"Oh! Ijinkan aku membunuhnya ..."
Tubuh Elizabeth tersentak hebat. Tangannya mencengkeram erat korden jendela berwarna gading. Satu tangannya yang lain meremas surai sang suami. Ia berdiri tepat di depan jendela apartemen dengan Wiwid yang menggoyang tubuhnya dari belakang.
"Tidak! Biar Logan dan Daniel yang melakukan pekerjaan itu!" tegas Wiwid. Lengannya melingkari perut Elizabeth.
"Jangan egois, Semito! Aku butuh pelampiasan! Aku sudah mempersiapkan pisau dapur untuk merobek perutnya! Kau fokus saja dengan perut Ninis!"
Elizabeth mendesis, ia menjauhkan tubuh sang suami, melepas paksa tautan tubuh bawah mereka. Elizabeth berbalik kemudian mendorong tubuh Wiwid agar terbaring di ranjang. Ia pun merangkak pelan menyusuri tubuh telanjangnya sebelum menyatukan kembali tubuh mereka berdua. Wiwid mengumpat nikmat, Elizabeth yang dalam mode marah dan cemburu, sungguh beringas jika di atas ranjang.
Mereka bercinta tak lebih dari satu jam, karena Wiwid harus segera menyusul Rengganis ke rum