Pang Asar Pick Up Lines

On my twentieth birthday, my parents placed a stack of photos in front of me—eligible bachelors from elite families all over the country—and told me to pick one for an arranged marriage. I told my dad to leave it to fate and draw lots. In my past life, I had chosen without hesitation the man I’d long admired: Lucas Whitmore, the most eligible bachelor of Astor Hill's elites. But after we got married, I found out the truth. His first love—the girl he had always held dear, Claire Monroe—was devastated by our marriage. One night, heartbroken, she went out drinking and was assaulted by a group of thugs. Claire attempted suicide three times after that. And Lucas blamed it all on me. He handed over my family’s fortune to Claire, draining every last cent from the Meyers. In the end, Lucas even helped her cut the brake lines on our car. My parents and I died in that crash. Now that I’d been given a second chance at life, the name I drew was Liam Morgan—the reclusive heir from Orchard Valley, known for shunning the world and dedicating himself to Buddhism. But when I showed up arm-in-arm with Liam at our engagement party, Lucas lost his mind.

The Asara Pack - Related to The Pack's Girl There is turbulence in the Asara Pack this Mating Moon. The males and females are at war. The Mating Moon sends all wolf's blood pumping. But the females have been taught to fear the animal aggression of the males as they claim their mates under the pink moon. But the males know that to continue their assembled pack they must obey the Alpha's decree that mates will be taken under this moon and lines continued.

Apa yang akan kamu lakukan saat pelakor hadir dalam rumah tangga? Marah? Menyalahkan diri? Meratapi kenyataan? Vienetta Kusuma memilih jalan berbeda. Tidak menuruti emosinya, dia memutuskan untuk menyiapkan rencana balas dendam. Untuk suaminya yang benalu juga Si pelakor. Dia berani menjamin setelah ini hidup mereka tidak akan bahagia sementara dia akan pergi dengan kepala terangkat. Tetapi..apakah dia mampu kembali menemukan bahagia?

À 21 ans, Cyra ne rêve pas de contes de fées. Livrée à elle-même depuis l’enfance, elle enchaîne les petits boulots pour fuir une maison où l’amour n’a jamais existé. Entre une mère absente et un beau-père manipulateur rongé par le jeu, elle n’a qu’un seul objectif : s’en sortir. Mais un soir, tout bascule. Drogue, trahison, piège sordide… Cyra se retrouve vendue à un hôtel miteux par celui qui aurait dû la protéger. Elle tente de fuir, de se sauver. C’est là que le destin la frappe de plein fouet. Raphaël, PDG froid et insaisissable, est lui aussi tombé dans un guet-apens orchestré par sa propre famille : drogué, poussé à concevoir un héritier pour préserver l’empire familial. Leurs chemins se croisent, leurs corps s’unissent dans une nuit irréelle, où ni l’un ni l’autre ne contrôle ce qui se joue. Au réveil, rien ne sera plus jamais comme avant.

Le Destin mélange les cartes, le Hasard les distribuent mais c'est bien l'Homme qui les Jouent.... Et pourtant, ils avaient tous droit à une merveilleuse FIN.

Abyan mengutus dua orang suruhannya untuk melamar kekasihnya di Jawa. Dia sengaja tidak memberitahu terlebih dahulu karena ingin membuat kejutan. Sampai di Desa tujuan, Joni dan Fathul--orang suruhan Abyan menunaikan tugasnya dengan baik. Lamaran merekapun diterima dengan baik. Abyan merasa lega dan memutuskan mendatangi rumah calon istrinya itu untuk membicarakan tentang tanggal pernikahan. Tiba di sana, Abyan disambut dengan hangat oleh Ayah dan Ibunya. Namun saat melihat anak Gadis yang keluar membawakan cangkir berisi minuman untuknya, dia bingung karena tidak mengenali gadis itu. "Kalian nggak salah alamat kan?" tanya Abyan menginterogasi orang suruhannya itu.  "Enggak, Bos. Ini real, Namanya Nabila kan? Anaknya Ibu Sri Hartini dan Pak Agus Winarto?" Abyan mengembuskan napas kasar, ditoyornya kepala kedua orang suruhannya itu. "Nabila dari mana? Nadia gublok! Orang tuanya Sri Rahayu dan Agus Suwito" desis Abyan geram. Dia mengacak rambutnya dengan sedikit menariknya. "Kenapa kalian bisa salah?"  "Loh ini catetannya dari Fathul kok, Bos." Dia menyerahkan selembar kertas. Nabila Saraswati Ibu Sri Hartini Bapak Agus Winarto. "Siapa yang nyatet ini?" tanya Abyan geram. "Fathul, Bos." jawab Joni. "Sini kamu Fathul, saya bilang Nadia Sasmita, Ibu Sri Rahayu dan Bapak Agus Suwito, kenapa bisa salah?" Abyan sangat geram, ingin sekali memaki mereka dengan keras tapi dia menyadari sedang bertamu di rumah orang.Sementara yang dimarahi hanya garuk-garuk kepala kaya orang bingung. Ditengah kemarahannya, Joni menepuk lirih lengan Abyan. "Pak, Bapak lupa ya, kan si Fathul rada budeg."

