Chapter: MawarPintu galeri terbuka perlahan, memperlihatkan ruangan luas yang temaram namun bernuansa hangat. Aroma cat minyak dan kayu tua menyeruak pelan, menyambut langkah-langkah kecil Senja. Mia tidak berkata apa-apa, ia hanya berdiri di ambang pintu, membiarkan Senja menjelajah dalam diam.Dinding-dinding ruangan dipenuhi karya seni. Beberapa lukisan terbuka lebar. Sebuah lukisan ruang makan dengan chandelier kristal menggantung rendah atau sebuah tangga spiral yang meliuk anggun, dan taman mawar merah yang tertata sempurna, dengan air mancur kecil di tengah bundaran jalan depan rumah. Setiap goresan tampak begitu akurat, seolah sang pelukis menaruh ingatannya sendiri ke dalam kanvas.Namun, yang paling mencuri perhatian Senja justru bukan lukisan-lukisan yang dipamerkan, melainkan yang disembunyikan. Beberapa pigura besar berdiri kokoh di sisi ruangan, masing-masing terselubung kain putih, tebal dan berat, seolah menyembunyikan rahasia yang tak boleh dilihat.Senja melangkah pelan mendekatin
Last Updated: 2025-08-11
Chapter: K.M.WInisial itu terpampang jelas di permukaan lemari, terukir rapi, seakan sengaja ditampilkan.K.M.W.Tiga huruf sederhana yang terasa menyesakan bagi Senja. Ia terdiam. Tubuhnya membeku, dan pikirannya tiba-tiba dipenuhi oleh bayangan masa lalu.Roma. Suite Hotel Esmeralda.Ia berdiri seorang diri di tengah kamar yang terlalu luas, terlalu sunyi untuk disebut tempat bulan madu. Hari-hari berlalu tanpa jejak Surya karena suaminya pergi setelah malam pertama, seolah tak pernah ada.Di dinding seberang ranjang, tergantung lukisan yang tak pernah mampu ia lupakan; Sejoli Bercinta. Sosok pria dan wanita yang saling melebur dalam gairah.Senja terpaku. Ia berdiri di atas karpet bulu yang dipenuhi remahan potato chips, sebuah kaleng diet coke kosong tergeletak tepat di bawah lukisan yang tergantung di dinding.Tapi matanya tak tertuju pada gambar di dalam bingkai, melainkan pada sudut kanan bawahnya. Di sana, tertera sebuah inisial. Tinta emas itu lembut namun mencolok, menyuarakan sebuah nama
Last Updated: 2025-08-08
Chapter: Dua Pintu di Ujung Lorong Tangga kayu mahoni meliuk anggun ke lantai atas, dan Mia mendahului langkah Senja tanpa banyak bicara. Gaunnya berdesir ringan, sementara sorot matanya lurus ke depan, menyusuri lorong panjang yang dibalut panel kayu ek dengan lis emas. Aroma lavender samar menggantung di udara.Lantai dua tak kalah megah dari lantai utama, namun aura yang menyelimutinya terasa lebih pribadi, seolah setiap ruang menyimpan bisik rahasia yang enggan terdengar.“Di sini ada beberapa ruangan,” gumam Mia pelan sambil melangkah menyusuri koridor. “Kita tahu ada dua ruang tamu di lantai bawah, dan beberapa ruang lain di sudut belakang, khusus untuk para pelayan.”Mia menoleh ke belakang, seolah ingin memastikan Senja masih mengikutinya. Sebuah senyum tipis terbit di wajahnya saat melihat Senja tengah terpaku mengamati deretan lukisan yang menghiasi dinding lorong.“Senja,” panggil Mia pelan. Senja menoleh.“Ada ruang lukis atau bisa dibilang galeri seni,” ujarnya sambil menunjuk ke sisi kiri, tepat di ujung
Last Updated: 2025-08-07
Chapter: Dinding Kosong di Atas PerapianDengan jantung berdegup kencang, Mia mendorong dua daun pintu secara bersamaan. Begitu terbuka, aroma samar kayu tua yang hangat berpadu dengan wangi mawar putih langsung menyerbu indera penciumannya. Ia memejamkan mata, membiarkan dirinya larut sesaat. Langkahnya perlahan menapaki lantai, lalu tubuhnya berputar pelan, seolah menari dalam kenangan."Aku suka aroma ini, sayang. Rasanya seperti rumah besar di Florence…" bisiknya lembut. Ketika membuka mata, pandangannya terpaku. Ia terkesima.Ruang utama menyambutnya seperti aula kecil sebuah istana -anggun, megah, dan sunyi. Lampu gantung kristal bertingkat menggantung megah dari pusat langit-langit dengan desain mural yang elegan.Lantai marmer warna gading berkilau, memantulkan cahaya yang menyebar lembut dari lampu dinding berlapis kuningan. Setiap langkah di atasnya menghasilkan gaung yang halus.Di sisi kanan, terdapat ruang duduk semi-terbuka yang diisi dua sofa panjang berlapis beludru krem dengan sandaran tinggi, ditata melingk
Last Updated: 2025-08-06
