seperti 'hold someone accountable' atau 'responsible' supaya nggak kedengar terlalu menuduh. Tapi intinya, gunakan 'blame' ketika kamu ingin menunjuk penyebab negatif dan orang yang bertanggung jawab, jangan untuk hal netral atau positif. Menutupnya, aku biasanya berhati-hati pakai 'blame' karena kata ini gampang bikin suasana jadi defensif — kadang lebih bijak bilang siapa yang bertanggung jawab daripada langsung menyalahkan.

Contoh Kalimat Indonesia Mana Yang Menampilkan Blame Artinya?

4 Answers2025-09-16 16:25:23
Ini satu yang sering bikin suasana jadi panas: contoh kalimat yang menampilkan makna 'blame' biasanya memakai kata seperti 'menyalahkan', 'menuduh', atau frasa yang menempatkan tanggung jawab sepihak pada orang lain. Contoh kalimat langsung: "Kamu selalu menyalahkan aku tiap kali sesuatu salah." Contoh tuduhan: "Dia menuduhku memperlambat tim tanpa bukti." Versi yang lebih tajam: "Ini semua karena kelalaianmu." Dalam percakapan sehari-hari, orang juga pakai bentuk pasif untuk memberi nuansa blame yang lebih dramatis, misalnya, "Kesalahan itu selalu dibebankan padaku." Kalau aku membaca dialog novel atau fanfic, kalimat-kalimat ini sering dipakai untuk memicu konflik antar karakter—karena kata yang memuat unsur blame memberi tekanan emosional langsung. Kadang aku sengaja mengubah intonasi atau menambahkan 'sepertinya' untuk membuatnya terasa lebih meragukan, tapi kalau tujuanmu memang menuduh jelas, gunakan struktur langsung seperti di atas. Aku biasanya merasa jantung cerita berdebar ketika argumen seperti ini muncul, karena itu pemicu konflik yang efektif.

Apa Blame Artinya Dalam Konteks Hubungan Antar Karakter?

4 Answers2025-08-23 18:10:44
Mungkin kita semua pernah merasakan betapa rumitnya hubungan antar karakter dalam anime atau novel. ‘Blame’ di sini bisa diartikan sebagai perasaan bersalah yang ditanggung seseorang atas tindakan atau keputusan yang menyebabkan masalah. Misalnya, dalam ‘Your Lie in April’, kita melihat bagaimana karakter Arima merasa bersalah atas kematian temannya dan bagaimana itu mempengaruhi hubungannya dengan orang lain di sekitarnya. Krisis emosional yang terjadi akibat rasa bersalah ini sering kali membuat karakter berkembang, membuka jalan untuk penyembuhan dan pengertian yang lebih dalam. Dalam banyak cerita, blame bukan hanya sekadar penyebab konflik, tetapi juga pemicu perubahan dalam diri karakter itu sendiri. Kita bisa lihat karakter seperti Light Yagami dalam ‘Death Note’. Dia seringkali menyalahkan dunia yang dianggapnya busuk, dan blame ini mendorongnya untuk mengambil tindakan drastis. Setiap keputusan datang dengan konsekuensi, dan perasaan bersalah yang ditimbulkan akan selalu menghantui mereka. Hal ini menciptakan ketegangan yang bahkan kadang terasa tidak tertahankan, dan tentu saja menarik untuk diikuti. Kesedihan, kemarahan, dan penyesalan menjadi bumbu yang memberi warna pada narasi, membuat kita lebih terikat secara emosional. Jadi, dalam hal ini, blame tidak hanya menjadi hal negatif, tetapi juga dari mana pertumbuhan karakter dapat muncul. Rasa bersalah dan tuduhan seringkali membuka jalan untuk introspeksi dan perjalanan penemuan diri. Kita semua bisa terhubung dengan pengalaman tersebut, sama seperti kita terhubung dengan karakter yang bergumul dengan kesalahan mereka. Menarik bukan?

Beberapa Kamus Menunjukkan Blame Artinya Formal Atau Slang?

4 Answers2025-09-16 16:16:25
Melihat entri 'blame' di beberapa kamus besar, aku cenderung melihatnya sebagai kata yang netral–bukan slang dan bukan istilah super formal. Dalam bahasa Inggris, 'blame' berfungsi sebagai kata kerja dan kata benda: kamu bisa bilang 'to blame someone' atau 'take the blame'. Banyak kamus mencatat penggunaan sehari-hari ini tanpa label 'slang'. Di sisi lain, beberapa frasa yang melibatkan 'blame' bisa dianggap lebih informal atau idiomatik—misalnya 'blame game' atau 'who's to blame?'. Ketika kamus memberi label, biasanya itu terkait bentuk atau konteks kalimat: kalau ada penggunaan yang sangat santai atau kiasan, mereka mungkin menandainya sebagai informal. Namun secara umum, kalau tujuanmu adalah menulis resmi, 'blame' tetap aman dipakai, tapi ada alternatif yang lebih formal seperti 'fault', 'responsibility', atau dalam konteks hukum 'culpability' atau 'liable'. Jadi intinya, aku melihat 'blame' sebagai kata yang fleksibel; bukan slang. Hanya perlu hati-hati memilih padanan kalau kamu sedang menulis makalah akademis atau dokumen resmi agar nadanya tetap tepat.

Kata Blame Artinya Apa Di Kamus Inggris-Indonesia?

3 Answers2025-09-16 04:14:17
Ada sesuatu yang selalu menarik buatku kala menelusuri kata sederhana tapi kaya makna seperti 'blame'. Dalam kamus Inggris-Indonesia, 'blame' paling umum diterjemahkan sebagai 'menyalahkan' (sebagai kata kerja) dan 'kesalahan' atau 'tuduhan' (sebagai kata benda). Artinya bisa langsung: kalau kamu bilang "I blame him", terjemahannya biasanya "Aku menyalahkan dia". Namun, nuansanya bergeser tergantung konteks—kadang berarti menunjuk siapa yang bertanggung jawab, kadang cuma ekspresi frustrasi. Sebagai orang yang sering main-main dengan bahasa, aku suka mengurai bentuk-bentuknya: 'to blame' (menyalahkan), 'be to blame' (bertanggung jawab/bersalah), 'put the blame on' (menyalahkan seseorang), dan 'take the blame' (menerima kesalahan). Contoh sederhana: "Who's to blame?" bisa diterjemahkan menjadi "Siapa yang salah?" atau "Siapa yang harus disalahkan?". Dalam konteks hukum atau formal, 'blame' bisa mengarah ke unsur tanggung jawab moral atau legal, sedangkan dalam percakapan sehari-hari sering dipakai lebih santai. Kalau mau tahu sinonimnya, ada 'fault' (kesalahan), 'accuse' (menuduh), 'charge' (menuntut/tuduhan) — tapi hati-hati, tiap kata punya warna berbeda. 'Fault' lebih ke keadaan ada kesalahan; 'accuse' menekankan tindakan menuduh. Aku sering mengingat perbedaan itu biar gak salah pakai kata saat terjemahin dialog atau menulis fanfic. Intinya, 'blame' itu fleksibel—terjemahkan sesuai nuansa kalimat, bukan sekadar makna kata per kata.
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status