Army Cid Vs Ncis

Setelah sahabatku, Melinda Bosna, membuktikan bahwa pacarku yang ke-20 adalah seorang bajingan, aku akhirnya setuju untuk dijodohkan dan akhirnya menikah dengan seorang anak orang kaya, Aldi Noran. Kemudian saat menghadiri pesta seorang teman, Melinda memberikan kue yang sudah setengah dia makan ke depan Aldi sambil berkata, "Kak Aldi, kue ini terlalu manis buatku. Kakak bisa membantuku memakannya?" Setelah kuhentikan, alih-alih merasa salah, Melinda justru berkata dengan santai, "Kenapa kamu ribut-ribut begini? Aku cuma lagi mengetes sifat suamimu!" "Kita 'kan sudah bersahabat selama belasan tahun! Kamu nggak mungkin berpikir aku naksir suamimu, 'kan?" Aku yang dulu pasti percaya. Sayangnya, aku ini terlahir kembali. Aku balas mengambil kue di atas meja dan menempelkannya ke wajahnya. "Memangnya kamu siapa, hah? Sampai-sampai kamu berhak menguji sifat orang lain!" "Kamu itu cuma putri sopirku! Ngapain juga kamu sok jadi sosialita!" "Aku tahu kamu bukan cuma tertarik pada suamiku, tapi kamu juga sudah mencari cara untuk tidur dengannya!"

Orang tua terkayaku adalah dermawan terkenal di dalam negeri, tapi pengeluaranku yang diatas 10 Ribu harus mendapat pesetujuan dari mereka. Saat didiagonis terkena kanker stadium terakhir, aku meminta sama mereka 200 Ribu, tapi malah dimarahin selama 3 jam. “Masih muda sakit apaan? Kalau mau uang, carilah alasan yang masuk akal.” “Kamu tau nggak 200 Ribu bisa untuk anak pegunungan hidup berapa lama? Adikmu bahkan lebih pengertian dari kamu.” Aku membawa tubuhku yang sakit-sakitan, jalan kaki berapa km untuk pulang ke basemant. Di layar mall yang sedang siaran langsung, melihat ayah dan ibu demi adik yang di adopsi, menghabiskan banyak uang untuk sewa Disneyland. Aku terus menahan air mataku, 200 Ribu bahkan tidak cukup untuk sekali biaya kemoterapi, aku hanya mau membeli baju yang bagus untuk pergi dengan tenang.

Kung ilarawan ng mga tao si Raya Digo, siya ay masayahin, maganda, at matalino. Taglay niya rin ang buhay na kinaiinggitan ng marami. Ngunit ang hindi nila alam, sa likod ng mga ngiti ay may nakatago na matinding lungkot sa kaniyang dibdib, na nagpapa miserable rito sa araw-araw. Lumaki si Raya sa puder ng kaniyang lola dahil sa trabahong tinahak ng kaniyang mga magulang. Sadya nga namang malupit ang tandhana. Makakayanan pa kaya ng dalaga ang ibabatong unos kung haharapin niya ito ng mag-isa, at kung siya ay wasak na wasak pa?

ซูเมิ่ง นักธุรกิจสาว ทะลุมิติมาเกิดในร่างบุตรีแสนชังในตระกูลขุนนาง ไม่ยังถูกส่งให้มาแต่งงานกับท่านแม่ทัพตระกูลศัตรูเพื่อเป็นตัวประกัน โดนสามีทิ้งหรือ....ดียิ่ง ข้าจะได้ออกไปก่อร่างสร้างตัวด้วยสองมือของตนเอง ........ นางเอกหัวธุรกิจ vs ท่านแม่ทัพเจ้าแผนการ ปากอยู่นู่น ใจอยู่นี่

Dahil sa maagang pagpapagawa ng last will and testament ng Daddy niya, hindi tuloy alam ni Autheia ano ang gagawin. Wala siyang nobyo paano niya mabibigay ang hiling ng Daddy niya na bigyan ito ng apo. Dahil hindi niya makukuha ang mana nilang magkakapatid hangga't hindi nila mabibigyan ng apo ang Daddy nila. Hindi lang apo, kailangan ay maikasal sila. Sa kaso ni Autheia wala pa sa isip niya ang mga bagay na iyon. Hindi pa niya natutupad ang pangarap niyang makapagpatayo ng sariling negosyo. Isang pangyayari ang nagpabago ng buhay niya, nang dumalo sila sa kasal ng pinsan ng kaibigan niyang si Qiana. Hindi sinipot ng bride ang groom na pinsan ni Qiana. At sa hindi inaasahan ay magkakilala pala ang Daddy ni Khrysaor at Daddy niya. Kaya naman humandong ang mga ito sa isang desisyon na ipakasal ang mga anak nila. Hindi lang para sa negosyo kundi parehong gusto ng mga magulang nila na magkaroon na ng apo. Mapapayag kaya si Autheia sa desisyon ng Daddy niya, o susuwayin niya ang gusto neto. Kilala niya ang lalaki pero isang beses lang niya nakausap ito noon, noong nag-aaral pa lang sila hindi niya alam ano ang ugali neto. Mas lalong nabahala siya sa dahilang iniwan ito ng bride niya sa mismong kasal neto. Baka may mas malalim itong dahilan. Matutuloy kaya ang planong kasal sa kanila o tatakasan niya na lang ito gaya ng ginawa ng dating bride ni Khrysaor.