Chapter: Rumah Impian di Kemuning Raya Residence Penerbangan lanjutan setelah transit singkat di Doha berlangsung dalam keheningan yang tegang. Insiden di lounge premium membekas dalam benak Senja, membuatnya lebih banyak diam, terjebak dalam pusaran pikirannya sendiri. Sementara itu, Mia tak lagi membuka percakapan. Wanita latin itu memilih memejamkan mata, membiarkan jarak menjadi batas. Ia sengaja memberi ruang agar Senja bisa mencerna setiap kata yang sempat terucap di antara mereka. Mungkin ini salah. Mungkin jika Surya tahu, ia akan murka. Tapi Mia sudah menyusun beberapa rencana, salah satunya yaitu membuka mata Senja terhadap kebusukan pria itu. Selama hampir tiga minggu di Roma, bertugas mengawasi Senja, Mia melihat pantulan dirinya yang dulu di mata wanita itu. Ada getar nurani yang membuatnya ingin bertindak. Ia ingin menyelamatkan Senja dari daftar panjang korban keluarga Waringin, klan manipulatif kelas kakap. Kali ini, Mia akan memainkan perannya dengan sempurna. Masih ada beberapa hari sebelum Surya kembali, dan wa
Last Updated: 2025-08-05
Chapter: Yang Telah Terungkap di DohaPesawat mereka mendarat di Hamad International Airport, Doha, saat cahaya senja menggantung malas di langit gurun. Jam menunjukkan pukul 17.30, dan matahari perlahan merunduk ke balik horison, meninggalkan guratan jingga keemasan di balik kaca terminal yang luas. Siluet pesawat-pesawat dari berbagai belahan dunia tampak membisu di apron, berjajar di bawah sorotan lampu-lampu hangat yang mempertegas arsitektur futuristik bandara itu.Mia melangkah keluar dari kabin dengan anggun. Kacamata hitamnya masih bertengger, seolah menjadi tabir untuk segala kemungkinan. Senja menyusul dari belakang, menahan kantuk yang tak kunjung hilang, juga rasa tidak nyaman yang mulai tak bisa lagi ia sembunyikan.Mereka hanya punya waktu empat jam sebelum penerbangan ke Jakarta berikutnya. Tapi waktu transit itu tak terasa cukup untuk mencerna ketegangan yang belum reda sejak pembicaraan terakhir di pesawat.Lounge premium dipenuhi penumpang kelas bisnis. Aroma espresso menguar dari arah baris sofa panjang
Last Updated: 2025-08-03
Chapter: Kegagalan RencanaDari pos keamanan sayap timur, mereka berpindah ke ruang kendali kecil yang telah disiapkan khusus.Ruang kendali itu sempit namun tertata rapi, tersembunyi di lantai yang jarang diakses publik. Dindingnya dipenuhi monitor yang menayangkan setiap sudut rumah sakit; koridor, ruang bersalin, ruang bayi, hingga pintu darurat. Panel kontrol berderet, dengan lampu indikator yang berkedip halus. Suara dengung mesin bercampur dengan aroma antiseptik, memberi kesan dingin dan steril. Di sudut ruangan, meja kecil dipenuhi berkas medis, daftar jadwal shift, dan kunci akses -alat penting untuk mengatur siapa yang boleh masuk dan keluar.Wiwid duduk di depan monitor bersama Elizabeth dan Dr. Meredith Ameer, dokter muda yang menangani bayi Prince sekaligus menjadi kepercayaan keluarga. Sementara itu, Callum tetap berjaga di pos keamanan, mengikuti percakapan mereka melalui sambungan video.“Kita akan lakukan penukaran,” ujar Wiwid tegas. “Bayi asli Aya kita pindahkan ke ruang isolasi bawah. Sedang
Last Updated: 2025-08-09
Chapter: Pertukaran Yang Tak TerlihatCahaya lampu remang tergantung di langit-langit, menebarkan semburat pucat di ruang pemulihan yang hening dan beraroma antiseptik lembut. Di sudut ruangan, seikat bunga putih masih terbungkus plastik bening, diletakkan terburu-buru, seakan hanya untuk menandai kehadiran tanpa benar-benar hadir. Aya perlahan membuka mata. Kelopaknya terasa berat, napasnya dangkal, tubuhnya ringan seperti melayang. “Suster…” suaranya parau, serak dan pecah di ujungnya. “Bayiku... di mana anakku?” Suster yang duduk di kursi pengawas sontak berdiri, lalu mendekat dengan senyum lembut. “Mrs. Prince, tolong tenang. Bayinya dalam pengawasan ketat di ruang neonatal. Kondisinya stabil, tidak ada yang perlu Anda khawatirkan.” Aya mengangguk pelan, tapi pandangannya terpaku pada jendela kaca di pintu. Di balik sana, Beau berdiri membisu. Kedua lengannya terlipat erat di depan dada, rahangnya mengeras, dan sorot matanya mengabur di balik bayang lampu, seolah menyimpan sesuatu yang lebih dari sekadar kelelaha
Last Updated: 2025-08-07
