Limited Extra Time Ch 18

After five years in a world ruled by werewolves, I still haven't found a way back to the human world. So I did the only thing I could. I married my fated mate, Ryan Darcy, a devastatingly handsome Lycan Prince with a towering frame. The night we sealed our mate bond, we traded secrets. Leaning close, I whispered in his ear, "The truth is, I'm not from this world. Treat me wrong, and I'll disappear back to where I came from. You'll never find me again." Ryan immediately swears he'll love me more than life itself. He pulls me close, holding me so tight it's like he's afraid I'll disappear any second. But then Eleanor Darcy—his stepsister, sent away for a political marriage in another pack—returns. Bit by bit, I watch as Ryan's attention shifts to her. Devastated, I start looking for a way back to the human world. I throw myself at walls, try to hang myself, even jump into the lake, but nothing works. Ryan grows more distant with each passing day. "Susan, I expected better from you. Since when have you stooped to cheap attention-seeking stunts? 'Crossed over from another world?' You can't honestly expect me to buy that nonsense." That's when I realized he hadn't believed a single word I'd said.

Saat masa menyusui setelah melahirkan, aku sering mengalami payudara bengkak dan hasratku untuk berhubungan juga semakin meningkat. Suamiku yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya, tidak bisa memenuhi kebutuhan biologisku, sehingga pertengkaran di antara kami menjadi semakin sering. Pada akhirnya, suamiku yang merasa rendah diri, malah balik menyalahkanku dan mengatakan aku mengalami sindrom pascamelahirkan. Dia bersikeras membawaku ke luar negeri untuk menjalani terapi khusus demi meredakan gejala tersebut. Saat tiba di luar negeri, suamiku membawaku ke sebuah klinik terapi khusus. Tak kusangka, terapis yang akan menangani diriku adalah seorang pria barat yang tampan. Dalam suasana yang semakin menggoda, pria tampan itu tersenyum mendekatiku dan berbisik, "Nyonya, mau coba merasakan kebahagiaan dua kali lipat?" Setelah berkata demikian, dia membantuku melepas celana pijat sekali pakai perlahan-lahan. Pada saat yang bersamaan, seorang terapis tampan lainnya masuk ke ruangan ....

Aku memegang ujung rok, dengan wajah yang merah baring di kasur pasien. "Aku, aku tadi saat lagi syuting tidak sengaja, duduk diatas alat......jadi tersangkut......" Wajah dokter yang muda terlihat senyum sinis dan tidak bersuara...... Barang yang dikeluarkan masih bergetar di atas piringan. Aku terpesona sama wajah yang tampan di bawah cahaya putih. Menarik tangannya dan meletakkan di bagian tulang selangka, miringkan kepala melihatnya dengan sangat kasihan, "Dokter Jefri, aku masih tidak nyaman, bisa bantu aku periksa lagi?"

Aku sengaja masturbasi di depan boneka yang ada di kasurku. Karena aku tahu di dalam mata boneka itu ada satu pria. Dia diam-diam masuk ke rumahku, baring di kasur yang aku tidur, dan sengaja meninggalkan jejak di baju yang baru aku ganti. Setelah aku mengetahuinya, dia hanya melihat aku sembunyi dan gemetaran di sudut. Dia nggak tahu. Aku sudah lama menunggunya.

Aku adalah seorang wanita muda yang baru menikah. Hari itu, adikku datang kepadaku sambil menangis, mengatakan bahwa saat dia sedang melakukan pijat relaksasi di sebuah tempat spa, dia diperkosa oleh seorang terapis pria. Karena tidak memiliki bukti, pria itu bisa lolos tanpa hukuman. Maka aku memutuskan untuk turun tangan sendiri, pergi menggoda terapis itu demi mendapatkan bukti baru...

“คุณหมอคะ ตรวจเสร็จหรือยังคะ? ฉันจะทนไม่ไหวแล้ว” ฉันกำลังนอนอยู่บนเตียงในห้องพยาบาลของมหาวิทยาลัย ม่านที่อยู่ด้านหน้าบดบังการมองเห็นของฉัน เครื่องมือแพทย์สอดหนักเข้าไปหลายนิ้ว ทำให้ฉันกรีดร้องเสียงแหบพร่าออกมาอย่างอดไม่ได้ “อย่านะ!” คุณหมอกลับเงียบเสียงไป เพียงแต่ขาทั้งสองข้างของฉันกลับถูกยกให้สูงขึ้นอีก

남편이 출장을 간 후, 집엔 나와 남편 동생 두 사람만 있었다. 어느 날 저녁, 그 사람이 나에게 우유 한 병을 건네고는 나와 잠자리를 가지려고 했다.

In my previous life, I had been suffering from a terminal illness when I won the lottery.  To my shock, Mommy advised me to forgo treatment and leave the winnings to my younger brother, David, to use for his marriage.  I refused to become an accessory to his future, so, behind my parents’ backs, I donated every bit of it to an orphanage.  When they found out, they were furious. They called me a heartless, ungrateful wretch.  After severing ties with me, they abandoned me at the hospital. On David's birthday, they gathered as a family and celebrated him while I was left to die in the hospital, utterly alone. When I opened my eyes again, I found myself back on the day I had won the lottery.  Recalling the pain and betrayal of my past life, I resolved to leave my parents that very day.  But to my surprise, when I returned home, they had completely changed.  They doted on me and showered me with affection.

I had a perception disorder that messed with how I saw and felt stuff. So when I got dropped into a horror game, everyone else freaked out trying to survive— Me? I thought I was in a dating sim. I raised a young fae like she was my kid, fell for the vampire count, and treated the undead like my in-laws. The first time I saw the vampire—face torn up, soaked in blood—I straight-up blushed. "You're really handsome." He froze. Then, low and uncertain: "Am I... really handsome?"

🎯เมื่อเพื่อนพี่ชายดันตกหัวใจของเธอตั้งแต่ครั้งแรกที่สบตา เธอจึงลุกขึ้นมาคิดหาวิธีการร้อยแปดเพื่อทำให้เขา‘เป็นของเธอ‘!!!📌📌“คิดดีแล้วหรอ…ถึงได้กล้าเดินเข้ามาหาฉัน?” “ทำไมไดต้องคิดให้ปวดสมองด้วยคะ?” “ไอ้เดมมันไม่เคยเตือนเธอ..?”