Unit Tipe Apa Saja Yang Tersedia Di Apartemen Da Vinci Sekarang?

2025-10-19 12:30:54 40

4 Jawaban

Felix
Felix
2025-10-22 10:19:20
Ngobrol soal tipe unit di apartemen da vinci bikin aku senyum sendiri karena variasinya lumayan lengkap buat segala kebutuhan hidup.

Dari yang paling compact sampai yang luas ada semua: studio (sekitar 24–35 m²) yang cocok buat yang mau praktis tanpa banyak perabot, 1 kamar tidur sekitar 35–55 m² dengan layout terpisah untuk ruang tamu dan dapur kecil, lalu 2 kamar tidur 55–85 m² yang ideal untuk pasangan atau keluarga kecil. Kalau kamu mau ruang lebih lega ada 3 kamar tidur 85–120 m², biasanya dilengkapi balkon lebih besar dan storage tambahan.

Di luar itu ada tipe loft atau mezzanine untuk yang suka konsep high-ceiling dan feel artistik, serta beberapa unit duplex/penthouse dengan rooftop atau balkon besar untuk yang cari view dan privasi ekstra. Selain tipe unit, pilihannya juga mencakup unit furnished dan unfurnished, tinggi-lantai vs rendah-lantai, corner unit dengan jendela lebih banyak, dan unit yang termasuk fasilitas parkir. Aku paling suka loft karena terasa lapang, tapi kalau mau hidup ringkas studio juga efisien banget.
Dominic
Dominic
2025-10-23 21:19:05
Buat yang fokus pada efisiensi dan kenyamanan sederhana, aku menemukan bahwa studio dan 1BR di Da Vinci paling mudah diurus. Studio memberikan solusi hemat untuk kebutuhan pokok, sedangkan 1BR memberi privasi lebih sambil tetap compact.

Jika kamu butuh sesuatu yang lebih lapang tapi nggak mau ribet, 2BR bisa jadi pilihan tengah yang seimbang antara biaya dan fungsi. Penthouse atau duplex tentu memikat kalau budget memungkinkan, tapi biasanya untuk mereka yang cari ruang ekstra atau hobby outdoor di balkon. Dari pengalamanku, penting juga menimbang biaya layanan dan parkir ketika memilih tipe—kadang itu yang bikin perbedaan besar di akhir bulan.
Lydia
Lydia
2025-10-24 18:22:25
Aku selalu kepincut sama unit yang punya karakter, jadi di Da Vinci aku ngincer loft dan beberapa 2BR yang ada balkon. Loftnya sering tampil dengan mezzanine, jadi area tidur di atas dan ruang tamu di bawah—pas banget buat yang pengen space terpisah tanpa harus bayar unit besar. 2BR yang punya sirkulasi udara baik dan pemandangan ke taman bikin suasana jadi adem untuk kerja dan santai.

Kalau kamu tipe yang suka social life, pilih lantai menengah ke atas biar dapat pemandangan lebih enak dan lebih tenang dari kebisingan jalan. Buat yang cari praktis dan murah, studio furnished bisa langsung ditinggali tanpa repot bawa perabot. Dari segi preferensi, aku akan cek floor plan dan orientasi jendela dulu—itu sering menentukan feel ruangan lebih daripada sekadar angka luas.
Kieran
Kieran
2025-10-25 07:25:28
Di listing yang kubaca ada beberapa kategori yang sering muncul: studio, 1BR, 2BR, 3BR, loft/mezzanine, serta unit duplex atau penthouse. Studio biasanya pilihan hemat dan simpel, cocok kalau mobilitas tinggi atau budget terbatas. 1BR memberi ruang privat lebih kalau kamu sering work-from-home, sementara 2BR dan 3BR praktis untuk keluarga kecil atau kalau pengen ruang kerja terpisah.

