Jika boleh jujur, Eca sangat penasaran dengan ruangan pribadi suaminya itu. Ia bahkan bertanya kepada bi Ita. Namun asisten rumah tangganya itu tidak dapat memberikan jawaban yang jelas, Bi Ita hanya menyebutkan kalau itu adalah ruangan kesukaan Adra sejak lama, seperti tempat bertapa, kata Bi Ita. Karena setiap kali keluar dari kamar itu, Adra terlihat menjadi lebih bersemangat.
Tidak memerlukan waktu yang lama, Adra segera turun untuk sarapan setelah selesai mandi. Ramput yang masih berantakan, membuat anggota dewan itu terlihat seperti kekanakan.
“Kamu enggak pakai pengering rambut?” tanya Eca. Ia memakan makanannya seraya menatap suaminya dari ujung kaki hingga ujung kepala.
“Kurasa itu rusak. Aku baru memesannya secara online, nanti siang akan datang.” Ujar Adra sambil menikmati sarapannya.
Eca sedikit mengendus kepala Adra, rambut pria itu wangi. Dia hanya memastikan kalau suaminya itu benar-benar mengenakan shampo yang benar.
“Oiya, hari ini aku sudah mulai masuk kerja jadi eng