Maya dan Raja telihat sedih mereka duduk di sofa ruang tengah, setelah pulang dari pemakaman, Maya memeluk Raja yang masih terisak menangis, sementara Maya menyesal, karena sempat meragukan cinta Fardian pada dirinya dan Raja. kini ia menyadari jika Fardian begitu tulus mencintainya dan juga menyayangi Raja. Bulir bening menetes membasahi pipi Maya. Hingga sebuah ketukan pintu membuatnya mengusap air matanya.
Maya membuka pintu depan dan terlihat Salma sudah diambang pintu.
“Salma, masuklah, aku ingin berbicara serius denganmu?”
“Iya, Bu Maya,”Salma melangkah masuk dan duduk di sofa ruang tamu
Salma masuk dan duduk di ruang tamu, di depannya duduk Maya dengan tatapan serius.
“Ada yang mencoba melenyapkan kami, tapi polisi tidak menemukan tanda-tanda jika kebakaran vila itu disengaja, “jelas Maya
“Siapa yang Bu Maya curigai?”
“Bu Ambar, aku sudah mengingat semuanya Salma, amnesiaku sembuh ketika ada seseorang yang memukul kepalaku sebelum kebakaran terjadi.”
“Bu Ambar?”
“Dia satu satun