Home / Romansa / Wanita Simpanan Mr. Dante / Awal dari sebuah tragedi

Share

Wanita Simpanan Mr. Dante
Wanita Simpanan Mr. Dante
Author: nindyarayu21

Awal dari sebuah tragedi

Author: nindyarayu21
last update Last Updated: 2024-05-31 23:05:00

Keringat bercucuran dari dahi seorang gadis berusia 21 tahun itu ketika ia mendengar jika keadaan sang ibu memburuk. Dari tempatnya bekerja ia berlari secepat tenaga untuk bisa sampai ke rumah sakit. Air mata pun sudah mulai menggenang di pelupuk matanya hingga tanpa terasa air mata itu tumpah. Gadis itu segera mempercepat langkahnya untuk menuju tempat dimana sang ibu berada. Dan tak lama ia sudah sampai di depan kamar perawatan sang ibu dan ketika ia akan masuk ia melihat dokter dan beberapa perawat yang sedang berusaha memberikan pertolongan kepada sang ibu. Melihat bagaimana para dokter dan perawat sedang berusaha untuk menyelamatkan sang ibu air mata tak kuasa ia tahan dan terus mengalir dari matanya. Ia benar-benar tak tega melihat ibunya sedang dibantu dengan berbagai macam alat bantu sedang berusaha untuk di selamatkan oleh dokter yang merawat sang ibu. Beberapa hari terakhir memang keadaan sang ibu sedang sangat buruk. Kondisi jantungnya juga semakin memburuk dan dokter sudah berulang kali meminta untuk segera dilakukan operasi tapi sayangnya sampai detik ini ia tak memiliki cukup uang untuk bisa melakukan operasi untuk sang ibu. Mereka sendiri berasal dari keluarga yang miskin dan tak punya uang untuk bisa melakukan operasi jantung yang harganya sangat mahal untuk sang ibu. Padahal saat ini dia sudah melakukan 2 pekerjaan untuk bisa menutup biaya perawatan sang ibu di rumah sakit. Tapi walaupun ia sudah melakukan banyak pekerjaan tambahan masih belum cukup untuk membayar biaya operasi sang ibu dan itu membuat hatinya hancur. Kenapa ia harus melihat sang ibu menderita seperti ini? Andai saja ia punya banyak uang maka ia tak perlu melihat sang ibu menderita seperti ini. Begitu banyak penyesalan yang ia rasakan dan itu membuat hatinya sangat sakit. 

Untuk beberapa saat gadis itu hanya bisa menangis dan menunggu di luar karena memang ia tidak boleh masuk karena dokter sedang melakukan tindakan. Dalam hati ia terus berdoa agar sang ibu baik-baik aja dan tak pergi meninggalkan dirinya. Karena jika sang ibu meninggal maka ia tak memiliki siapapun untuk bisa bertahan hidup. Karena di dunia ini ia hanya tinggal bersama sang ibu sedangkan sang ayah sudah lama meninggal dunia dan untuk soal keluarga lain yang kira-kira bisa membantunya gadis itu tak tahu keluarga sang ibu ataupun sang ayah karena selama ini kedua orang tuanya tak pernah mengatakan tentang keluarga mereka masing-masing. Jadi ia pun tak banyak bertanya tentang hal itu sehingga sekarang ia hanya berusaha sekuat tenaga untuk bisa menyelamatkan sang ibu. 

Setelah menunggu beberapa waktu akhirnya dokter keluar dari ruang perawatan sang ibu dan langsung menemui gadis itu. 

"Dokter Budi bagaimana keadaan ibu saya? Kenapa kondisi ibu kembali memburuk?" tanya Alana terlihat sangat panik. 

"Alana seperti yang sudah saya katakan sebelumnya jika ibu kamu harus segera menjalankan operasi secepat mungkin. Karena kondisi jantung ibu kamu sudah sangat memburuk dan dibutuhkan tindakan operasi secepat mungkin. Jika operasi itu tidak di lakukan mungkin nyawa ibu kamu tak akan selamat," jawab dokter Budi menjelaskan. 

Lana seakan tertampar dengan kenyataan dengan apa dikatakan oleh dokter tentang keadaan sang ibu. Keadaan sang ibu benar-benar sudah gawat dan sangat butuh operasi sesegera mungkin. Sedangkan sampai detik ini Lana belum juga mendapatkan uang untuk membayar biaya operasi sang ibu. 

