“Pemilik sebelumnya telah lama meninggal dunia,”jawab Ambar
Maya hanya tersenyum, ia menanggapi perkataan Ambar yang terkesan, tidak suka membicarakan pemilik sebelumnya.
“Bolehkah, saya berkeliling sebentar, usai makan malam ini,”izin Maya
“Tentu saja boleh, nanti aku akan mengantarkanmu, Maya, berkeliling di rumah ini,”jawab Rendra
“Terima kasih.”
Setelah usai makan malam , Arnia dan Fardian berbincang di salah satu bangku taman.
“Seharusnya kamu waspada, Rendra bisa saja mencuri istimu,”Arnia menatap Rendra dan Maya yang sedang berjalan sejajar mengeliling rumah.
“Kamu seharusnya lebih menjaga suamimu, Arnia, supaya tidak mendekati Maya,”jawab Fardian dengan nada serius.
Arnia hanya tersenyum sinis, dalam hatinya ia tak peduli dengan cinta Rendra. Pembicaraan mereka terhenti, ketika Raja berlari kecil menghampiri Fardian.
“Papah, Raja, takut di sana ada orang seram,”ucap bocah itu dengan raut muka ketakutan
“Oh..pasti kamu melihat Pak Parto, tukang kebun rumah ini, memang mengalam