Short
Apa Kamu Kurang Istri?

Apa Kamu Kurang Istri?

By:  Raccoon FlowerKumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10Mga Kabanata
5views
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Dua minggu sebelum pernikahan, Felix Darmaji tiba-tiba menunda upacara pernikahan kami. Dia berkata, "Shifa bilang kalau hari itu adalah pameran lukisan pertamanya. Dia sendirian saat acara pembukaan nanti. Aku khawatir dia merasa ketakutan kalau nggak sanggup menghadapi situasi itu, jadi aku harus pergi untuk membantunya." "Kita berdua juga nggak memerlukan acara penuh formalitas seperti ini. Apa bedanya kalau kita menikah lebih cepat atau lebih lambat sehari?" lanjut Felix. Namun, ini adalah ketiga kalinya pria ini menunda tanggal pernikahan kami demi Shifa Adnan. Saat pertama kali, Felix mengatakan bahwa Shifa baru saja menjalani operasi. Wanita itu merindukan makanan dari kampung halamannya, jadi Felix tanpa ragu pergi ke luar negeri untuk merawatnya selama dua bulan. Saat kedua kalinya, Felix mengatakan bahwa Shifa ingin pergi ke pegunungan terpencil untuk melukis serta mencari inspirasi. Felix khawatir akan keselamatannya, jadi dia ikut bersama wanita itu. Ini adalah ketiga kalinya. Aku menutup telepon, menatap teman masa kecilku, Callen Harlan, yang sedang duduk di seberang dengan sikap santai. Dia sedang mengetuk lantai marmer dengan tongkat berhias zamrud di tangannya, membentuk irama yang teratur. "Apakah kamu masih mencari seorang istri?" tanyaku. Pada hari pernikahanku, Shifa yang tersenyum manis sedang mengangkat gelasnya, menunggu Felix untuk bersulang bersamanya. Namun, pria itu justru menatap siaran langsung pernikahan putra kesayangan Grup Harlan, pengembang properti terbesar di negara ini, dengan mata memerah.

view more

Kabanata 1

Bab 1

Suara ketukan tongkat tiba-tiba berhenti. Callen mengangkat matanya untuk menatapku dengan pandangan yang dalam. "Apa kamu sudah memutuskan?"

"Bukannya aku nggak pernah memberinya kesempatan." Aku mengangkat bahu, lalu melanjutkan, "Pepatah mengatakan, sesuatu nggak boleh terjadi lebih dari tiga kali. Dia sudah menunda pernikahan tiga kali demi wanita yang sama. Artinya, kami memang nggak berjodoh. Untuk apa dipaksakan?"

Callen tersenyum sambil mengangkat alisnya, lalu membalas, "Karena kamu sudah memutuskan, aku akan mulai menyuruh orang untuk mempersiapkan semuanya. Pernikahan yang diselenggarakan Grup Harlan pasti akan menarik perhatian dunia. Kamu harus siap secara mental."

"Setengah bulan lagi, semua orang akan tahu siapa istri dari pewaris Grup Harlan."

Aku menatap pria di hadapanku, tahu bahwa dia sedang menyatakan tekadnya dengan serius.

"Baiklah, kamu tenang saja. Keluarga Sanaz juga akan berusaha keras mendukung Grup Harlan ke depannya. Kami nggak akan menjadi beban kalian," ujarku.

Callen tersenyum menatapku dengan makna tersirat, lalu membalas, "Aku nggak melakukan ini demi Grup Harlan."

Aku pulang ke rumah, mulai mengemasi semua barang yang berhubungan denganku di tempat ini dengan cepat. Pada saat ini, Felix mendorong pintu, lalu melangkah masuk. Pertama-tama, wajahnya tampak terkejut, lalu dia mencibir.

"Frany, kamu mulai lagi. Memangnya berapa umurmu? Setiap kali bertengkar, kamu akan langsung kabur dari rumah. Kekanak-kanakan sekali!"