"Saya tahu dokter kalau ibu butuh operasi secepat mungkin tapi saya belum mempunyai uang untuk bisa membayar operasinya. Karena biayanya sangat besar dan saya tidak punya uang sebanyak itu," jawab Lana yang sudah berlinang air mata. 

"Coba kamu tanyakan ke pihak administrasi tentang tata cara pembayarannya karena kita tak punya waktu lagi untuk saat ini. Ibu kamu benar-benar harus segera dioperasi. Jadi kamu harus mengusahakan secepat mungkin agar ibu kamu bisa segera di operasi," kata dokter Budi lagi. 

Lana benar-benar tak tahu harus bagaimana saat ini karena ia bingung harus mencari uang sebanyak itu darimana untuk bisa membayar biaya operasi sang ibu. Sampai tiba-tiba ia teringat tawaran seorang teman kerjanya di club tentang bagaimana bisa mendapatkan uang yang cepat dan banyak dalam waktu yang tak lama. Walaupun cara yang diambil salah tapi untuk saat ini Lana tak punya pilihan lain. Ia akan melakukan berbagai macam cara untuk bisa menyelamatkan sang ibu.

"Saya akan segera mendapatkan uang untuk biaya operasi ibu dokter. Tapi tolong segera lakukan operasi," pinta Lana dengan wajah memelas. 

"Kalau begitu saya akan mempersiapkan operasi tapi tetap kamu sebelumnya harus ke bagian administrasi untuk bisa menanyakan perihal biaya operasi ibu kamu. Karena saya hanya akan melakukan operasi bila semuanya sudah beres," jawab dokter Budi yang tak mau menyalahi aturan. 

"Baik dokter saya akan segera menyelesaikan semua biaya administrasinya," jawab Lana sambil menghapus air matanya. 

Setelah itu dokter itu dokter Budi pun meninggalkan ruang perawatan ibunya Lana. Dan setelah melihat dokter Budi pergi pun mengambil ponselnya dan mencari nomer telepon teman kerjanya di club. Untuk beberapa waktu Lana menunggu hingga teleponnya diangkat oleh seseorang di ujung telepon. 

"Halo Fina aku mau ambil tawaran kamu. Aku mau kamu mencari orang yang mau membayar tubuh aku dengan sangat mahal. Aku benar-benar butuh uang saat ini untuk biaya operasi ibu aku. Aku akan melayani siapapun orang yang membayar aku dengan mahal dan aku rela melepas keperawanan aku asal mereka mau membayar dengan mahal. Kamu bisa bantu aku Fina?" tanya Lana dengan suara yang tegas. 

"Lana kamu yakin dengan keputusan yang kamu ambil? Karena ketika kamu mengambil keputusan ini maka hidup kamu akan berubah total dan kamu gak akan menjadi Lana yang sama lagi. Jadi lebih baik kamu pikirkan matang-matang soal hal ini," pinta Fina yang ingin Lana berpikir ulang. 

"Aku gak punya jalan lain Fina. Ini jalan satu-satunya agar aku bisa mendapatkan uang untuk biaya operasi ibu aku. Sekarang keadaan ibu aku benar-benar kritis dan butuh banyak biaya untuk bisa melakukan operasi. Jika ibu aku gak segera melakukan operasi maka bisa-bisa ibu aku akan meninggal dan aku gak akan mau itu terjadi. Aku juga cuma akan melakukan hal itu satu kali saja. Setelah itu aku gak akan pernah melakukannya lagi. Jadi Fina kamu bisa bantu aku?" tanya Lana dengan nada yang putus asa. 

"Aku akan mencoba mencari orang yang mau membayar kamu mahal. Semoga saja ada yang mau membayar kamu mahal. Nanti aku kabarin kamu lagi ketika sudah mendapatkan orang yang tepat," jawab Fina yang akhirnya setuju untuk membantu. 

"Aku minta tolong jangan terlalu lama karena aku butuh uangnya secepat mungkin. Jadi aku benar-benar minta tolong sama kamu," pinta Lana lagi. 

"Lana aku akan mengusahakannya secepat mungkin. Sekarang kamu harus tenang dan jaga ibu kamu. Tadi aku sudah sampaikan kepada bos kalau kamu izin malam ini tidak berangkat kerja. Kamu sekarang fokus sama ibu kamu dulu. Nanti aku kabarin kamu lagi jika sudah menemukan orang yang tepat," jawab Fina dengan nada yang lembut. 

