Number 5 Hero Mha

A hunter who is also her mentor, a werewolf who is her long lost childhood best friend, who will win Titania's heart? As the hatred between humans and werewolves growing, will Titania, the alpha's daughter be able to break the loop of revenge?Note: In this book, you will also read the Love Stories of Jeston & Alexa, Travis & Sofia, our supporting characters.Warning: This Book Features Mature Content [R-18] You have been warned. Read at your own risk.

Cerita ini akan direvisi! Sere baru saja dipecat oleh CEO yang tempatnya berkerja, karena menolak berhubungan badan dengan pria itu. Tiba - tiba saat dirinya tengah menikmati makan dalam keadaan suasana hati tak enak. Kedatangan Kean semakin membuatnya kesal. Dia harus melahirkan, setelah anak mereka lahir dirinya akan diceraikan, Sere meminta mahar lima milyar, agar membuat Faresta tidak menganggunya lagi, malah menyanggupinya. Ikuti kisahnya....

เมื่อฮานาและโกฮัน นักเรียนห้องม.5/B ถูกส่งไปทำภารกิจปราบเงาปีศาจที่สวนสนุกต้องสาปแห่งหนึ่งซึ่งมีเพียงแค่พวกเขาเท่านั้นที่จะสามารถต่อสู้กับพวกมันได้....เหตุการณ์หน้าระทึกจะเป็นอย่างไรโปรดติดตาม

“Kau sudah tiba?” tanyanya. Perempuan itu adalah sosok Claretta yang sangat Altair rindukan. “Altair?” ucap Altair. Perempuan itu tertawa kecil dengan menutupi mulut dengan tangannya. “Terdengar aneh jika seseorang memanggilku dengan namaku sendiri,” ujar Claretta. “Mungkin banyak pertanyaan yang akan kamu lontarkan kepadaku,” ungkap Claretta, “tapi sebelum itu tolong Altair, terbiasalah dengan tubuhmu yang baru, aku sudah lelah dengan tuntutan sebagai penerus pengendali Mana, yang aku inginkan hanya bagaimana rasa memiliki seorang ibu.” sambung Claretta. Claretta menengadahkan wajahnya ke langit. “Kau pasti tahu banyak informasi tentang duniaku sekarang karena kau adalah orang yang cerdas dan tangguh,” ujar Claretta lagi melihat wajah Altair. Wajah mereka saling menatap Altair tidak bisa membalas perkataan Claretta Altair yang merasa tidak adil dengan pertukaran tubuh seenaknya yang dilakukan dewa kepada mereka berdua. Muncul perasaan iba di dalam benak mereka masing-masing seperti mengerti rasa sakit, penderitaan mereka dan kesedihan. Claretta mengambil kedua tangan Altair, air matanya tidak bisa dibendung. Dengan tersenyum Claretta berkata,”Mungkin karena aku sudah berada di tubuh seorang wanita jadi perasaanku menjadi lebih sedikit sensitif.” “Maukah kamu merelakan hidup kita yang sekarang?” tanya Claretta dengan harap. Altair menggenggam tangan wanita kecil itu, kini hati Altair menjadi goyah karena sebelum dirinya bertemu dengan pemilik asli tubuh Altair, dia berniat untuk memukul kepala orang tersebut yang dengan sesuka hati meminta kepada dewa untuk menukarkan tubuhnya tanpa izin. Angin sejuk berhembus, menerbangkan beberapa kelopak bunga di sekitar mereka mengibaskan rambut panjang milik Claretta. “Ternyata, aku sangat cantik.” batin Altair. Altair meletakkan tangannya di atas kepala Claretta dan membelai kepalanya seraya berkata, “tidak apa-apa.” ucap Altair dengan tenang. Akhirnya mereka saling mengikhlaskan satu sama lain dan memutuskan untuk menjalani kehidupan mereka sekarang masing-masing, mereka terpisah oleh sebuah cahaya. “Aku akan menjaga ibumu Altair sebagaimana ibuku sendiri karena aku sangat menyayanginya.” ujar Claretta yang hanya terdengar suara.

เมื่อบาระและเร็น หนึ่งในนักเรียนชั้น ม.5/B ได้ถูกให้ทำภารกิจสำคัญคือการตามล่าปราบเงาปีศาจที่หลุดรอดออกมาจากหีบต้องสาปที่ปราสาทแห่งหนึ่ง....พวกเขาจะเอาชีวิตกลับมาได้หรือไม่

During my engagement party, the chandelier suddenly fell from the ceiling and landed on my head. However, my boyfriend shielded his junior as he dragged her to safety. Even when he saw blood coming out of my mouth, he hid aside with his junior in his arms. “They are just superficial wounds. They won’t kill you. It’s too dangerous here. Let’s wait for the paramedics!” However, he had forgotten he was the director of the emergency department. That night, I suffered a miscarriage, but he was having fun at a theme park with his junior to calm her down. I threw the medical report of my miscarriage at his face. After I decided to get married to another person, the once arrogant emergency doctor kept apologizing to me…

เมื่อนักเรียนชั้นมัธยมศึกษาปีที่ 5 ห้อง B ดันไปเปิดหีบต้องคำสาปเข้าจนทำให้เล่าวิญญานร้ายออกอาละวาท

There is a saying"The child who is not embraced by the village ,will burn that village down to feel it's warmth." As the saying, Alisha did the same and become an evil villainess who will do anything to get what she wants. She was called the evil villainess and had countless enemies. Noone loved her except her friend Collen. But one day she gets poisoned and dies. Her sole was put into judgement by the God himself. Even though she have done many evil things ,but still she was made into become one and so they give her a chance to become a better person. They trick her and send her to an abandoned and ruined palace." Since you want to be a queen , we will fullfill that. But you will become a better queen or else your friend will go to the hell."With that they send her to the abandoned palace which is called the sovier kingdom.And so the story begans with her struggles to makeup her kingdom to a better place.

ฮารุกะและคิชิโระนักเรียนห้อง5/B ที่ดันไปเปิดหีบต้องสาปเข้าจนเกิดเหตุการณ์วุ่นวายไปทั่วทั้งโลก พวกเขาทั้งาองคนจึงได้รับหน้าที่ให้มากำจัดเงาปีศาจที่เหมืองร้างแห่งนี้

Led by my ex-boyfriend, the police raid the base of the major crime syndicate. The antagonist takes his own life, and the only person who could prove my identity as a top-secret undercover operative died two weeks ago. My ex-boyfriend drags me into court. He wants my memories extracted so I can face public judgment and sentencing. Nevertheless, I have no intention of explaining myself. "I plead guilty. Grant me a swift death." The masses are outraged, despising me with every fiber of their being. "Ha! You despicable traitor! You monster! You're a rat who exposes undercover journalists, yet you dare ask for a swift death? "This is the world of a novel. The maximum penalty for a guilty plea is euthanasia, but if judgment is passed by the court, you will suffer endless torment until your last breath!" "You don't deserve euthanasia. You belong in hell!" Rotten eggs and stones pelt me mercilessly. Even with my face now covered in blood, I make no effort to avoid the assaults. I only longed for death. My ex-boyfriend glares at me coldly. "You betrayed me. What right do you have to ask for a swift death? Your memories must be extracted and judged in court. Death will come only after your torment!" They are the ones who demand my memories be extracted and judged, yet after seeing them, why are they also the ones who go mad with regret?