Sejak keluar dari rumah ayahnya, Adra memperhatikan Eca yang banyak diam dan seperti gelisah. Eca bolak balik membuka sosial media lalu menutupnya, berpindah ke sosial media yang lain lalu kembali menutupnya.
Adra hanya melirik tanpa menanyainya, dia mencoba fokus menyetir.
“Awas!” teriak Eca.
Spontan Adra menginjak rem dan membuat mereka berdua tertegun dengan karena ada sebuah motor yang baru saja menyelip mereka lewat jalur kiri.
“Sialan!” umpat Eca nyaring.
Adra yang masih terkejut karena hampir menabrak itu, kembali terkejut karena istrinya tiba-tiba mengumpat penuh amarah.
“Gila ya! Kenapa nyelip lewat jalur kiri! Mana nempel banget motornya!” celoteh Eca masih dengan amarahnya.
“Dia buru-buru mungkin,” ujar Adra lembut.
“Seharusnya kalau buru-buru itu tetap berhati-hati. Kan kasihan orang rumah menunggu kedatangannya, kalau dia meninggal bagaimana? Bukannya malah sedih?”
“Eiitsss kenapa jadi mendoakan orang meninggal sih?” ucap Adra.
“Iya itu dia ceroboh!” Eca masih mengomel.