"Terima kasih Fina. Aku tunggu kabar kamu secepatnya," kata Lana dengan nada penuh harap. 

Setelah itu sambungan telepon berakhir dan menyisakan Lana yang terduduk di depan ruang tunggu yang ada di kamar perawatan sang ibu. Ia benar-benar tak tahu harus berkata apa lagi. Entah apa keputusan yang ia ambil benar atau salah tapi ia tak punya pilihan lain selain melakukan semua hal ini. Ia rela menjual tubuhnya kepada laki-laki hidung belang di luar sana dan bahkan ia rela menyerahkan mahkotanya kepada laki-laki yang bukan suaminya. Semua itu Lana lakukan untuk bisa membuat sang ibu segera dioperasi. Walaupun ini keputusan yang sulit tapi Lana akan mencoba melakukannya. 

Dan tanpa Lana sadari jika keputusan yang ia ambil ini akan mengubah seluruh kehidupannya. Apalagi ketika ia bertemu dengan seorang laki-laki yang akan mengubah hidupnya menjadi lebih berwarna dan juga seperti rollercoaster yang membuat hidupnya terlibat dengan segala intrik dan juga tipuan kehidupan yang lagi-lagi mengurung Lana pada sebuah keadaan yang tak menguntungkan dirinya. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Wanita Simpanan Mr. Dante   The End

    5 tahun kemudian....Tahun berganti dan kehidupan Lana serta Dante pun berjalan dengan baik-baik saja. Walaupun dalam perjalanannya tetap saja banyak kendala yang harus mereka hadapi. Tapi tetap saja mereka bisa mendapatkan kebahagiaan yang begitu besarnya. Bagi mereka bisa dapat berkumpul bersama anak-anaknya sudah lebih dari cukup. Seperti hari ini tampak seorang wanita dengan penampilan yang cukup berantakan sedang menyiapkan barang-barang keperluan milik anak-anaknya karena hari ini wanita itu ingin menitipkan anak-anaknya di rumah Mama mertuanya karena malam nanti ia ingin merayakan aniversary pernikahanannya dengan sang suami berdua saja. Maka dari itu ia ingin menitipkan anak-anaknya di rumah mertuanya. "Ibu, Alex menangis lagi," teriak Alden dari arah ruang main. "Hahhhh....."Lana hanya bisa menghela napasnya berat karena menjadi seorang ibu ternyata tak mudah. Apalagi sekarang Lana sudah menjadi ibu dari empat orang anak sekaligus. Anak pertama dan keduanya merupakan anak

  • Wanita Simpanan Mr. Dante   Happy ever after

    Beberapa hari kemudian....Lana sedang melihat penampilannya di cermin. Dan ia merqsa tak percaya percaya dengan bentuk tubuhnya yang belum sepenuhnya kembali dan malam ini ada acara ulang tahun sang Opa sekaligus akan memperkenalkan dirinya sebagai cucu dari keluarga Atmaja. Sebenarnya Lana sudah mengatatakan kepada sang Opa untuk tidak melakukan pesta penyambutan dirinya tapi sang Opa menolak dengan alasan beliau ingin orang-orang tahu jika Lana berasal dari keluarga Atmaja. Dan sekarang Lana bingung harus memakai baju apa karena ia tak membawa gaun apapun kesini. Dan kalau pun membeli baju baru tak ada waktu untuk Lana hanya sekedar untuk membelinya karena ia selalu diikuti oleh kedua putranya yang sepanjang hari selalu mencari keberadaannya. Tapi untung saja sang Opa menunjukkan lemari pakaian milik sang Oma dan setelah Lana mencoba memilih beberapa baju akhirnya ia mendapatkan sebuah gaun yang simple berwarna hitam. Dan sekarang ia merasa tak percaya diri dengan penampilannya."A