Bela, seorang gadis yang bekerja sebagai preman di pasar bertemu dengan Leon yang menawarinya kerja sama untuk menyingkirkan mama tiri Leon yang jahat. Mereka menikah agar mama tiri Leon gagal menjodohkan Leon dengan hadis suruhannya dengan tujuan untuk menguasai harta warisan dari papanya Leon. Perlahan Bela mulai mencintai Leon, tapi kehadiran gadis yang disukai oleh Leon membuatnya harus mundur. Bela pun pergi tanpa tahu kalau dirinya sedang hamil.

Reign Abbot is a reporter, who is trying to navigate through life while in a toxic work environment with Bethany, who seemed hellbent on making life miserable for her. Driven by ambition and the overwhelming urge to surpass Bethany, she covers a story on the billionaire, CEO, Ivan Hamilton without further verification. The news was later debunked, however Ivan's reputation had already hit rock bottom. All hell breaks loose as Ivan is hellbent on having her pay the price for her actions. ******************************************************** “ Why? ” he smirked. “ Do you feel wrong? You think it's unfair? ” I felt tears fill my eyes at his words. I hated how easy it was for me to cry. If I was sad, I would cry. Angry? Cry. Happy? Cry. Overwhelmed? Cry. And I had never hated it as much as I did in that moment, especially when my oppressor looked delighted at the sight of my tears. I hate this man. “ What do you want me to do? ” I asked, admitting defeat. There was no need to hold on to hope that was not there. Ivan was not a nice man and it was my mistake for thinking otherwise. “ Good, that's what I want to hear. ” he said, standing up and burying his hands in his pocket.

Terlihat seorang pria dengan rahang yang tegas tengah duduk santai sambil membaca koran, tiba-tiba... "Plak!" satu tamparan keras berhasil mendarat di pipinya. Namun, dirinya tetap tenang dan fokus melihat ke depan sambil membenahi kemejanya. "Kau bahkan tak pantas di sebut sebagai seorang ayah!" teriak orang yang menamparnya tadi. Seketika pria itu mengerutkan dahinya "Apa yang kau maksud?" "Jangan pura-pura tidak tau!" tangannya mencekik leher pria itu. "Padahal kau sudah tau konsekuensi nya jika bertindak seperti ini padaku. Ck! Dasar gadis yang bodoh!" umpatan itu sukses membuat cengkraman di lehernya semakin kuat. "Jangan pernah panggil aku dengan sebutan itu! Aku punya nama! Panggil aku ALUNA!"

Dalam acara malam keakraban dengan mahasiswa baru yang digelar di alam terbuka, Elang hadir sebagai panitia dengan misi pribadi. Yaitu mendekati mahasiswi yang memiliki paha mulus seperti Syahreni, dengan daya tarik seperti Afrodit. Namun, Elang yang setengah mabuk sama sekali tidak menyangka, bukannya mengencani sang pujaan hati, tapi justru terdampar di tenda dengan dosen pembimbingnya. Setelah sadar dari gairahnya, Elang tercekat. Dia menemukan sang dosen melotot, menaikkan kedua alis dan marah padanya. Bagaimana nasib Elang selanjutnya?