"Apa kamu begitu ingin menikah? Sudah aku bilang, hari itu memang kebetulan bertabrakan. Ini bukan berarti aku nggak akan menikahimu."

Nada ketidaksabaran seolah sudah meluap keluar dari ruangan ini. Aku dengan cekatan mengemasi barangku tanpa menoleh kepadanya sama sekali.

"Siapa bilang aku mau kabur dari rumah? Barang-barang di sini terlalu banyak, jadi aku akan membereskan beberapa barang yang nggak diperlukan," balasku.

'Sekalian membuangmu juga,' tambahku dalam hati.

Felix bersandar di ambang pintu, mengeluarkan sebatang rokok dengan santai, lalu memasukkannya ke dalam mulut. "Oh, kalau begitu kamu juga bisa sekalian membersihkan kamar tamu. Shifa akan tinggal di sini untuk beberapa ini. Tempat ini dekat dengan galeri, jadi akan lebih mudah untuknya kalau tinggal di sini."

Aku mengangguk, menyetujui perkataannya, "Baiklah, besok aku akan menyuruh orang membersihkan kamar tamu. Kira-kira, apa ada lagi yang perlu disiapkan untuknya?"

Tangan Felix yang sedang menyalakan rokok terhenti sejenak, seolah agak tidak percaya.

Nadanya tiba-tiba menjadi lebih lembut, "Sayang, aku tahu kalau belakangan ini aku sudah menyusahkanmu. Bukankah kamu menyukai cincin pernikahan merek X? Kita akan memesan satu set lagi, jadi kamu bisa bergantian memakainya."

"Belakangan ini mungkin aku nggak punya banyak waktu menemanimu. Ini adalah pertama kalinya Shifa mengadakan pameran, jadi aku harus lebih banyak mengurusi dia."

"Setelah melewati masa sibuk ini, setelah pameran lukisan Shifa selesai dengan baik, aku pasti akan menemanimu."

Aku tetap tidak menoleh meski dadaku terasa sesak. Nada suaraku pun sangat lembut.

"Nggak apa-apa, kamu nggak perlu menemaniku. Kamu urus saja urusanmu, kebetulan aku punya banyak barang yang perlu dibersihkan pelan-pelan."

Felix tidak bertanya mengapa kamarku yang selalu bergaya minimalis, tiba-tiba memiliki begitu banyak barang yang perlu dibersihkan.

Dia hanya merasa bahwa aku tiba-tiba menjadi pengertian, serta merasa sedikit lega. "Sebenarnya ruang baca itu memang harus diubah menjadi studio lukis. Cahaya mataharinya terlalu terang. Kalau barang-barang penelitianmu ditaruh di sana, cahaya sebagus itu akan jadi sia-sia, nggak akan berguna. Lebih baik, ruangan itu menjadi tempat Shifa untuk melukis."

"Kamu benar," kataku menyetujui.

Aku terus mengemasi barang di tanganku tanpa henti. "Kalau dia menyukai ruangan itu, serahkan saja padanya sebagai studio lukis."

'Karena wanita itu begitu suka merebut milik orang lain, aku akan serahkan rumah dan pemiliknya sekalian untuknya,' pikirku.

Keesokan harinya, Felix bergegas ke bandara untuk menjemput Shifa, bahkan sampai tidak menyentuh sarapan sedikit pun.

Pelukis wanita terkenal pulang untuk mengadakan pameran. Semua media berlomba-lomba untuk memberitakan tentang hal ini. Berita utama di Twitter pun langsung menyebar luas.

Banyak yang memberi komentar mengenai berita ini. [Ahli saham bertangan emas dan pelukis wanita romantis. Berikan penanya padaku, biar aku yang menulis ceritanya!]

[Pasangan yang nggak bisa dibenci, karena mereka memang sangat serasi. Cinta yang indah memang pantas mereka dapatkan!]
Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

Walang Komento
10 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status