Chapter: Lahirnya Sebuah Ancaman------Tangis pertama bayi itu baru saja pecah. Namun euforia kelahiran di Rumah Sakit St. Helena, Manchester, berubah menjadi badai lain ketika rombongan media mulai membanjiri gerbang utama. Kilatan kamera, mikrofon yang saling bertubrukan, hingga teriakan nama "Aya Prince!" bergema hingga ke dalam ruang tunggu lantai dua. Padahal pihak Prince sudah berusaha mengantisipasi segalanya, termasuk merahasiakan rumah sakit rujukan untuk persalinan Aya. Namun, kekacauan tetap tak terelakkan.Para jurnalis mode, gosip, bahkan kontributor politik pun berkumpul seperti semut menyerbu madu. Ini bukan kelahiran biasa. Ini adalah bayi dari Aya Prince -penulis ternama dan istri dari pewaris konglomerat penerbitan terbesar di Inggris, Beau Prince.Salah satu paparazzi berhasil menyusup ke lorong steril sayap timur. Alarm keamanan pun meraung sebentar sebelum pria itu tersungkur ditangkap oleh salah satu bodyguard berseragam hitam. Wiwid, adik kandung Aya, yang selama ini menjaga langsung dari jara
Last Updated: 2025-07-30
Chapter: Obsesi, Cinta dan Kerinduan-----[Aya akan keluar hari ini, mengunjungi makam Raya. Lusa, ia dijadwalkan masuk rumah sakit untuk persalinan.][Sudah kubilang, selama aku mengandung, jangan menghubungiku! Howard Prince menempatkan banyak pengawal untuk mengawasi gerak-gerikku!]Dua pesan dari Daphne membuat Liam frustasi. Segala rencana yang tersusun matang selama hampir tujuh tahun terancam gagal. Semua dikarenakan Beau Prince yang ingkar dari perjanjian mereka. Pria itu muncul di Mansion Henderson bersama Howard Prince, menawarkan sebuah kompensasi. Parahnya, George Henderson -ayahnya sendiri, juga turut andil dalam konspirasi ini. Mereka ingin menekannya, menyingkirkannya secara perlahan.Dan seolah itu belum cukup, Liam harus menghadapi konfrontasi dari keluarga Rodney dan Welsh.Fakta terbaru yang mencuat ke permukaan pun makin memperburuk posisinya. Ternyata, Aya dan Wiwid adalah keturunan langsung Yasser -melalui garis Yosef, remaja tiga belas tahun yang jasadnya "Apa aku harus menyerah?"Liam mengembusk
Last Updated: 2025-07-27
Chapter: Tiga Ratu, Satu Tahta-----Tatapan Rengganis menusuk pria yang duduk angkuh di sofa ruang tengah. Penuh dendam, penuh luka lama yang belum kering. Insiden nyaris tabrakan di mulut terowongan masih membekas. Seperti tragedi Lady Di, trauma itu masih menghantui Rengganis. Rata-rata paparazzi itu gila, begitu terobsesi untuk mendapatkan berita, secara ilegal.Daniel King. Beberapa tahun ke belakang begitu terobsesi oleh popularitas BeastStories, menguntitnya tanpa henti demi mendapatkan aib sang penulis. Rengganis berada satu mobil dengan Aya bersama Logan dan seorang bodyguard yang duduk di depan saat kejar-kejaran itu terjadi. Kendaraan mereka nyaris bertabrakan dengan mobil lain yang melaju dari arah berlawanan. Tepat di mulut terowongan, sang bodyguard mengambil tindakan tiba-tiba yang cukup beresiko, namun mampu menyelamatkan mereka dari kejaran King. Seperti adegan film laga, sang bodyguard menjulurkan tubuhnya dari jendela, lalu melepaskan tembakan dingin ke arah ban mobil Daniel. Dentuman ban pecah d
Last Updated: 2025-07-24
Chapter: Dapur Yang Tak Pernah Tidur-----Elizabeth berjalan tanpa alas kaki, waktu itu malam sudah lewat, dan hanya lampu temaram dari dapur yang menyala samar. Ia hendak mengambil air minum karena Rebecca tidak menyediakan teko air di kamarnya. Di tengah malam seperti ini, dahaga sering menyergap.Ia tahu Rebecca menjaga Arsa malam ini -dan Elizabeth turut menemani mereka. Itu bukan suatu kebetulan. Rebecca sendiri yang mengusulkan agar mereka tidur bertiga, menjaga Arsa."Aku ingin kau mempunyai sedikit privasi dengan Wiwid malam ini, Nis. Jadi, biarkan kami menjaga Arsa," katanya manis.Tapi Elizabeth tahu maksud di balik ucapannya, Rebecca ingin merebut simpati Wiwid melalui Rengganis, sang istri kedua. Sepertinya status persahabatan mereka tidak lagi berlaku, mengingat mereka sekarang saling bersaing dalam diam.Ia pun terpaksa setuju. Elizabeth tidak ingin Wiwid menilainya buruk. Pria itu ingin ketiga istrinya rukun. Baiklah, Elizabeth akan memenuhi keinginan Wiwid. Ini semata-mata karena ia tidak akan sanggup ke
Last Updated: 2025-07-19