  • Wanita Simpanan Mr. Dante   Rumah bagi Dante

    Ternyata melakukan perjalanan yang panjang menuju Canada bersama balita sangat tak mudah bagi orang tua baru seperti Dante dan juga Lana. Walaupun mereka sudah memakai class bisnis tapi tetap saja ia mereka harus bergantian menenangkan kedua putranya yang tiba-tiba saja rewel. Tapi sejauh ini baik Dante dan juga Lana menikmati perjalanan ini walaupun harus diikuti dengan banyak hal-hal yang menarik yang bisa dijadikan sebuah kenangan. Jadi baik Lana maupun Dante tak mengeluh sama sekali. Saat ini mereka sudah sampai di di Canada dengan keadaan yang dingin karena sekarang sudah masuk musim dingin. Maka dari itu sebelum keluar dari pesawat Lana sudah memakaikan pakaian yang tebal untuk kedua putranya agar tidak kedinginan. Dan sekarang Lana sedang menunggu Dante untuk mengambil koper mereka. "Kita tunggu Daddy dulu setelah itu kita baru bertemu dengan Opa. Jadi ibu kasih cookies untuk kalian berdua karena sudah bersikap baik selama perjalanan," ucap Lana yang memberikan cookies. "Bu.

  • Wanita Simpanan Mr. Dante   First Vacation

    "Dante semua koper punya Aiden dan Alden sudah masuk mobil kan?" tanya Lana yang sedang menyiapkan kedua putranya. "Sudah semua sayang jadi kamu gak perlu khawatir," jawab Dante yang sudah bergabung bersama dengan Lana. Saat ini Lana baru saja selesai memandikan kedua anaknya karena hari ini mereka akan terbang ke Canada untuk menghadiri acara ulang tahun sang Opa dan juga untuk mempertemukan Aiden dan juga Alden dengan sang Opa. Hubungan Lana dengan Edwin Atmaja berjalan dengan baik dan sekarang hubungan mereka sudah lebih dekat walaupun butuh waktu untuk bisa menjadi seorang kakek dan cucu. Tapi setidaknya Lana sudah bisa menerima kehadiran sang Opa dan juga Lana sudah setuju untuk menyandang nama Atmaja dibelakang namanya. Maka dari itu sekarang ia akan berangkat kesana untuk bisa bertemu dengan sang Opa. Sebenarnya sang Opa sudah lama ingin bertemu dengan Lana dan juga kedua anaknya tapi karena masalah kesehatan sehingga membuatnya tak bisa melakukan penerbangan jarak jauh. Jadi

  • Wanita Simpanan Mr. Dante   My world

    Suasana di sebuah rumah yang tadi meriah sekarang berubah menjadi lebih tenang karena para tamu undangan sudah pulang meninggalkan rumah yang besar dan juga mewah milik Dante Alfonso. Dan sekarang mereka sedang duduk santai di ruang keluarga dengan nyaman. "Mommy gak menyangka jika acara tadi sukses dan banyak tamu yang datang juga. Terus Aiden dan juga Alden juga terlihat senang mengikuti acara tadi walaupun tak mengerti," kata Wanda yang terlihat bahagia. Dante menganggukkan kepalanya setuju dengan apa yang dikatakan oleh sang Mommy. "Mommy benar tadi Aiden dan juga Alden terlihat sangat bahagia walaupun belum terlalu mengerti dan sekarang mereka sudah langsung tidur setelah Lana mandikan dan ganti bajunya," jawab Lana yang ikut bergabung dengan Dante dan mertuanya. "Senang Mommy mendengarnya. Rasanya Mommy masih terasa seperti mimpi bisa melihat kamu ada disini dan juga melihat cucu-cucu Mommy dalam keadaan sehat. Dulu sekitar setahun yang lalu Mommy masih ingat bagaimana Mommy

  • Wanita Simpanan Mr. Dante   Masa depan?

    Satu tahun kedepan......Di ruang kerjanya Dante sedang mengerjakan beberapa pekerjaan yang harus segera ia kerjakan sebelum akhirnya ia harus pulang kerja rumah karena ada acara penting yang akan diadakan di rumah. Jadi hari ini ia akan pulang lebih awal dari biasanya. Jam sudah menunjukkan pukul empat sore dan Dante harus segera jalan sekarang karena ia harus datang keacara penting itu. "Rika, batalkan jadwal saya semuanya dan jika ada pekerjaan yang mendadak maka harus ditunda sampai saya kembali dari melakukan cuti," perintah Dante dengan ekspresi datar. "Baik pak Dante," jawab Rika yang merupakan sekretaris Dante. Setelah mengatakan perintahnya Dante langsung bangkit dari kursi kerjanya dan berusia meninggalkan kantornya. Hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi Dante sehingga senyum terus mengembang di wajahnya yang tampan. Walaupun usia Dante sudah memasuki kepala tiga tapi tak membuat ketampanannya luntur. Tapi ketampanannya semakin terlihat hingga saat ini. Dengan la

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status