Loft punya karakter unik—langit-langit tinggi, feel lebih open, cocok buat yang suka dekorasi kreatif. Untuk yang butuh eksklusivitas dan view, penthouse/duplex menyediakan rooftop dan teras yang luas. Selain ukuran, ada pilihan furnished untuk yang mau langsung masuk, atau unfurnished kalau mau bawa gaya sendiri. Dari pengalamanku mencarinya, selalu cek juga fasilitas gedung (gym, kolam, parkir) dan kebijakan hewan peliharaan sebelum tanda tangan.
Lihat Semua Jawaban
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Buku Terkait

Apartemen Unit 131
Apartemen Unit 131
Pengeluaran uang Nirbita sedang kritis. Hari itu ia diusir oleh induk semang karena belum membayar uang sewa rumah. Helen—temannya, menyuruh ia tinggal di apartemen milik kekasihnya yang kebetulan kosong, dengan syarat, Nirbita harus mengurus itu dengan baik. Tanpa tahu, rupanya apartemen unit 131 itu sudah terjual oleh orang lain. Ternyata kekasih Helen berkhianat dan membawa kabur semua uang Nirbita. Nirbita membujuk Ferrel—pemilik apartemen, agar ia bisa tetap tinggal di sana. Tapi Ferrel langsung menolaknya mentah-mentah. Hingga akhirnya keberuntungan itu datang. Ketika Nirbita ingin angkat kaki dari apartemen, ia tak sengaja menguping percakapan Ferrel dan mamanya. Sebuah topik obrolan yang membuat gadis itu melakukan ide gila ... memaksa Ferrel untuk menikahinya demi apartemen unit 131. Memang konyol, tetapi Nirbita tak punya pilihan lain. Namun, Nirbita lupa, bahwa pernikahan tidak seremeh yang ia kira.
Belum ada penilaian
16 Bab
SEKAR (Gadis yang Dinodai Kakak Ipar)
SEKAR (Gadis yang Dinodai Kakak Ipar)
“Bu, percaya Sekar, Bu ... Sekar nggak sadar-“ Plak!! Tamparan keras Ibu layangkan ke pipi, membuat pandanganku mengabur. "Siapa yang bisa percaya omonganmu, Sekar!' Pipiku panas dan perih. Namun, lebih sakit sayatan luka di hati ini. Gimana lagi aku bilang kalau aku nggak salah, Bu …? Aku korban ...!
10
65 Bab
Kucari Jodoh Yang Biasa Saja
Kucari Jodoh Yang Biasa Saja
Widuri tidak suka laki-laki kaya. Masa lalu ibunya membuatnya antipati dengan laki-laki kaya. Widuri sudah bertekad untuk berjodoh dengan laki-laki yang biasa saja. Hidup sederhana, tanpa harus memusingkan harta dan tahta. Namun bagaimana jika kenyataan tak sesuai harapan? Bagaimana jika seorang CEO tampan nan kaya justru mengejar cintanya? Mampukah sang CEO menaklukan hati Widuri yang belum pernah tersentuh?
Belum ada penilaian
13 Bab
Ambil Saja Suamiku, Biar Kucari yang Baru!
Ambil Saja Suamiku, Biar Kucari yang Baru!
Narumi mengira telah menemukan kebahagiaan abadi bersama Ghali, suami yang ia cintai sepenuh jiwa. Namun takdir menorehkan luka terdalam ketika pengakuan menggetarkan datang dari sahabatnya sendiri, Karin. Sebuah pengkhianatan yang tak pernah ia bayangkan, bahkan seluruh dunianya runtuh saat suaminya dengan lantang mengakui janin dalam rahim sahabatnya itu adalah darah dagingnya. Di tengah kepingan hati yang berserakan, Narumi memilih pulang dalam pelukan sang ayah. Tapi kepulangan itu datang dengan harga yang harus dibayar—sebuah syarat yang akan mengubah seluruh alur hidupnya. Kini Narumi berdiri di persimpangan, haruskah ia membiarkan luka masa lalu menenggelamkannya, atau bangkit dan menantang arus takdir yang mempermainkannya? penasaran? Cus baca hingga selesai. Ambil Saja Suamiku, Biar Kucari yang Baru! ©2024, B.E.B.Y
10
68 Bab
Ambil Saja Suamiku
Ambil Saja Suamiku
Semua kebahagian Arum hilang begitu saja. Satu malam membuat hatinya menjerit, tak kala suaminya membawa wanita kedua yang membuat pernikahannya hancur. Berawal dari sebuah daster lusuh yang sering ia kenakan. Tampilannya yang tak pernah berdandan dijadikan alasan oleh Surya, suaminya untuk berpoligami. Namun, hatinya terus terkoyak saat tidak adanya keadilan dalam rumah tangganya dan sebuah penghinaan yang terus menerus ia terima. Akankah Arum akan bertahan dengan pernikahan yang membuat setiap harinya menangis? Atau kah ia akan meminta berpisah dengan Surya?
10
28 Bab
Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM
Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM
Kaila Renasya pergi dari rumahnya setelah bertengkar dengan Mamanya. Ia memilih untuk menyewa apartemen sharing karena uangnya tidak terlalu banyak. Namun, siapa sangka kalau ia akan berbagi apartemennya dengan Ketua BEM di kampusnya. "Peraturan terakhir di apartemen ini, jangan naksir gue." Begitulah peraturan tak tertulis yang mereka berdua sepakati.
10
116 Bab