Di antara putri orang kaya yang asli dan palsu, aku adalah putri orang kaya asli yang dibenci. Aku dan adikku diculik secara bersamaan. Penculik kami pun memotong salah satu jariku dan mengirimkannya kepada orang tuaku. Namun, orang tuaku malah bersyukur karena itu bukan jari adikku. Adikku diam-diam memberi isyarat pada orang tuaku untuk melapor polisi, tetapi malah ketahuan penculik kami. Demi melindungi adikku, orang tuaku mengatakan bahwa aku yang membocorkan alamatnya. Oleh karena itu, penculik itu pun menyiksaku sampai mati, sedangkan adikku berhasil diselamatkan. Namun, begitu melihat tubuhku yang dimutilasi, orang tuaku akhirnya menjadi gila dan mengatakan ingin adik dan penculik itu membayarnya dengan nyawa mereka.

[ Pengacara berpendidikan tapi berbahaya VS mahasiswi kedokteran polos ] [ Hubungan fisik dulu, baru jatuh hati + perbedaan usia + sama-sama bersih + saling melengkapi + keras kepala saat jatuh cinta ] Setelah berhubungan badan, Natalie menatap pria yang baru saja keluar dari kamar mandi. Sixpack di perut terlihat jelas, benar-benar gagah dan menggoda. Dia tak tahan untuk melirik dua kali, tetapi pria itu tiba-tiba bertanya, "Lihat apa? Masih punya tenaga buat ronde kedua?" Semua ini berawal dari jebakan. Natalie sengaja menggoda Denzel, pengacara yang dikenal dingin terhadap wanita. Dia punya permintaan, tetapi pria itu hanya tertarik pada wajah dan tubuhnya. Kemudian, setelah tujuannya tercapai dan dia ingin menarik diri, pria itu malah memojokkannya di sudut. "Menyuap pengacara itu melanggar hukum. Mau lari ke mana?" Natalie mundur selangkah demi selangkah. "Ka ... kapan aku suap kamu?" Denzel menyahut, "Setiap tengah malam. Wajah cantikmu itu juga bentuk suap." Bagi Denzel yang telah melihat sisi gelap masyarakat dan manusia, Natalie tak berbeda dengan anak rusa yang lugu dan tak tahu takut. Gadis ini datang padanya, berbicara soal moral dan keadilan. Namun, yang diinginkan Denzel hanya satu, yaitu menarik Natalie tenggelam bersamanya dalam kegelapan.

Hindi pa handa si Amelia na bumuo ng pamilya. Kaya nang pilitin siyang ipakasal sa matandang kaibigan ng kanyang ama bilang pambayad ng utang, wala siyang ibang pagpipilian kundi tumakas. Ngunit sa kanyang pagtakas, aksidente niyang naka-one-night stand ang bilyonaryong si Liam—isang lalaking matagal nang naghahanap ng perpektong asawa upang bumuo ng sariling pamilya. Paano kung ang isang gabing iyon ay nagbunga—at kambal pa? Ang sanang pagtakas ay nauwi sa isang malaking responsibilidad. Haharapin niya ba ang responsibilidad na bumuo ng sariling pamilya, o tatakas ulit?

Aku adalah putri kandung Keluarga Setiawan, juga memiliki “sistem pengamat drama”. Aku memang terlihat penurut dari luar, tetapi sebenarnya penuh perlawanan dalam hati. Hanya saja, aku tidak tahu bahwa isi hatiku bisa dibaca. Kakak-kakakku berkata, “Meski kamu itu adik kandung kami, kami hanya akui Cheryl sebagai adik. Sebaiknya kamu tahu diri.” Aku bergumam dalam hati, ‘Kayaknya aku sudah singgung Raja Neraka di kehidupan sebelumnya, makanya aku dilahirkan di Keluarga Setiawan di kehidupan ini.’ Langkah kakak-kakakku tiba-tiba terhenti. “Cheryl sangat penurut, juga sayang sama semua orang di keluarga ini. Kamu jangan coba-coba cari perhatian atau buat onar.” Aku mencibir dalam hati, ‘Dia sangat penurut sampai sebabkan orang di seluruh keluarga ini tewas. Cintanya pada kalian juga begitu besar sampai-sampai dia khianati kalian.’ Kali ini, ekspresi para kakak terlihat sangat aneh.

Hari ketika aku mengambil foto pernikahan, putri angkat di keluargaku melepas tudung pengantinku dan berkata dengan suara yang keras: "Adik, bukankah kamu putri angkat keluargaku, kenapa kamu kesini?" "Hari ini adalah hari yang aku mengambil foto pernikahan dengan Felix, sikapmu yang seperti ini bukankah akan mempermalukan Grup Setiawan?" Jika ini sebelumnya, aku pasti sudah kabur sambil menangis. Tapi kebetulan, aku sudah hidup kembali. Aku menampar wajah Maudy: "Apa hakmu untuk berbicara denganku? Siapa kamu, berani-beraninya mengambil foto pernikahan dengan Felix?" "Menurutmu apakah kamu mampu memikul tanggung jawab atas nama Grup Setiawan!"