Pertanyaan Terkait

Bagaimana Karya Leonardo Da Vinci Memengaruhi Desain Modern?

5 Jawaban2025-10-14 23:09:51
Melihat goresan-goresan tinta di 'Codex Leicester' masih bikin aku merinding—bukan karena mistis, tapi karena cara Leonardo memikirkan masalah seperti seorang perancang produk modern. Aku sering membayangkan dia duduk, mengamati aliran air, lalu langsung mencoret solusi mekanis di kertas; itu persis budaya rapid sketching yang kita pakai sekarang. Pendekatannya: observasi detail, eksperimen, dan dokumentasi. Desainer industri serta insinyur masa kini masih menurunkan prinsip itu ke dalam workflow mereka—sketsa awal, prototipe cepat, lalu iterasi berdasarkan pengamatan nyata. Selain itu, 'Vitruvian Man' memengaruhi cara kita memikirkan proporsi dan ergonomi. Konsep proporsi manusia sebagai dasar desain produk atau ruang publik jelas menular ke studi antropometri dan UX fisik. Bagi aku, warisan Leonardo bukan hanya estetika, melainkan mentalitas: gabungkan seni dan sains, jangan takut bereksperimen, dan catat semuanya. Itu terasa seperti pesan dari masa lalu yang relevan sampai sekarang.

Siapa Pelindung Seni Yang Mendukung Karya Leonardo Da Vinci?

5 Jawaban2025-10-14 14:06:14
Ada sesuatu tentang para pelindung Renaissance yang selalu membuat aku berimajinasi panjang: mereka bukan hanya penyandang dana, tapi juga penentu arah karya seniman. Aku sering membayangkan Leonardo duduk menulis surat tawaran pada Ludovico Sforza—dan memang, Ludovico (dikenal sebagai Il Moro) adalah salah satu pelindung terbesar Leonardo di Milan. Dari dukungan Ludovico lah muncul proyek besar seperti patung kuda yang kemudian dikenal sebagai proyek 'Sforza horse' dan tentu saja kesempatan untuk mengerjakan 'The Last Supper'. Sebelum Milan, keluarga Medici juga memainkan peran penting. Lorenzo de' Medici memberi lingkungan yang subur bagi bakat Leonardo ketika dia masih pemuda di Firenze; jaringan Medici membuka pintu kesempatan dan pesanan. Di kemudian hari Leonardo juga bekerja untuk Cesare Borgia sebagai insinyur militer, yang menunjukkan bahwa dukungan kadang datang dari figur politik yang mencari manfaat praktis dari keahlian seniman. Akhir hidupnya, Leonardo berada di bawah naungan Raja Francis I dari Prancis, yang membawanya ke Prancis dan memberi tempat tinggal serta penghargaan — sang raja bahkan merawat kepemilikan karya seperti 'Mona Lisa'. Jadi intinya, Leonardo didukung oleh beragam pelindung: Medici, Sforza, Cesare Borgia, dan akhirnya Francis I. Itu membuat perjalanan kreatifnya terasa seperti petualangan lintas istana, lengkap dengan drama politik dan momen magis seni. Aku selalu kebayang bagaimana rasanya punya patron begitu berpengaruh—romantis sekaligus rumit.

Di Mana Calon Pembeli Bisa Melihat Review Apartemen Da Vinci?

5 Jawaban2025-10-19 02:20:30
Gak susah kok menemukan review tentang apartemen Da Vinci kalau tahu tempat nyarinya. Mulai dari mesin pencari sampai video tur, saya biasanya cek beberapa sumber supaya dapat gambaran yang lengkap. Pertama, Google Reviews dan Google Maps penting—di situ saya bisa lihat rating umum, foto-foto yang diunggah penghuni atau pengunjung, dan komentar soal kebersihan, kebisingan, atau parkir. Lalu saya mampir ke portal properti seperti 'Rumah.com', '99.co', dan 'Rumah123' karena sering ada bagian testimoni atau komentar pengguna plus detail biaya fasilitas. YouTube juga favorit saya: ketik "tour apartemen Da Vinci" dan biasanya ada video walkthrough yang nyata, kadang dari vlogger yang bilang soal pencahayaan unit, kualitas finishing, dan suasana fasilitas. Jangan lupa grup Facebook lokal, forum seperti Kaskus, dan hashtag Instagram/TikTok untuk melihat pengalaman sehari-hari penghuni. Kalau nemu review yang kelihatannya terlalu bagus, saya bandingkan tanggal posting dan profil penulis—kadang ada review berbayar. Terakhir, setelah baca banyak review, saya sarankan lakukan kunjungan langsung di jam berbeda untuk cek sendiri, karena review online cuma bagian dari gambaran nyata.

Apa Saja Pertimbangan Saat Memilih Lebar Pintu Toilet Di Apartemen?

4 Jawaban2025-10-03 10:46:04
Memilih lebar pintu toilet di apartemen bisa jadi lebih rumit daripada yang terlihat, dan banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Pertama-tama, ukuran pintu harus cukup lebar untuk memudahkan akses. Misalnya, jika ada anggota keluarga yang menggunakan kursi roda atau alat bantu, pintu yang lebih lebar - biasa 90 cm ke atas - akan sangat bermanfaat. Selain itu, tujuan penggunaan toilet itu sendiri juga penting. Apakah Anda akan memanfaatkan toilet untuk penyimpanan tambahan, seperti tempat laundry atau lemari obat? Jika iya, lebar yang lebih besar akan mempermudah pergerakan dan akses ke ruang tersebut. Selanjutnya, tata letak apartemen adalah faktor kunci. Anda harus mempertimbangkan seberapa banyak ruang yang dimiliki di sekitar pintu untuk membuka dan menutupnya dengan nyaman. Jangan lupa untuk memikirkan estetika juga! Pintu yang lebih lebar bisa memberikan kesan yang lebih elegan dan lapang, sehingga membuat toilet terasa lebih nyaman. Dan terakhir, jangan abaikan aspek fungsionalitas. Pastikan pintu memiliki mekanisme kunci yang baik, sehingga memberikan privasi yang cukup bagi penggunanya. Semua pertimbangan ini akan membuat pilihan pintu toilet Anda jadi lebih bijaksana dan sesuai kebutuhan!

Apa Perbedaan Film Dan Buku Da Vinci Code Yang Utama?

3 Jawaban2025-10-09 19:46:37
Bayangkan kamu lagi baca peta besar penuh catatan kaki, lalu dibawa nonton film yang merangkum peta itu jadi slideshow visual—itulah perbedaan paling kentara menurutku antara buku dan film 'The Da Vinci Code'. Dalam buku, Dan Brown ngasih ruang panjang buat penjelasan sejarah, teori, dan monolog batin Robert Langdon; aku sering ketahan di satu bab cuma karena pengin mengunyah detail simbolik yang dijabarkan. Cerita terasa lebih padat, misteri dipecah jadi beberapa lapis dengan clue yang dijelaskan pelan-pelan, jadi puas banget kalau kamu suka mikir dan menghubung-hubungkan petunjuk. Di layar, sutradara memilih jalan singkat: meroketkan tempo, menonjolkan adegan-adegan visual seperti pembuka di museum, pengejaran, dan momen-momen dramatis yang gampang bikin dag-dig-dug. Alur yang ribet dipadatkan, dialog dikompresi, dan beberapa pengungkapan yang dalam di buku dibuat lebih simpel supaya penonton nggak kelabakan. Buatku, filmnya lebih soal atmosfer dan estetika—kamera, musik, dan setting Paris/Anglia bikin ketegangan instan—tapi kehilangan beberapa lapisan filosofis yang bikin buku jadi mengunyah lama. Ada juga perbedaan soal karakterisasi: di buku aku ngerasa Langdon lebih reflektif dan Sophie punya backstory yang lebih terurai, sedangkan film menekankan chemistry antar pemain dan momen aksi. Intinya, kalau mau depth dan argumen kontroversial soal agama/histori mending baca bukunya; kalau mau tontonan cepat, visual kuat, dan ketegangan nonstop, filmnya tetap seru. Aku suka keduanya, karena masing-masing penuhi kebutuhan yang beda di kepala dan hati aku.

Apakah Ada Edisi Terjemahan Yang Berbeda Untuk Buku Da Vinci Code?

1 Jawaban2025-10-09 18:29:11
Gak nyangka aku sempat ngulik soal ini cukup dalam — intinya, iya, ada banyak edisi terjemahan dan variasi untuk 'The Da Vinci Code'. Dari pengalaman bacaanku, buku ini diterjemahkan ke puluhan bahasa di seluruh dunia, dan setiap bahasa sering punya lebih dari satu edisi: terjemahan awal, edisi film tie-in (sampul poster film), edisi ulang tahun, versi berilustrasi, sampai edisi dengan catatan tambahan atau glosarium. Untuk bahasa Indonesia sendiri, kamu biasanya akan menemukan beberapa cetakan dari penerbit berbeda atau cetakan ulang yang memperbaiki istilah atau tata letak. Perubahan bukan cuma kosmetik; kadang penerjemah memilih padanan kata yang berbeda untuk istilah sejarah atau teologi sehingga nuansa kalimat bisa berubah sedikit. Kalau kamu picky soal akurasi sejarah atau gaya, cari edisi yang menyertakan catatan penerjemah atau referensi. Kalau cuma mau baca enak, edisi film tie-in seringkali lebih mudah diakses dan harganya juga ramah kantong. Aku biasanya bandingkan dua edisi di toko atau preview online dulu sebelum memutuskan — seru lihat perbedaan kecil di terjemahan yang bikin cerita terasa lain sedikit.

Pengembang Menawarkan Promo Apa Untuk Apartemen Cosmo Mansion Sekarang?

5 Jawaban2025-10-24 10:02:08
Beneran, promonya sekarang cukup menggoda buat yang lagi cek-cek properti.

Bagaimana Apartemen Anderson Menggambarkan Suasana Horor?

3 Jawaban2025-11-11 10:31:27
Dingin itu merayap dari ubin tua ke betisku, seolah bangunan sedang mengisap panas tubuh penghuni yang lengah. Di 'Apartemen Anderson' ketakutan diciptakan bukan lewat lonceng atau teriakan besar, melainkan lewat detil sehari-hari yang dipelintir: tirai yang tak pernah benar-benar menutup, bau bensin samar di lorong, dan suara air yang menetes tapi tak pernah berhenti. Atmosfernya terasa hidup karena setiap elemen kecil saling menekan—pencahayaan remang yang memanjangkan bayangan, pengaturan ruang yang mengerucut, serta lantai yang berderit pada nada yang sama setiap malam. Dialog dan monolog batin tokoh di sana sering kali menempatkan kita di ambang jendela pikiran yang buram; cerita memancing rasa percaya kita pada kenyataan, lalu perlahan-lahan mengikisnya. Ada momen-momen sunyi yang justru lebih berbahaya daripada adegan menegangkan—ketika karakter menunggu lift, ketika lampu di lorong berkedip sekali, lalu berhenti. Di situ ketegangan bertumpuk karena otak kita mengisi kekosongan dengan hal terburuk. Bagi saya, apa yang bikin 'Apartemen Anderson' efektif adalah kemampuannya membuat ruang domestik terasa asing. Rumah yang semestinya aman berubah menjadi labirin psikologis, sehingga horornya bukan sekadar jump scare tetapi rasa cemas yang menetap. Setelah membaca atau menonton, efeknya masih nempel: setiap lorong sempit terasa penuh kemungkinan buruk, dan aku lebih memperhatikan suara-suara kecil di malam hari.
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status